Cerita Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Subang: Korban Sempat Kirim Voice Note Minta Tolong
Seorang siswa SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan maut di Ciater, Subang memberikan kesaksian ihwal musibah tersebut.
Sebelum kecelakaan terjadi, rombongan sempat berhenti di tempat istirahat untuk makan sore. Bus 1 sempat dibongkar dan kemudian jalan kembali namun tetap di posisi paling belakang.
- VIDEO: Kejutan Fakta! Korban Bus SMK Lingga Kecelakaan Subang Kirim Suara Minta Tolong
- Cerita Pilu Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Ciater, Meninggal Jelang Ulang Tahun ke-18
- Deretan Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater Subang, 11 Orang Meninggal Dunia
- Ini Identitas 10 Siswa dan Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas Kecelakaan di Ciater
Cerita Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Subang: Korban Sempat Kirim Voice Note Minta Tolong
Seorang siswa SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan maut di Ciater, Subang memberikan kesaksian ihwal musibah tersebut.
Okto, salah satu siswa yang ikut berangkat ke Bandung menuturkan, sejak awal keberangkatan satu bus memang sudah mengalami kendala.
Namun akhirnya tiga bus yang disewa sekolah tetap diberangkatkan menuju lokasi perpisahan.
“Dari awal bus ini (bus 1) emang sudah nggak bener, dari jalan selalu paling belakang,” katanya memberi kesaksian, Minggu (12/5).
Dirinya menjadi satu rombongan dari tiga bus. Untungnya dia tidak ada dalam bus 1 yang mengalami kecelakaan.
“Saya ikut kemarin tapi beda bus,” ujarnya.
Bus 1 yang mengalami kecelakaan, kata dia, selalu jalan belakangan. Dari situ sudah banyak yang curiga mengenai kondisi kelayakan bus.
“Bus kayak kurang sehat gitu deh. Jalannya selalu belakangan. Jarak dari bus (yang kecelakaan) dengan bus saya sekitar 20 menitan,”
ungkapnya.
merdeka.com
Sebelum kecelakaan terjadi, rombongan sempat berhenti di tempat istirahat untuk makan sore. Bus 1 sempat dibongkar dan kemudian jalan kembali namun tetap di posisi paling belakang.
“Di pemberhentian terakhir kita makan sore, sempat dibongkar mesinnya tapi pas jalan tetap paling belakang. Sampai tempat oleh-oleh dapat kabar kalau bus itu mengalami rem blong dan kecelakaan,” katanya.
Dia mengetahui kabar itu dari siswa yang ada di bus 1. Ada siswa yang mengirim rekaman suara ke grup dan meminta tolong. Kemudian ada siswa lain yang mengirim rekaman suara ke temannya memberitahu kalau busnya kecelakaan.
“Korban di bus 1 ada yang kirim voice note ke grup bilang minta tolong bus alami kecelakaan. Ada juga siswa yang kirim voice note ke cowoknya minta tolong,” ceritanya.
Kemudian bus yang ditumpanginya putar arah ke lokasi kejadian. Seluruh siswa kaget melihat kondisi bus yang ringsek. Korban meninggal dunia terdiri dari sembilan siswa dan satu orang guru bernama Yogi.
“Pak Yogi meninggal di lokasi. Dia membawa istrinya, masih ditangani dokter karena luka berat,”
katanya.
merdeka.com
Dia mengaku sangat kehilangan sosok gurunya. Semasa hidup dan mengajar, Yogi dikenal tidak pernah marah dan selalu perhatian pada siswa.
“Pak Yogi wali kelas XII BDP 2. Pak Yogi guru yang baik, enak kalau ngajar perhatian. Pak Yogi suka bercanda, baik ngga pernah marah,” pungkasnya.