Cerita Izzan Lulus Institut Teknologi Bandung di Usia 18 Tahun
Musa Izzanardi Wijanarko (18) menjadi wisudawan termuda di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia lulus sebagai mahasiswa Program Studi Matematika di Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB.
Musa Izzanardi Wijanarko (18) menjadi wisudawan termuda di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia lulus sebagai mahasiswa Program Studi Matematika di Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB.
Pria yang yang senang dengan matematika sejak kecil ini memilih ITB sebagai tempat kuliah, karena orang tua dan kakaknya juga berkuliah di sana. Ia memulai kuliah pada 2017.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Siapa yang terpilih menjadi Campus Ambassador Ellips di Bandung? “Untuk teman-teman mahasiswa Berusia 18-24 Tahun, tercatat aktif sebagai mahasiswa, pandai berkomunikasi dan senang bersosialisasi dan juga bergabung kedalam kegiatan organisasi berkesempatan menjadi Ellips Campus Ambassador. Hari ini kami juga telah memilih Najwa Anjaini (@najwaanjaini), Dhea Cantika Febriyanti (@dhekafe) dan Latisha Rachmatiana (@latisharputri) sebagai Campus Ambassador Kota Bandung dan selanjutnya menjadi bagian keluarga Ellips dan akan ikut mengkampanyekan #RambutTetapMuda”.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
Izzan sempat harus beradaptasi dengan lingkungan kampus dan pola pembelajaran di kelas, karena sebelumnya ia adalah siswa homeschooling yang belum pernah mengikuti sekolah formal.
Proses adaptasi itu pun tak berlangsung lama. Pasalnya, ia merasa senang bertemu orang-orang baru dengan gaya pikir dan ketertarikan yang unik. Apalagi teman seangkatan dan kakak tingkatnya kerap membantu sekaligus mengingatkan pentingnya bersosialisasi.
"Memang orang di ITB pada aneh-aneh, tetapi tidak apa-apa karena saya juga orang aneh," kata Izzan melalui siaran pers ITB, Kamis (22/7).
Agar bisa bersosialisasi dengan baik, Izzan memutuskan untuk mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Genshiken ITB. Selama berkuliah, ia tidak begitu tertarik dengan lomba-lomba sehingga dia menghabiskan waktunya untuk berorganisasi.
Ia pun pernah menjadi Ketua Bidang Medkominfo Genshiken ITB periode 2019/2020, Ketua Divisi Logistik Genshiken Staff Training Genshiken ITB 2019, dan Ketua Divisi Megaproperti Wisuda Juli HIMATIKA ITB 2019.
Untuk urusan membagi waktu, Izzan punya caranya sendiri. Dia biasa membagi waktu antara akademik dan organisasi dengan selalu berusaha memahami materi di kelas. Dengan begitu, dia tidak perlu banyak belajar lagi di luar kelas, kecuali saat mengerjakan tugas. Sebab, pada sisa waktunya, Izzan lebih memilih menaruh perhatiannya kepada hal-hal nonakademik.
Pada tahun terakhir, tepat sebelum memulai skripsi, pandemi Covid-19 melanda dunia. Awalnya, Izzan berpikir hal itu tidak akan berdampak besar. Ternyata pemikirannya salah. Suasana hatinya acak-acakan bahkan sempat tidak punya motivasi untuk masuk kelas dan mengerjakan tugas akhir.
"Biasanya saya bermain gim untuk procrastinate dari kuliah dan skripsi. Untungnya, dosen saya masih aman sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi. Kuliah saya selesai walaupun sempat terseok-seok dan sangat bersyukur akhirnya dapat berhasil menjadi wisudawan Juli 2021 ini," ujar Izzan lagi.
Motivasi Izzan untuk lulus pada usia yang sangat muda sebenarnya sama dengan motivasi yang dimilikinya pada usia 14 tahun. Izzan sempat merasa pelajaran SMA tidak menarik sehingga membuatnya ingin segera berkuliah di ITB. Saat kuliah, dia berencana untuk lulus dalam empat tahun. Dia berusaha untuk mewujudkannya.
Perjuangan Izzan sebenarnya sama seperti mahasiswa biasanya. Dia kerap kehilangan motivasi sesudah ujian tengah semester, yang membuatnya jadi jarang belajar dan tidak fokus, serta mengakibatkan nilai ujian akhir semester turun.
"Kuliah memang berat bagi mereka yang tidak bisa mengatur waktu dan diri dengan baik, termasuk saya," katanya.
Baca juga:
Daewoong Foundation Janjikan Beasiswa Total Rp 5,9 Miliar bagi Mahasiwa UI dan ITB
Intip Potret Cantik Nadhira Nuraini, Mahasiswi RI Berpidato Kelulusan di Harvard
Viral Pria Lulusan SD Jadi Buruh, Berhasil Antar 8 Anak Jadi Sarjana
Mahasiswa Ini Bisa Raup Hingga Rp 10 Juta per Bulan dari Jualan Brownies
Canggih, Mahasiswa Cerdas Ini Bikin Inovasi Jalankan Traktor Sawah Melalui Smartphone
Kisah Inspiratif Anak Penjaga Hutan Wanagama, Bisa Kuliah S3 ke Jepang