Cerita bayi-bayi ajaib yang selamat dari kecelakaan maut
Bayi yang disebut-sebut masih suci membuatnya selalu selamat dalam kecelakaan besar yang menimpanya.
Kecelakaan besar yang banyak memakan korban terkadang menyisakan cerita misteri yang kadang sulit diterima akal sehat dan logika. Yakni selamatnya bayi atau balita.
Kasus bayi atau balita yang selamat bahkan terkadang tanpa luka sedikit pun sering diberitakan media. Bayi-bayi ajaib itu selamat padahal orang di sekelilingnya atau bahkan orangtuanya menjadi korban tewas dalam sebuah kecelakaan maut.
Percaya atau tidak hal itu sering terjadi. Bayi yang disebut-sebut masih suci selalu selamat dalam kecelakaan besar yang menimpanya. Berikut beberapa peristiwa kecelakaan maut di mana bayi atau balita bisa bertahan dan selamat:
-
Apa itu Kelicuk? Salah satu sajian khas masyarakat Suku Rejang memiliki bentuk yang unik seperti silinder. Pastinya, makanan ini menyehatkan.
-
Apa yang istimewa dari Keripik Kelakai? Salah satu kudapan favorit dan rasanya gurih khas Kapuas ini adalah Keripik Kelakai yang terbuat dari daun muda tanaman Kelakai. Kudapan ini memiliki tekstur yang renyah dan juga cita rasa yang gurih sehingga membuat siapapun yang menyantapnya menjadi ketagihan.
-
Di mana cilok paling dikenal di Indonesia? Cilok adalah makanan khas Indonesia, terutama dikenal di daerah Jawa Barat.
-
Kapan Seblak mulai populer? Seblak mulai populer sekitar tahun 2000an di Bandung.
-
Di mana Kelicuk bisa ditemukan? Di Pulau Sumatra bagian Selatan tepatnya wilayah Bengkulu terdapat kelompok etnis yang mendiami tempat ini, yaitu Suku Rejang.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
Kijang ringsek dihajar kereta, balita selamat tanpa luka
Faiz Abdillah Romadon, balita berusia 5 tahun ditemukan selamat tanpa luka sedikit pun meski mobil Kijang nopol B 1131 KMB, yang ditumpangi 8 anggota keluarganya ringsek dihantam KA Argo Bromo Anggrek, di palang pintu Desa Brambang, Kelurahan Brambang Kecamatan Karangawen, Demak Jawa Tengah, Rabu (8/10/2014) sekitar pukul 11.30 WIB siang.
Informasi dari petugas Polsek Karangawen, Faiz merupakan putra pasangan suami istri (Pasutri) Esti Wahyuntari dan S Sutarto. Sutarto, ditemukan tewas di lokasi kejadian sedangkan Esti, ibu bocah tersebut selamat dan menderita luka-luka.
"Bocah berusia 5 tahun itu istimewa karena dia selamat tanpa luka," kata Kapolsek Karangawen, AKP Budi Harsono, usai kejadian.
Belakangan diketahui, setelah menabrak mobil nahas itu, KA Argo Bromo Anggrek bernomor lokomotif CC 206 jurusan Surabaya-Jakarta sempat berhenti 500 meter dari lokasi kejadian. Seorang masinis A Cahyono (29) dan asisten masinis Ainur Seli Ainur Rofiq kemudian dimintai keterangan petugas.
Roni, seorang warga, mengaku sempat mengevakuasi salah seorang korban yakni nenek-nenek yang terjepit lehernya di pintu belakang mobil. "Tapi dia selamat, meski wajahnya sempat tersiram bensin dari dalam mobil," tambahnya.
Bus jatuh ke jurang & terbakar, bayi 9 bulan selamat
Bus Zahra, jurusan Bone-Palu kecelakaan di Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur Kamis (6/3/2014) lalu. Bus tersebut melaju menuju Palu, Sulawesi Tengah, namun saat di tanjakan, bus tersebut tiba-tiba mundur dan langsung terjatuh ke jurang. Saat terjatuh ke jurang mobil tersebut langsung terbakar.
Akibat kecelakaan tersebut 8 penumpangnya tewas terpanggang dan puluhan lainnya luka-luka. Namun di antara korban selamat, terdapat seorang bayi berumur sembilan bulan.
Bayi tersebut terlempar, sehingga selamat dari kebakaran. Sedangkan sang ibu, bernama Masna, ikut tewas terpanggang dalam bus tersebut. Sementara sang ayah, Syarifuddin menderita patah tulang di kakinya dan kini dirawat di Rumah Sakit Ilagaligo Luwu Timur.
