Catat, Tips yang Perlu Diketahui Sebelum Mengolah Daging Kurban agar Aman bagi Tubuh
Daging yang belum matang akan menimbulkan efek buruk, karena mengandung bakteri.
Momen Hari Raya Iduladha merupakan saat berkumpul bersama keluarga sembari menikmati olahan daging kurban. Sayangnya, sebagian masyarakat mengonsumsi daging berlebihan yang terkadang membahayakan kesehatan, terutama untuk mereka usia rentan dan penyintas penyakit tertentu.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Edi Purwanto mengatakan di Indonesia hewan yang biasa disembelih adalah sapi dan kambing. Keduanya memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh.
-
Dari mana resep olahan daging kurban ini berasal? Resep Olahan Daging Kurban Tanpa Santan, Enak dan Praktis
-
Apa saja jenis olahan daging kurban yang diulas di artikel ini? Ada beragam cara untuk mengolah daging kurban menjadi hidangan yang nikmat dengan sentuhan bumbu khas Indonesia. Jika Anda merasa bosan dengan olahan daging kurban yang itu-itu saja, berikut ini berbagai ide masakan lezat untuk diolah dan disantap bersama keluarga.
-
Apa yang boleh dilakukan dengan daging kurban? Dalam ajaran Islam, kurban merupakan ibadah yang dilakukan pada hari raya Idul Adha. Setelah hewan kurban disembelih, dagingnya dibagi-bagikan kepada tiga golongan, yaitu bagi yang berkurban, penerima zakat, dan para fakir miskin.
-
Siapa yang memberikan tips tentang mengelola daging kurban? Menurut Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta Fitri Hudayani mengatakan, daging kurban akan lebih bermanfaat bagi kesehatan tubuh apabila dimasak sampai dengan matang.
-
Bagaimana cara mengolah daging kurban agar lebih sehat? Disarankan untuk mengolah daging kurban dengan cara direbus bersama sayur-mayur serta diselingi buah agar lebih sehat.
-
Bagaimana cara menyimpan daging kurban agar lebih awet? Setelah garam telah melumuri bagian-bagian daging, Anda bisa menutup wadah dan menyimpannya di dalam freezer. Dengan cara tersebut, daging akan lebih awet, empuk, dan tak mudah busuk hingga berbulan-bulan.
Kendati banyak mitos yang beredar bahwa daging kambing jauh lebih tidak sehat dibandingkan daging sapi. Namun Edi membantah hal itu. Menurutnya, kedua daging tersebut sama-sama memiliki kandungan nutrisi hewani yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh.
“Daging sapi dan kambing itu bagus untuk kesehatan, namun akan sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan apalagi saat momen Idul Adha,” ujarnya mengawali pembicaraan, Kamis (29/6).
Kebanyakan masyarakat Indonesia mengolah daging kurban dengan dibakar atau disate. Selain rasanya yang enak, memasak sate juga menumbuhkan kedekatan antar keluarga.
Edi menilai bahwa tidak ada batasan usia bagi yang ingin menikmati olahan sate tersebut. Namun yang perlu diperhatikan adalah riwayat penyakit yang diderita penikmatnya.
Apalagi saat ini, penyakit penyakit seperti jantung, tekanan darah rendah bahkan hipertensi bisa menyerang siapa saja. Bukan hanya mereka yang berusia lanjut.
“Di era sekarang, penyakit tidak lagi memandang usia tua atau muda. Namun berdasarkan pada kebiasaan dan pola hidup. Oleh karena itu, biasakan hidup sehat sedini mungkin,” pesannya.
Menariknya, Edi juga memberikan beberapa tips memasak sate agar lebih sehat. Salah satunya yakni dengan memastikan potongan daging tidak terlalu tebal dan tipis, agar menjamin kematangan dalam dan luar daging.
Daging yang belum matang akan menimbulkan efek buruk, karena mengandung bakteri. Daging yang terlalu gosong juga tidak baik bagi kesehatan karena zat karsinogenetik (zat yang dihasilkan dari arang) bisa menyebabkan penyakit kanker.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), angka maksimal konsumsi zat karsinogenetik yakni di angka 5mL/1 Kg daging.
Jika ingin menambahkan penyedap rasa, dia menyarankan untuk menggunakan penyedap yang alami seperti bawang-bawangan.
“Selain itu, jangan lupa mengombinasikan daging dengan memakan sayur dan buah. Terakhir, tetap memiliki kesadaran dan kontrol atas kesehatan diri sendiri, karena isu kesehatan ini banyak tidak dipedulikan. Padahal akan sangat berdampak bagi keberlangsungan hidup seseorang,” pungkasnya.
(mdk/ray)