Cerita JK saat gerhana tahun 1983, takut lihat matahari langsung
"Ini tanda kebesaran Allah," ujar JK penuh takjub.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyaksikan gerhamana matahari total di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pada kesempatan itu, ia pun berbagai cerita saat gerhana matahari di tahun 1983, dimana ketika itu Presiden Soeharto melarang rakyatnya untuk keluar menatap langit.
"Saat itu pemerintah otoriter. Kita dilarang keluar, tidak ada yang berani melawan. Saya keluar rumah, periksa kondisi jalan, tapi tidak berani memandang langsung matahari, takut," ujar pria akrab disapa JK tertawa usai menyaksikan gerhana matahari di Lapangan Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Raja Ali Haji dianugerahi gelar pahlawan nasional? Pada tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Raja Ali Haji sebagai pahlawan nasional Indonesia.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
Dengan mengenakan kacamata khusus yang disediakan pihak panitia, JK pun menyatakan kekagumannya terhadap fenomena astromi langka yang berlangsung selama 2 menit 20 detik sekitar pukul 08.37 Wita di Kota Palu tersebut.
"Bagi saya sangat indah. Bagaimana matahari yang berjarak sekitar 150 juta kilometer dari bumi dan bulan berjarak 40 juta kilometer dapat terlihat pada sisi yang pas. Ini tanda kebesaran Allah," ujarnya penuh takjub seperti dilansir Antara.
Ia pun berharap dengan adanya fenomena alam itu, para muda mudi di tanah air mampu mengembangkannya secara ilmiah sehingga timbul pelbagai teori baru. "Bagi generasi muda fenomena alam seperti ini rutin dan bisa timbul teori-teori baru," tuturnya.
Menurut dia, GMT merupakan fenomena alam yang bisa diprediksikan jauh hari sebelumnya.
"Ini fenomena luar biasa yang jarang terjadi. Saya bersyukur tempat ini nyaman dan tidak terhalang mendung. Ilmuwan berdatangan ke sini," ujarnya didampingi Menkominfo Rudiantara dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya.
Oleh sebab itu pula, dia berharap fenomena itu harus disikapi secara logis. "Para ilmuwan melihatnya sebagai suatu hal yang baik," ujarnya.
Beberapa menit sebelumnya Wapres shalat sunnah gerhana matahari (shalat Kusuf) bersama masyarakat di Lapangan Desa Kotapulu Palu. Bertindak sebagai imam adalah Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Masdar Farid Masudi dan khotib Prof Komaruddin Hidayat.
Baca juga:
Bicara soal gerhana, Gus Ipul bercerita tentang Batara Kala
Perangko edisi gerhana matahari seharga Rp 100.000 laris manis
PT Pusri ogah disalahkan terkait asap yang menutupi gerhana
5.000 lebih warga padati Bosscha Bandung demi melihat gerhana
Khotbah salat gerhana di Makassar banyak berisi pujian ke wali kota