Istri Aktor Sinetron 'Mak Lampir' Ungkap Detik-Detik Suaminya Tewas Usai Ditikam
Saat menemani suaminya di Rumah Sakit Harapan Mulya, Ade sempat bertanya peristiwa yang dialami suaminya, termasuk siapa pelakunya.
Ade Andriani, istri Sandy Permana (46) syok ketika melihat suaminya berada di rumah sakit dengan kondisi berlumuran darah. Saat itu, aktor sinetron kolosal berjudul Misteri Gunung Merapi itu masih sadar dan bisa diajak bicara.
"Kejadiannya pagi, saya masih tidur, sekitar jam 07.30 WIB saya dibangunin, saya disuruh siap-siap ke rumah sakit, sampai di rumah sakit saya lihat suami saya sudah terbaring, sudah penuh darah, tapi masih sadar, saya ajak ngobrol, dia respons,” kata Ade, Senin (13/1).
Saat menemani suaminya di Rumah Sakit Harapan Mulya, Ade sempat bertanya peristiwa yang dialami suaminya, termasuk siapa pelakunya.
"Saya mau tanya, kenapa begini? Siapa pelakunya? Dia mau ngomong, cuma napasnya udah terbata-bata gitu, enggak bisa (ngomong)," ucapnya.
Namun karena kondisi korban terus menurun, pemeran Arya Soma dalam sinetron 'Mak Lampir' itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cileungsi. Saat di perjalanan, korban mengembuskan napas terakhirnya.
"Akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cileungsi, nah pas di perjalanan menuju rumah sakit dia (korban) mengembuskan napas terakhir, sampai Rumah Sakit Cileungsi itu dinyatakan udah nggak ada (meninggal), dibawa ke kamar jenazah," ungkapnya.
Pelaku Diduga Tetangga Sendiri
Beberapa saat setelah korban tewas, Ade mendengar ada warga yang sedang diinterogasi oleh polisi terkait peristiwa yang dialami suaminya. Dari situ dia mengetahui kalau suaminya tewas karena ditikam oleh seseorang yang diduga masih tetangganya sendiri.
"Ternyata kejadian itu jam 7.30, dia ditusuk oleh pelaku, tapi infonya setelah ditusuk oleh pelaku dia (korban) dengan penuh darah masih bisa jalan cari pertolongan, minta tolong sama warga, sambil dia minta pertolongan dia sambil nyebut nama pelaku," katanya.
"Infonya setelah cekcok itu ada yang lihat pelaku pergi iringan sama istrinya bawa motor, kalau istrinya sudah pulang, suaminya aja yang kabur," lanjut Ade.
Ade mengatakan, terduga pelaku yang kini masih diburu polisi itu memang tidak berbaur dengan warga dan terkesan tertutup. Terduga pelaku memiliki ciri-ciri berambut gimbal dan bertato.
"(Terduga pelaku) tetangga, orangnya pelaku ini dia tertutup, enggak berbaur sama warga, ciri-cirinya kalau kita di sini manggil dia Limbat, karena rambutnya gimbal, orangnya enggak pernah ngomong, dia penuh tato," katanya.
Pelaku Pernah Jadi Kru Sinetron Mak Lampir
Selain ciri-ciri itu, lanjut Ade, terduga pelaku sebelumnya juga pernah menjadi kru sinetron berjudul Tukang Bubur Naik Haji dan Mak Lampir.
"Pelaku itu dulunya kru di Tukang Bubur Naik Haji, (terduga pelaku dan korban) sudah kenal lama, mungkin dia pernah satu kerjaan sama suami saya, mungkin kalau enggak salah dia di kru Mak Lampir juga dulunya, (sekarang pekerjaan terduga pelaku) enggak ada, setahu saya dia di rumah aja," ucapnya.
"Semoga pelaku cepat ditemuin dan diadili, (hukumannya) ya seberat-beratnya, hukumannya saya maunya nyawa dibayar nyawa, karena dia udah ngerebut ayah dari anak-anak saya," tambah Ade.
Korban Alami Luka Tusuk di Leher, Pipi, dan Pinggang
Sandy Permana (46) tewas ditikam menggunakan senjata tajam di Perumahan TNI/Polri RT05 RW08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1).
Aktor sinetron itu mengalami luka tusukan di pipi, leher dan pinggang belakang. Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Namun korban tewas saat di perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Cileungsi. Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk kepentingan penyelidikan. Terduga pelaku yang merupakan tetangga korban saat ini masih diburu polisi.