Istri Sandy Permana Tuntun Keadilan untuk Mendiang Suaminya: Hukumannya Nyawa Dibayar Nyawa
Ade Andriani istri Sandy Permana meminta pelaku pembunuhan suaminya harus mendapatkan hukuman setimpal.
Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus penusukan yang mengakibatkan meninggalnya aktor Sandy Permana. Saat ini, pihak kepolisian telah mengambil berbagai langkah untuk mengidentifikasi pelaku yang diduga merupakan tetangga korban.
Sebagai istri dari almarhum, Ade Andriani sangat berharap agar pelaku dapat segera ditangkap dan mendapatkan keadilan atas kematian suaminya. Dia menginginkan agar pelaku harus membayar nyawa suaminya dengan nyawanya sendiri.
"Update kepolisian katanya sudah nyebar ya, fotonya sudah disebar. Katanya lagi dalam pencarian, mudah-mudahan lah hari ini pelakunya diketemukan," ungkap Ade Andriani saat berada di rumah duka di kawasan Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (13/1).
Lebih lanjut, Ade Andriani menekankan pelaku pembunuhan suaminya harus mendapatkan hukuman setimpal.
"Saya maunya ya hukumnya nyawa dibayar nyawa ya. Karena biar ngerasain ya kehilangan," ungkap Ade.
Apalagi saat ini dia memiliki 3 anak yang masih kecil-kecil. Kehilangan suami yang dicintai membuatnya sangat terpukul.
"Sama dia punya anak tiga, saya punya anak tiga. Anak saya masih kecil-kecil," kata Ade.
Luka Parah di Tubuh Sandy Permana
Ade mengakui kepergian Sandy Permana meninggalkan duka yang mendalam bagi anak-anak mereka yang masih berusia kecil. Keadaan ini semakin diperparah dengan ditemukannya almarhum di rumah sakit dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
"Luka tusuknya di sini (leher). Ada bolong, itu ditusuk pakai obeng," kata Ade.
Peristiwa tragis ini tentu saja memberikan dampak emosional yang besar bagi keluarga, terutama bagi anak-anak yang harus menghadapi kehilangan orang tua mereka dalam keadaan yang sangat menyedihkan.
Luka Akibat Sayatan
Ade melaporkan Sandy mengalami beberapa luka akibat sayatan pisau yang ditemukan di berbagai bagian tubuhnya. Luka tersebut terlihat di wajah, dada, perut, punggung, dan tangan.
"Terus kalau di muka itu penuh ada sayatan pisau, sama di dada, di perut, sama di belakang. Sama di tangan itu banyak sayatan pisau," ucap Ade.
Selain itu, kondisi Sandy menunjukkan ia telah mengalami kekerasan yang serius. Luka-luka ini tidak hanya mengindikasikan tindakan kriminal, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mengenai keselamatan dan keamanan di lingkungan sekitar.
Kejadian ini seharusnya menjadi perhatian bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Dalam situasi seperti ini, penting untuk melakukan penyelidikan yang mendalam demi keadilan bagi korban.
Jenazah Dimakamkan Minggu Malam
Prosesi pemakaman Sandy Permana telah dilaksanakan pada malam Minggu, 12 Januari 2025. Jenazahnya dimakamkan setelah dipulangkan dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati yang terletak di Jakarta Timur, dan dikebumikan di pemakaman umum Kampung Gandaria, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, yang berdekatan dengan rumahnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian dan telah menyebarkan informasi serta foto tersangka kepada berbagai pihak. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat penangkapan pelaku dan memberikan keadilan bagi almarhum dan keluarganya.