Cerita Dua Anak Bakul Pindang di Pekalongan Jadi Anggota Dewan, Suasana Pelantikan Penuh Haru
Ahmad Ridhowi dan Umi Farida resmi dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2024-2029, Selasa (14/8).
Ahmad Ridhowi dan Umi Farida resmi dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2024-2029, Selasa (14/8).
Sebagai wujud syukur, dua saudara anak pedagang pindang itu sebelum dilantik membagikan ratusan ikan pindang kepada warga yang berkumpul di sekitar Alun-Alun Kajen.
- Penampakan AKP Dadang Berbaju Tahanan Patsus & Diborgol Usia Sidang Putusan Etik, Tertunduk Diam Seribu Bahasa
- Duduk Perkara Panitera PN Jaktim Diduga Terima Suap Rp1 Miliar Berujung Penahanan
- Tersangka Persetubuhan Anak Tetap Dilantik Jadi Anggota DPRD Kota Singkawang
- Selama Jadi Anggota Dewan, Haji Rizal Curhat ke Dedi Mulyadi 'Sawah 120 Hektare Habis dan Istri Hilang Dua'
"Kami ini anak pedagang pindang, keluarga yang serba kekurangan. Tapi dengan doa orang tua dan dukungan masyarakat, kami bisa berada di sini," kata Ridhowi.
Suasana pelantikan di Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan pun berlangsung penuh haru. Ridhowi dan Farida menggandeng ibu mereka yang masih aktif berdagang di pasar Doro.
Momen ini menjadi bukti bahwa latar belakang keluarga tidak menghalangi seseorang untuk mencapai impian besar.
"Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Kami datang dari keluarga miskin, tapi kami selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan ayah. Kami yakin bahwa dengan tekad yang kuat, semua orang bisa meraih apa yang mereka impikan," ungkapnya.
Dia tidak bisa menutupi rasa sedihnya saat mengenang sang ayah yang sudah tiada. Teringat pesan sang ayah untuk selalu berbuat baik kepada semua orang ketika sama-sama berjuang.
"Itu yang jadi motivasi utama kami. Ayah kami tidak sempat melihat momen ini. Tapi saya yakin, beliau bangga dengan apa yang telah kami capai. Kami akan terus berjuang demi masyarakat, sesuai dengan amanah yang diberikan," jelasnya.
Sebagai anggota DPRD, Ridhowi bertekad untuk mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan masyarakat kecil.
"Saya tahu betul bagaimana rasanya hidup dalam kekurangan. Insya Allah, saya akan menjunjung tinggi amanah ini dan berjuang untuk kesejahteraan rakyat kecil," ujarnya.
Ridhowi dan Farida mencalonkan diri dari daerah pemilihan (dapil) yang berbeda. Ridhowi maju dari dapil tiga, sementara Farida dari dapil lima.
Keduanya menggunakan kendaraan politik dari Partai Amanat Nasional (PAN). Keberhasilan mereka meraih kursi di DPRD tidak hanya membanggakan keluarga, tetapi juga masyarakat Desa Pangkah yang selama ini mendukung penuh perjuangan mereka.