Cari bangkai KM Sinar Bangun, TNI AL kirim alat canggih dan pasukan Denjaka
"Kesulitan untuk tim adalah kedalaman Danau Toba. Informasi dari Lantamal I Belawan kedalamannya itu sekitar 490 meter, sehingga kami akan dibantu dari TNI AL akan mendatangkan alat yang lebih canggih dengan kedalaman 600 meter," kata Budiawan.
Hingga hari ke-empat operasi pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Kamis (21/6), tim SAR gabungan masih kesulitan menemukan bangkai kapal nahas itu.
Peralatan canggih dan pasukan elite TNI AL, Denjaka diterjunkan membantu pencarian.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan berharap bantuan alat dan pasukan Denjaka dapat mengatasi kendala pencarian terkait kedalaman Danau Toba.
"Kesulitan untuk tim adalah kedalaman Danau Toba. Informasi dari Lantamal I Belawan kedalamannya itu sekitar 490 meter, sehingga kami akan dibantu dari TNI AL akan mendatangkan alat yang lebih canggih dengan kedalaman 600 meter," kata Budiawan saat dikonfirmasi, Kamis (21/6).
Saat ini tim penyelam terus berupaya mencari keberadaan bangkai KM Sinar Bangun dan para penumpangnya. Untuk memastikan koordinat yang telah diperoleh, tim SAR juga meminta informasi dari korban selamat dan kapten Kapal Sumut 1, yang juga berlayar saat KM Sinar Bangun tenggelam. "Kita upayakan minta informasi di mana tenggelamnya yang akurat," ujar Budiawan.
Tim SAR pun terus melakukan penyisiran dengan mengerahkan 10 perahu karet dan tiga kapal dari Basarnas dan Polisi Air.
Rencananya, lokasi pencarian diperluas pada radius antara 6 Km hingga 10 Km. Penyisiran pada hari keempat ini lebih tertuju ke arah timur laut selatan, karena banyak korban yang ditemukan di arah tersebut.
Seperti diberitakan, KM Sinar Bangun tenggelam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal kayu itu diduga mengangkut lebih dari 200 penumpang plus puluhan sepeda motor sebelum terbalik dan tenggelam. Sejauh ini baru 21 penumpang yang ditemukan, 3 di antaranya dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga:
Bertemu Sihar, ibu ini cerita anaknya jadi korban KM Sinar Bangun
Polisi sebut KM Sinar Bangun tak dikemudikan oleh nahkoda aslinya
Basarnas akan tambah waktu pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba
Jokowi perintahkan Menhub evaluasi standar keselamatan angkutan penyeberangan
Jokowi minta pencarian korban KM Sinar Bangun dipercepat