Cegah Keributan, Mahfud Minta KPU Transparan Hasil Penghitungan Pilkada 2020
Mahfud meyakini, dengan transparansi, penyelenggara tidak dianggap sebagai pihak tertutup oleh siapa pun. Mahfud pun juga mempersilakan untuk mewartakan hal tersebut, karena sistem yang terbuka adakah ciri dari negara demokrasi.
Menko Polhukam Mahfud Md meminta KPU untuk transparan, saat menghitung hasil suara Pilkada Serentak 2020. Menurut dia, cara ini ditujukan guna mencegah keributan antar pasangan calon dan pendukungnya.
"Keputusan resmi dari KPU nanti akan bertingkat. Agar tidak terjadi keributan saya minta agar dibuka akses ke media massa, dibuka akses ke pemantau, dibuka akses ke quick count, buka aja yg penting tertib dijaga," kata Mahfud saat rapat bersama Satgas Covid-19 di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (9/12/2020).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Mahfud meyakini, dengan transparansi, penyelenggara tidak dianggap sebagai pihak tertutup oleh siapa pun. Mahfud pun juga mempersilakan untuk mewartakan hal tersebut, karena sistem yang terbuka adakah ciri dari negara demokrasi.
"Pokoknya terbuka saja, kalau ada yang diberitakan itu biasa ini negara demokrasi, agar tidak timbul berbagai fitnah, buka akses jangan sampai ngusir wartawan apalagi lalu ditindak kekerasan, dipukul, terbuka saja," jelas dia.
Mahfud menegaskan, transparansi adalah kunci untuk menyajikan data dan informasi yang sebenar-benarnya. Sebab, dengan ditampilkannya hal tersebut kepada publik, berita miring dan hoaks dapat dibantah secara terang.
"Tidak bisa dihindari bahwa kita akan menentukan keberhasilan atau kegagalan itu berdasar informasi dan olah data. Jadi kalau ada mau buat quick count perhitungan cepat dari hasil itu jangan dilarang. Kan aturannya memang terbuka, dihitungnya juga terbuka," Mahfud menandasi.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Radityo
Baca juga:
Mahfud MD Ungkap 2 Tantangan Setelah Pilkada Serentak 2020
Mahfud MD: Data yang Dilihat, Tak Ada Kaitan Bertambahnya Covid-19 dengan Pilkada
Mahfud MD: Tidak Ada Kaitan Peningkatan Kasus Covid-19 dengan Pilkada
Mahfud MD Imbau Warga Tak Golput dan Terapkan Protokol Kesehatan Saat Mencoblos
Polisi Tangkap Pelaku Pengancaman Menko Polhukam Mahfud MD di Madura
Mahfud MD: Indonesia Laboratorium Pluralisme dan Toleransi Paling Efektif di Dunia