Cemburu Buta, Pria di Bali Tembak I Putu Juana dengan Senapan Laras Panjang
Seorang pria berinisal IMWP (31) menembak I Putu Juana menggunakan senjata laras panjang. Aksi nekat IMWP bermotif cemburu itu terjadi pada Sabtu (6/3) sekitar pukul 18.30 WITA di Tegalan Banjar Tiyingan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
Seorang pria berinisal IMWP (31) menembak I Putu Juana menggunakan senjata laras panjang. Aksi nekat IMWP bermotif cemburu itu terjadi pada Sabtu (6/3) sekitar pukul 18.30 WITA di Tegalan Banjar Tiyingan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
"Korban di paha bagian kiri luka tembak. (Motifnya) yang bersangkutan cemburu," kata Kasubag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Oka Bawa, Rabu (10/3).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Apa itu Pecak Bandeng? Awalnya hanya ikan bandeng yang diberi sambal Mengutip YouTube Assaadah Documentation, pecak bandeng mulanya merupakan menu ikan bandeng yang dibakar lalu diberi sambal.
Awalnya pelaku memancing korban dengan mengirimkan SMS menggunakan nomor handphone istri bernama Luh Sri. Korban diminta disuruh ke rumah kosong untuk bertemu. Korban yang awalnya tidak mau bertemu, lantas menyetujui setelah dipaksa.
Selanjutnya, korban disuruh jalan duluan dan setelah berbalik badan pelaku sudah menodongkan senapan laras panjang dan kemudian menembak sambil berkata, "Maksudnya apa bertemu dengan istri saya". Lalu korban menjawab "Istri kamu yang menyuruh saya ke sini" dan saat itu korban ditembak.
Korban yang terluka pada paha sebelah kiri berusaha merebut senapan. Setelah senapa berhasil merebut korban, pelaku melarikan diri.
"Mengacu kepada keterangan korban, berawal dia di-SMS menggunakan handphone. Dan diketahui handpone itu miliknya si perempuan (istri pelaku). Karena memaksa korban datang ke sana. Ternyata waktu dia datang ke sana bukan istrinya ternyata pelaku sudah ada di belakangnya mungkin trik pelaku untuk memancing (korban). Itu karena dia cemburu," imbuhnya.
Setelah peristiwa tersebut, korban kemudian berobat ke Puskesmas Petang II di Desa Pelaga. Dan dilanjut melapor ke Polsek Petang.
Polisi melakukan olah TKP dan berhasil menangkap pelaku pada Selasa (9/3) sekitar pukul 18.00 WITA, di rumah temannya, Banjar Semanik, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung.
Barang bukti yang diamankan satu senapan gas laras panjang, satu magazen serta delapan peluru.
Dalam pemeriksaan di Kepolisian, pelaku mengaku telah melakukan penganiayaan tersebut "Bahwa dalam melakukan penganiayaan dengan cara menembak menggunakan senapan gas laras panjang," ujarnya.
Sementara terkait hubungan korban dengan istri pelaku, polisi masih mendalami. "Kita tidak bisa menuduh (selingkuh) seperti itu. Namanya, orang cemburu mancing korban untuk datang ke lokasi itu," ujar Iptu Oka.
Baca juga:
Gasak Gelang Seorang Wanita, Ridho Black Diberi Hadiah Timah Panas Polisi
Besok, Polda Metro Gelar Perkara Kasus Unlawful Killing Laskar FPI
Menko Polhukam: Siapa yang Bunuh 6 Laskar FPI, Nanti Kita Buka di Pengadilan
Janji Kekasih Demonstran Myanmar, "Saya akan Tetap Berjuang Agar Revolusi Ini Menang"
Aparat Myanmar Bongkar Makam Kyal Sin “Everything Will Be OK” & Autopsi Jasadnya
Enam Tersangka Laskar FPI Meninggal, Polisi Resmi Hentikan Penyidikan