Cara Walikota Risma Minimalisir Dampak Gempa di Surabaya
Sebagai kawasan yang dilewati dua sesar atau patahan aktif, Kota Surabaya berpotensi menjadi kawasan gempa darat. Dua sesar tersebut yakni Keputih hingga Cerme, Gresik. Sedangkan sesar kedua disebut sesar Waru yang patahannya mulai dari Rungkut hingga Jombang.
Sebagai kawasan yang dilewati dua sesar atau patahan aktif, Kota Surabaya berpotensi menjadi kawasan gempa darat.
Dua sesar tersebut yakni Keputih hingga Cerme, Gresik. Sedangkan sesar kedua disebut sesar Waru yang patahannya mulai dari Rungkut hingga Jombang.
-
Apa tiga tuntutan rakyat pada peristiwa Tritura? Adapun isi Tritura adalah; 1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada didalam kabinet pemerintahan.2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.
-
Kapan Tritura terjadi? Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1966, selama pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.
-
Bagaimana menjaga kelestarian alam dalam Tri Hita Karana? Penerapan Palemahan dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, tidak merusak alam, serta selalu menjaga kelestarian ekosistem.
-
Di mana Tri Heriyanto membudidayakan talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Tri Heriyanto memulai budidaya talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk meminimalisir dampak dari patahan aktif tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki cara tersendiri. Di antaranya, menambah hutan kota.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, selain bertujuan untuk menekan banjir dan polusi udara, pembuatan hutan kota juga mampu meminimalisir dampak patahan aktif yang dapat menyebabkan terjadinya gempa. Dengan adanya hutan kota tersebut, membuat struktur tanah menjadi lebih kuat.
"Saya percaya dengan treatment membuat hutan kota, maka akan ada perbaikan struktur tanah di situ. Perbaikan strukur tanah itu, nanti air akan masuk, airnya itu akan mempengaruhi struktur tanah," kata Wali Kota Risma usai acara penanaman seribu pohon di daerah Warugunung Surabaya, Jumat (23/11).
Maka dari itu, Wali Kota Risma ingin agar masyarakat tidak perlu resah dengan adanya informasi dua sesar aktif yang melewati dua wilayah di Surabaya.
Pemkot Surabaya terus berupaya meminimalisir bagaimana mengantisipasi hal tersebut. "Maka patahan itu jika dilihat secara akademis, itu bisa terminimalisir. Jadi itu yang coba saya lakukan, untuk meminimalisir itu," ujarnya.
Tidak hanya itu, nantinya di lokasi tersebut bakal dibuat embung atau cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan. Di samping itu, embung juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas air di daerah tersebut.
"Ada katanya treatment juga dengan membuat sumur-sumur. Jadi ini yang kita coba buat di situ. Nanti embung di situ akan kita kelilingi dengan hutan kota," ungkapnya.
Baca juga:
Wali Kota Risma Ungkap Pentingnya Hutan Mangrove di Surabaya
Tri Rismaharini Luncurkan Gerakan Jaga Bhumi Periode Ke-2
Risma Marahi Bocah Pemabuk Lem: Ayo Sujud Cium Kaki Nenekmu
Risma ingatkan orang tua dan sekolah lindungi anak dari predator anak
Surabaya akan kembali kirim relawan dan bantuan untuk korban gempa Sulteng
Gelar paripurna kerap 'dicueki' Risma, anggota DPRD Surabaya ancam walk out