Cerita Istri Sandy Bongkar Masalah dengan Terduga Pelaku Penusukan, Pernah sampai Dipelototi
Sebelum meninggal, Sandy Permana sempat menghadapi beberapa masalah dengan orang yang diduga terlibat.
Pesinetron Sandy Permana meninggal dunia akibat penusukan, Minggu (12/1). Saat ini, kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga merupakan tetangga dari Sandy.
Istri almarhum, Ade Andriani, mengungkapkan bahwa mendiang sebelumnya sempat memiliki masalah kecil dengan terduga pelaku. Masalah tersebut bermula dari sebuah forum warga yang diadakan pada bulan November, di mana Sandy menyampaikan pendapatnya.
-
Kenapa Sandur dipertunjukkan? Pertunjukan Sandur kerap digelar di tanah lapang sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang didapat.
-
Bagaimana Sandur dipertunjukkan? Pementasan Sandur dilakukan di tanah lapang, dibatasi pagar tali berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 8 x 8 meter yang disebut Blabar Janur Kuning, diberi hiasan lengkungan janur kuning dan digantungi aneka jajan pasar, ketupat dan lontong ketan atau lepet.
-
Apa yang dilakukan Puteri Modiyanti di berbagai momen bersama Sandy Harun? Puteri dan ibunya memang jarang membagikan momen kebersamaan di media sosial. Kendati demikian, keduanya dikenal dekat dan akrab. Tak hanya itu, perempuan kelahiran 8 Februari 1998 ini juga dekat dengan keluarga Sandy Harun.
-
Kenapa pengelola kata sandi penting? Beberapa orang masih sering menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun berbeda. Apabila ada peretas yang berhasil mengetahui akun sandi tersebut, maka berpotensi bisa mengakses semua akun yang pengguna miliki. Oleh karena itu, manfaatkan pengelola kata sandi.
-
Di mana Sandur dipertunjukkan? Pementasan Sandur dilakukan di tanah lapang, dibatasi pagar tali berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 8 x 8 meter yang disebut Blabar Janur Kuning, diberi hiasan lengkungan janur kuning dan digantungi aneka jajan pasar, ketupat dan lontong ketan atau lepet.
-
Dimana Sandy kuliah? Sandy, lahir pada tanggal 1 Mei 2005, merupakan mahasiswa National University of Singapore (NUS) yang meraih IPK sempurna 5.0.
"Waktu itu kita ada forum warga, forum RT bulan November. Terus suami saya mengeluarkan aspirasi mungkin ya mengenai minum-minuman yang dilarang di perumahan ini mungkin," kata Ade Andriani saat berada di rumah duka pada Senin (13/1).
Dia melanjutkan, "Si pelaku mungkin tidak terima pas bahas minum-minuman ya. Dia tidak terima, terus suami saya berkomentar langsung dia bilang, 'kenapa?'. Suami saya bilang 'anda bukan warga sini', Suami saya ngomong seperti itu," tambahnya.
Bukan Warga Lokal
Ade menyatakan bahwa terduga pelaku telah lama tinggal di daerah tersebut. Namun, secara administratif, orang tersebut bukanlah penduduk lokal.
"Terus malamnya itu juga, dia melototi saya. Itu waktu di bulan November, itu pelaku. Saya bilang kenapa? Suami saya juga nyamperin Kenapa melotot? Nah mungkin di saat itu dia ada dendam kali ya," imbuhnya.
Menurut Ade, terduga pelaku telah lama di kawasan itu. Ia juga menceritakan pengalaman menegangkan saat terduga pelaku menatapnya dengan tajam.
- Penuh Haru, Detik-Detik Sandy Permana Meninggal Dunia di Pelukan Istri Tercinta dalam Perjalanan Menuju Rumah Sakit
- Istri Sandy Permana Tuntun Keadilan untuk Mendiang Suaminya: Hukumannya Nyawa Dibayar Nyawa
- Potret Aktor Sandy Permana Bersama Istrinya yang Kini Tinggal Jadi Kenangan
- Istri Aktor Sandy Permana Ungkap Suaminya Dibunuh Pakai Obeng dan Pisau hingga Meninggal Dunia
"Terus malamnya itu juga, dia melototi saya. Itu waktu di bulan November, itu pelaku. Saya bilang kenapa? Suami saya juga nyamperin Kenapa melotot? Nah mungkin di saat itu dia ada dendam kali ya," imbuhnya.
Hal ini menunjukkan adanya ketegangan yang mungkin dipicu oleh perasaan tidak puas dari pelaku.
Ade juga pernah mengalami situasi yang tidak menyenangkan terkait terduga pelaku. Ia berpendapat bahwa peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu dalam forum warga masih disimpan rapat oleh terduga pelaku.
"Saya alami itu ada satu bulan yang lalu deh. Saya ke rumah yang di belakang sama anak saya naik motor. Itu si pelaku lagi mangkas pohon. Cara orang mangkas biasa sama yang emosi kan beda. Jadi pas saya lewat, terus dia emosi begitu, dia cuma melotot," akunya.
Pengalaman tersebut membuat Ade merasa tidak nyaman, terutama karena reaksi terduga pelaku yang dianggapnya berlebihan. Ia berharap, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam situasi yang bisa memicu emosi.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Polisi saat ini masih melanjutkan penyelidikan untuk menemukan keberadaan terduga pelaku. Menurut informasi yang diperoleh Ade, terduga pelaku melarikan diri setelah insiden penusukan suaminya. "Iya kabur, katanya ha ia dari kejadian itu dia langsung kabur iringan 2 motor sama istri dan anaknya," ucap Ade Andriani.