Usai kecelakaan, bayi sembilan bulan itu ditampung di rumah warga Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana bersama 15 korban selamat lainnya. Para korban selama ini memang belum diizinkan kembali ke rumahnya karena masih dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Speedboat terbalik, balita kembar selamat
Balita kembar Najmi (3) dan Rahmat Syarif (3) selamat dari peristiwa terbaliknya speedboat yang mereka tumpangi bersama saudara dan orangtuanya di perairan Sungai Kubung Sei Berombang, Desa Sei Penggantungan, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Rabu (30/7/2014).
Sementara itu, delapan saudaranya dipastikan meninggal, sedangkan ayah serta ibunya selamat dari peristiwa setelah boat yang ditumpanginya menabrak tangkul di perairan yang dekat dengan laut lepas itu.
Informasi yang diperoleh, Najmi dan Rahmad Syarif hasil pernikahan dari Koling (40) dan Nursiah (38) warga Lingkungan IV, Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir itu selamat setelah ditolong ibunya.
"Bayi kembar itu ditolong ibunya, ada yang bilang diletakkan di atas boat yang sudah telungkup, ada juga mengatakan bertahan karena memeluk tiang tangkul, ada juga bilang dia memeluk benda yang terapung," ujar Taufik.
Dia menjelaskan, Koling merupakan pengemudi boat bermotor yang terbalik. "Saat ini dia syok, karena delapan anaknya dipastikan meninggal. Kita turut berduka cita untuk itu," sebutnya lagi.
Truk hajar motor, bayi 13 bulan selamat
Seorang balita selamat dalam kecelakaan maut antara truk menabrak sepeda motor di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (30/6/2014) lalu. Sementara ayah balita yang merupakan pengemudi sepeda motor, tewas di lokasi kejadian.
Rachel Aldiano terlempar dari gendongan ayahnya, Ahmad Zumardi (33) saat sepeda motor yang mereka naiki ditabrak dari belakang oleh truk yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju Kota Padang. Bayi 13 bulan itu terjerembab ke pinggir jalan yang menyebabkan keningnya memar.
Lain halnya dengan sang ayah yang masuk dalam kolong truk dan terseret sejauh 50 meter bersama sepeda motornya. Ayah Rachel, Zumhari meninggal di lokasi kejadian.
Istri korban, ibu Rachel, histeris setibanya di lokasi kejadian. Dia tak menyangka, suami dan anaknya yang baru saja keluar rumah mengalami kejadian tragis tersebut. Lokasi kejadian dan rumah korban tidak terpaut jauh.
Ajaib, bayi 10 bulan selamat tanpa luka setelah ditabrak tronton
Truk tronton menghantam sebuah warung milik Manik Mariani (33) di Jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya KM 77-78, Dusun Yehsumbul, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Kecelakaan itu mengakibatkan seorang tewas, dua lainnya luka berat. Namun anehnya bayi berusia 10 bulan selamat tanpa luka sedikitpun.
Kejadian bermula saat pagi tadi Apriliani (30) asal Jember bersama suaminya, Rian Iswahyudi (35) dan anaknya yang masih berusia 10 bulan, sedang berbelanja di warung milik Mariani. Warung Mariani kebetulan baru saja buka.
Saat mereka di warung, tiba-tiba truk tronton datang dan menghantam. "Kejadiannya begitu cepat pak. Truk berusaha menghindar banting setir, karena ada mobil di hadapannya saat akan mendahului kendaraan di depan. Langsung tabrak warung," Kata Irwan salah seorang warga setempat di lokasi, Senin (5/1).
Menurut Irwan, lebih dari 2 jam untuk mengeluarkan korban yang tergencet badan truk. Satu tewas akibat kejadian ini, yaitu Apriliani, namun suami dan anaknya selamat, sementara pemilik warung juga selamat namun sekarat dan di larikan ke RSUD Jembrana.
"Ajaib pak bayi yang digendong selamat. Tidak ada luka, cuma nangis saja," terangnya mengaku ikut mengevakuasi korban.
Panit Lantas Polsek Mendoyo Iptu Wayan Suartana saat dikonfirmasi kemarin membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya saat ini kasus laka lantas tersebut ditangani Sat Lantas Polres Jembrana. "Truk serta sopir dan kernet sudah diamankan untuk jalani pemeriksaan lebih lanjut," terangnya.