Kisah Gerakan Oksigen Sambung Nyawa Bantu Pasien Covid-19 di Yogyakarta
Banyak kisah heroik muncul di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya terjadi di Yogyakarta, saat orang-orang menggagas gerakan Oksigen Sambung Nyawa.
Banyak kisah heroik muncul di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya terjadi di Yogyakarta, saat orang-orang menggagas gerakan Oksigen Sambung Nyawa.
Salah seorang penggagasnya, Daruaji Wicaksono masih ingat betul bagaimana kondisi ibu temannya yang dinyatakan positif Covid-19. Saturasi oksigen perempuan itu di bawah angka normal, yaitu 83.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
Ketika itu, sang anak pontang-panting mencari tabung oksigen yang sedang sulit didapatkan. Demi ibunya, anak itu pun berkeliling Yogyakarta untuk mendapatkannya.
Nasib baik ternyata masih menghampiri. Pinjaman tabung oksigen dari seseorang yang tak dikenal pun didapatkan dan menyelamatkan nyawa sang ibu. Kala itu, Daru, sapaan Daruaji, yang menjadi perantara peminjaman tabung oksigen tersebut.
Berawal dari menjadi perantara peminjaman tabung oksigen, Daru bersama seorang rekannya Fauzan Adinugraha pun berinisiatif membuat gerakan Oksigen Sambung Nyawa (OSN).
Oksigen Sambung Nyawa ini merupakan sebuah inisiatif kolektif lokal untuk menggalang dana atau patungan membeli tabung oksigen dan kelengkapannya untuk penanganan darurat pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di Yogyakarta.
"Sempat ada keluargaku butuh (tabung oksigen). Aku bantu cari juga sulit, karena mobilitas terbatas, juga waktu itu terjadi kasus oksigen habis di Sardjito. Aku kok berpikir jangan sampai ini terulang atau terjadi di teman-temanku,” ujar Daru, Sabtu (7/8).
Daru mengunggah kegiatan mereka di media sosial dan mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Inisiatif yang awalnya hanya sebatas teman ke teman, kini menjadi gerakan warga bantu warga di Yogyakarta.
"Awalnya 5 orang. Terus menjadi 10 dan hingga kini ada 95 donatur yang ikut andil bagian dalam inisiatif ini. Banyak yang saling kenal, banyak juga yang tidak," tutur Daru.
Inisiatif berbagi tabung oksigen ini pun mulai tersebar luas dan kini Oksigen Sambung Nyawa pun dibantu teman-teman sukarelawan. Para sukarelawan ink mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, tapi tetap berkeinginan untuk membangun gerakan warga bantu warga melalui tabung oksigen.
"Kini kami bertujuh yang belum pernah berkumpul semua secara langsung. Ada yang ibu hamil sambil sibuk apply beasiswa. Ada yang pekerja sedang WFH sekaligus sekolah pascasarjana, fotografer manten, wartawan. Koordinasinya lewat WA grup. Mekanisme peminjaman dan administrasi mulai dirapikan. Tiap minggu kami melakukan evaluasi kegiatan ini meski tidak saklek," ungkap Daru.
Daru menyebut awal donasi di tanggal 17 Juli 2021 lalu, Oksigen Sambung Nyawa membeli sebuah tabung oksigen beserta regulatornya. Ketika itu tabung oksigen ditebus seharga Rp4 juta dan didapatkan di Jakarta. Harga saat itu disebut Daru memang sedang tinggi-tingginya karena banyak yang mencari tapi tak ada stok.
"Waktu itu mekanismenya belum terbentuk. Intinya tabung akan dipinjamkan untuk pasien Covid-19 yang darurat. Bisa nyambung nyawalah. Kami hanya ingin mengurangi sedikit kerepotan yang mungkin dialami masyarakat DIY secara umum dalam mencari oksigen dan bisa membantu menyambung nyawa pasien isoman ke rumah sakit,” kenang Daru.
Daru menuturkan tiga hari setelahnya, sekitar 20 Juli 2021, mulai banyak donatur ingin membantu inisiatif ini. Daru menerangkan hingga saat ini total donasi yang terkumpul mencapai Rp44.262.979,00 dari 95 donatur.
"Saat ini kami sudah ada 9 tabung oksigen, 7 tabung hasil pembelian dari patungan. Sisanya dari peminjaman," ucap Daru.
Daru membeberkan bahwa donasi yang dikumpulkan ini bisa dipantau langsung karena laporan keuangan, uang masuk dan keluar dilaporkan secara rutin melalui instagram @oksigensambungnyawa dan twitter @O2sambungnyawa.
Donasi yang didapat tidak melulu berbentuk uang. Ada sumbangan berupa peminjaman oksigen, oxycan, oximeter, peminjaman printer dan dukungan lainnya.
"Sampai saat ini sudah ada 28 pasien yang mengisi formulir yang Oksigen Sambung Nyawa sediakan melalui s.id/oksigensambungnyawa. Melalui formulir ini, para calon peminjam bisa mengakses pinjaman tabung oksigen dari Oksigen Sambung Nyawa.
Daru menceritakan banyak hal menyenangkan dan menyedihkan saat melakoni gerakan Oksigen Sambung Nyawa ini. Daru mengenang hal yang paling menyedihkan, saat ada pasien yang baru mau meminjam oksigen namun akhirnya tidak tertolong. Selain itu, ada juga yang mengabarkan nyawa yang tidak terselamatkan saat masa peminjaman.
"Tapi banyak rasa syukur juga saat pasien mengabarkan kondisinya semakin membaik. Banyak cerita yang membuat bahagia, senang dan sedih dari para warga melalui akun Oksigen Sambung Nyawa. Kita selalu berusaha semampu dan sebisa kita," pungkas Daru.
(mdk/yan)