Cerita Lengkap Pria di Bogor Pura-Pura Meninggal Kabur dari Debt Collector
Masyarakat Bogor dihebohkan dengan beredarnya video seorang pasien yang telah dinyatakan meninggal dunia oleh sebuah rumah sakit di Jakarta, namun tiba-tiba hidup kembali saat keluarga membuka peti mati di rumahnya.
Masyarakat Bogor dihebohkan dengan beredarnya video seorang pasien yang telah dinyatakan meninggal dunia oleh sebuah rumah sakit di Jakarta, namun tiba-tiba hidup kembali saat keluarga membuka peti mati di rumahnya.
Informasi yang dihimpun, pasien tersebut berinisial US (40). Dia dinyatakan meninggal beberapa waktu lalu dan telah dimasukkan ke peti jenazah lalu diantar ke rumah duka. Kemudian beredar video memperlihatkan, setelah peti dibuka jenazah di dalamnya ternyata masih hidup.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Namun, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor Ilham Chaidir menegaskan peristiwa itu hoaks alias tidak benar. Pasien inisial US itu datang ke RSUD Bogor dalam kondisi sadar.
"Bukan (tidak datang menggunakan peti mati). Jadi dia (pasien) ke RSUD itu dalam keadaan penurunan kesadaran. Datang pun sudah sadar. Salah besar (pasien dinyatakan meninggal di RSUD kembali hidup)," katanya di Bogor, Selasa (15/11).
Ilham membeberkan detik-detik US tiba di RSUD Kota Bogor. US tiba di RSUD Kota Bogor pada 11 November 2022, pasien dalam keadaan sadar meski mengalami penurunan kesadaran karena gangguan kekurangan oksigen pada otak.
Ketika pasien tiba di IGD RSUD, sesuai SOP dalam menerima dan menangani pasien, petugas rumah sakit langsung melakukan penanganan dengan baik.
Mengenai kabar pasien tersebut sempat dinyatakan meninggal, kata Ilham, cerita itu berawal dari hebohnya pihak keluarga dan tetangga pasien di kediaman di Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Dari keterangan pihak yang membawa pasien ke RSUD, pasien yang disebut mayat hidup lagi itu sempat dibawa ke klinik 24 jam terlebih dahulu.
Bahkan, kata Ilham, mengenai pasien yang dikabarkan didiagnosa sudah meninggal dunia sebelum dibawa ke RSUD, pihak keluarga tidak bisa menjelaskan rumah sakit yang mendiagnosa dan tidak bisa menunjukkan surat kematian dari rumah sakit yang mendiagnosa.
"Jadi kami dari RSUD domainnya mengerjakan pasien sesuai SOP saja. Di luar itu bukan kewenangan kita, terkait kisah sebelumnya bisa tanya kepada keluarganya langsung," ujarnya.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin turun langsung memastikan kebenaran ramainya kabar kembali hidupnya seorang rohaniawan agama Konghucu US (40) di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Mengenai informasi peti jenazah diterbangkan dari Semarang, Jawa Tengah ke Bogor, Iman menegaskan pihaknya telah memeriksa riwayat penerbangan beberapa hari terakhir bahwa tidak ada penerbangan yang membawa jenazah dari Semarang. Iman juga mematikan peti jenazah yang membawa US tidak berasal dari rumah sakit di Jakarta.
"Tidak ada (rumah sakit). Supir ambulans juga sudah kira periksa. Informasi awal dari istri, informasikan ke keluarga, lalu yang bawa dan jemput itu istrinya. Tapi kami temukan fakta lain dari keterangan saksi yang ada. Saat ini sedang pendalaman antara satu keterangan dengan keterangan lainnya," tegas Iman.
Polisi menemukan fakta lain di balik kejadian warga Bogor (40), warga Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor disebut meninggal lalu hidup lagi. US diduga hanya pura-pura meninggal dunia untuk menghindari lilitan utang. Dugaan itu sedang didalami kepolisian.
"Fakta menarik yang sedang didalami, dari pembicaraan yang dilakukan istri US dengan driver ambulans, berkeluh kesah terkait utang yang melilit keluarga dan banyak yang menagih," kata Iman, Rabu (16/11).
Iman menerangkan, dari hasil penyelidikan sejauh ini, kepolisian memastikan bahwa US dan istrinya Y, tidak melakukan perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah, seperti yang disampaikan belakangan ini.
Namun, US, Y dan anaknya dijemput dari suatu tempat di bilangan Jakarta Selatan oleh supir ambulans dalam keadan sehat. Kemudian, saat tiba di Rest Area Cibubur, saat sopir dan kernet ambulans istirahat, US sudah tidak ada di lokasi.
"Baru diketahui (US) ada di dalam peti itu ketika peti diturunkan. Saat ini, US dan istrinya belum berkenan untuk dimintai keterangan. Kami beri kesempatan kepada yang bersangkutan untuk pemulihan," jelas Iman.
Urip Saputra (40), warga Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, yang sempat viral karena dikabarkan meninggal, lalu hidup lagi telah menyerahkan diri ke Polres Bogor, Jumat (18/11) malam.
Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana mengungkap, Urip datang bersama istrinya, Y ke Mapolres Bogor. Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap keduanya, demi mengungkap kasus pura-pura mati.
"Tadi dalam yang bersangkutan dan istrinya menyerahkan diri dan sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan," kata Desi, Sabtu (19/11).
Kasat Reserse Kriminal Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro menyebutkan pemeriksaan terhadap US ini merupakan upaya untuk memperjelas masalah yang sempat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sekitar 10 saksi, mulai dari dua sopir ambulans, dua pegawai hotel di Jakarta Selatan, hingga beberapa warga yang menyaksikan US terbaring di peti jenazah.
"Penyelidikan itu serangkaian tindakan penyelidik untuk menentukan peristiwa atau perbuatan ini pidana atau tidak. Itu yang sedang kami dalami," kata AKP Sigiro.
Ia menyebutkan, hasil dari pemeriksaan beberapa saksi, US diketahui bersama istrinya membeli peti jenazah di bilangan Jakarta Selatan dengan alasan untuk keluarganya di Bogor yang meninggal dunia.
Kemudian, US bersama istrinya diantar menggunakan mobil ambulans membawa peti jenazah dari Jakarta Selatan menuju Bogor.
"Kemudian berhenti di Rest Area Cibubur, pada waktu itu suami istri ini masih duduk di belakang bersama dengan peti tersebut. Selesai istirahat, si istri tinggal sendirian suaminya sudah nggak ada. Ditanya sama sopir ambulans 'di mana bapak', 'sudah tinggalin aja dia sudah pergi'," ujar AKP Sigiro.
Ternyata, US masuk ke dalam peti jenazah dari Rest Area Cibubur. Karena, kondisi peti jenazah yang awalnya dikemas plastik, saat diturunkan dari mobil ambulans sudah dalam kondisi tanpa ditutup plastik.
Kepolisian pun justru menemukan fakta lain dari hasil pemeriksaan sopir ambulans, yaitu US ternyata sedang terlilit utang.
"Dari rest area ke tempat tujuan, si istri curhat terlilit utang, nah itu yang kami dalami. Kami tanyakan kebenarannya," kata AKP Sigiro.