Cerita perjuangan sertu Carlelis, anggota Kowad peraih emas lomba tembak se-Asean
Cerita perjuangan sertu Carlelis, anggota Kowad peraih emas lomba tembak se-Asean. Hasil itu merupakan buah jerih payahnya selama dua tahun belakangan. Carlelis bercerita, awalnya menjadi penembak pada tahun 2013.
Bak pahlawan, atlet penembak angkatan darat disambut di Base Ops TNI AU Halim Perdanakusuma. Mewakili Danjen Kopassus, Wadanjen Brigjen TNI Richard Tampubolon, mengalungkan bunga kepada Kepala Kontingen Mayor Infantri Nur Wahyudi.
Nur mengepalai 62 personel kontingen dengan 37 penembak Indonesia yang mengikuti Asean Armies Rifle Meet (AARM) di Singapura. Tidak tanggung-tanggung, pada perhelatan yang ke-27 ini, Indonesia berhasil menjadi juara umum. 9 tropi dari 15, dan 31 medali dari 45 medali berhasil disabet putra-putri terbaik Angkatan Darat.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
Di belakang Nur, ada sembilan penembak yang membawa tropi. Salah satu yang menarik mata adalah kehadiran Korps Wanita AD yang juga menyabet tropi individual. Sertu Carlelis Manusama, yang biasa bermarkas di Hubdam XV/Pattimura, menyabet juara individual untuk pistol putri. Tiga medali pun ia berhasil kalungi. Dua emas dan satu perunggu.
Hasil itu merupakan buah jerih payahnya selama dua tahun belakangan. Carlelis bercerita, awalnya menjadi penembak pada tahun 2013. Kemudian ia terpilih sebagai atlet pada AARM 2016 di Filipina. Singapura tahun ini merupakan kali keduanya sebagai atlet pistol putri. Tahun lalu, prestasi perseorangannya mentok di perak.
Berkah tiba pada Mei lalu. Dirinya berhasil kembali terpilih. Sebagai salah satu yang senior dalam tim lima orang, ia menargetkan yang tertinggi. Usahanya pun terjawab dengan pencapaiannya di Singapura. Hasil ini, menjadi pelucutnya untuk mempertahankan hasil tahun depan.
"Saya pribadi menjadi individual champion ini perlu perjuangan yang keras dan saya bercita-cita pengen jadi champion pada tahun lau. Dijawab tuhan jadi champion bersyukur. Terutama berarti ini jadi tanggungjawab lebih semangat," ujar Carlesis.
Perempuan lajang berusia 24 tahun itu menuturkan sama sekali tidak ada hambatan berarti dalam meraih prestasi tersebut. Dalam menembak, kuncinya satu, tenang.
"Kalau nembak dengan beban malah hasilnya enggak bagus. Kalau prestasi sudah syukuri tahun baru lagi ikuti yang baru lagi tidak boleh dibawa," ucap dia.
Kemudian yang perlu dijaga adalah semangat. Itulah yang ia sampaikan kepada rekan-rekannya termasuk semua prajurit AD di seluruh Indonesia.
"Kalau punya prestasi harus dijaga semangatnya morilnya menerima apa saja morilnya. Jadi kita jangan langsung mau yang tinggi, bertahap namanya prestasi ya dari awal," pungkasnya.
Baca juga:
Ketika senjata buatan Pindad kalahkan M16 di kompetisi Internasional
Pimpinan Komisi I minta Presiden Jokowi tunjuk pengganti Panglima TNI bulan ini
Cerita lengkap pasukan elite TNI menyusup & serbu kelompok separatis Papua
Wakil komandan PMPP ingatkan Pasukan Garuda hati-hati bermedia sosial
Panglima TNI sebut 5 perwira tolak kenaikan pangkat layak jadi tauladan
Panglima TNI beberkan ciri-ciri ulama palsu yang tak perlu diikuti
Panglima: Saat damai Polri di depan, jika darurat giliran TNI