Cerita Mantan Narapidana Narkoba Tobat dan Pilih Jadi Pengantar Baju Laundry
Masa lalu Fernando Bobeasa sangat kelam. Dia terjerumus ke dalam dunia hitam narkoba. Bisnis terlarang yang digelutinya tersebut mengantarkan Fernando ke dalam bilik jeruji besi Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Setelah melewati masa hukuman, Fernando akhirnya bebas melalui program asimilasi.
Masa lalu Fernando Bobeasa sangat kelam. Dia terjerumus ke dalam dunia hitam narkoba. Bisnis terlarang yang digelutinya tersebut mengantarkan Fernando ke dalam bilik jeruji besi Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Setelah melewati masa hukuman, Fernando akhirnya bebas melalui program asimilasi. Usai keluar Lapas, dia kembali ke Bali.
Fernando seharusnya baru bebas tahun 2021. Usai keluar, dia memutuskan untuk membuka lembaran hidup baru. Sehari-hari, Fernando bekerja sebagai pengantar baju laundry di tempat istrinya bekerja.
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kenapa imigrasi Denpasar terus mengawasi dan menindak pelanggaran WNA di Bali? “Artinya, tanpa menjadi viral pun, kami akan tetap melakukan pengawasan dan penindakan, “ katanya.
Dia berpesan kepada teman-temannya yang juga bebas dari penjara untuk tidak mengulangi perbuatan serupa. "Karena dulu saya kasus narkoba, saya itu dapat asimilasi dan saya dari Lapas Nusakambangan. Jadi kalau ada teman-teman karena keadaan dan kondisi kayak begini lalu mereka ambil lagi pekerjaan itu, saya rasa tidak masuk akal, karena orang itu memang tidak bisa dibina," kata Fernando saat menerima bantuan sembako di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Klas l Denpasar, Bali, Kamis (23/4).
Menurutnya, bekerja sebagai kurir narkoba tidak sebanding antara keuntungan dengan risikonya. Keuntungan yang sedikit, namun memiliki segudang risiko.
"Bayangkan saja, mereka itu untuk membeli narkoba itu tidak murah Rp 500 ribu paling sedikit itu (dapat) 0,1 gram. Uang Rp 500 ribu mereka hambur-hamburin mending kasih anak istri mereka. Jadi kalau ada yang bilang menjadi kurir karena keadaan, itu bohong," sambung Fernando.
Dia mengaku, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kini dia bekerja membantu istrinya yang kebetulan bekerja di sebuah laundry. Bila ada cucian yang sudah selesai, dia mengantarkan kepada para pelanggan. Dia berharap setelah wabah Covid-19 usai, akan mencari pekerjaan lagi seperti dulu yang menjadi sekuriti.
"Harapan saya buat teman-teman yang dapat asimilasi di luar, gunakan waktu ini sebaik mungkin. Kalau disuruh diam di rumah, iya diam di rumah," ujarnya.
"Apalagi kita sudah sangat-sangat dibantu dalam pengurusan asimilasi dan tidak dipungut biaya sama sekali. Kalau memang ada kekurangan tanya ke pengawas jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan," ujar Fernando.
Sebanyak 20 narapidana asimilasi serta narapidana integrasi yang keluar secara murni mendapatkan bantuan sosial berupa paket sembako yang diberikan oleh Bapas Klas l Denpasar.
Niluh Putu Andiyani selaku Kepala Bapas Klas l Denpasar menerangkan, kegiatan ini adalah bakti sosial untuk memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-56 pada tanggal 27 April 2020.
"Jadi kami serentak seluruh Indonesia melakukan bakti sosial. Kami mengundang klien asimilasi dan integrasi di mana ada 20 orang," kata Andiyani.
Para mantan narapidana yang mendapat bantuan adalah yang kurang mampu atau mereka yang setelah keluar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) belum mendapatkan pekerjaan.
Sementara, untuk bantuan yang diserahkan berisi sabun, shampoo. Kemudian masker, hand sanitizer dan juga paket sembako seperti mi, telor, minyak, susu, beras dan gula.
"Mereka yang mendapat bantuan yang telah kami saring dan benar-benar tidak mampu atau kurang mampu. Jadi kami perintahkan ke masing-masing (pengawas) siapa yang kira-kira memiliki klien yang kurang mampu. Jadi kami dapatkan 20 orang, terdiri 6 orang anak dan 14 dewasa untuk yang asimilasi 13 orang dan 7 integrasi," imbuhnya.
(mdk/cob)