Cerita Pesawat Era Kepresidenan SBY Berkali-Kali Isi Bahan Bakar dari Papua ke Aceh
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menerangkan bahwa pesawat ini bermesin empat, karena itu sangat aman. Namun demikian, jarak tempuhnya sangat terbatas.
Saat kali pertama menjabat presiden ke-6 RI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menggunakan pesawat kepresidenan warisan Presiden Soeharto. Adalah pesawat buatan British Aerospace berjenis BAe 146-200.
Pesawat itu memiliki warna ekor kuning keemasan dengan bendera Merah Putih di tengahnya. Badan pesawat berwarna putih dengan lambang kepresidenan yang juga berwajah kuning emas di samping depan. Pesawat ini sejak awalnya dioperasikan oleh Pelita Air Service, anak perusahaan Pertamina.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Kenapa usia kendaraan di Jakarta mau dibatasi? Pembatasan usia kendaraan bertujuan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Kendaraan tua umumnya menghasilkan emisi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan baru. Ini disebabkan oleh teknologi mesin yang sudah ketinggalan zaman dan kurang efisien.
-
Siapa yang menemani Prabowo menjajal kereta cepat Jakarta Bandung? Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (19/9/2023).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Serda Adhini diabadikan dalam foto di dekat sayap pesawat kepresidenan? Pada 21 Januari 2022, akun Instagram @beritaperbangan.id memperlihatkan Serda Adhini dengan mengabadikan moment dengan cara foto di bagian dekat sayap pesawat Kepresidenan.
-
Bagaimana perasaan Prabowo setelah menaiki Kereta Cepat Jakarta Bandung? Prabowo pun memuji Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sangat nyaman dan modern. "Iya pertama kali saya naik luar biasa. Sangat nyaman, membanggakan sebagai anak bangsa," kata Prabowo di Stasiun KCIC Halim Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023).
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menerangkan bahwa pesawat ini bermesin empat, karena itu sangat aman. Namun demikian, jarak tempuhnya sangat terbatas.
Hal ini jadi masalah ketika Presiden SBY sedang meninjau penanganan gempa di Nabire, Papua, lalu ada info tentang tsunami di Aceh. Kala itu, Andi menceritakan Presiden SBY langsung memutuskan untuk terbang ke Aceh.
"Dari Jayapura kami menggunakan pesawat kepresidenan ini terbang ke Aceh. Tapi harus transit isi bahan bakar di Ambon, lalu Makassar, lalu Batam, lalu tiba di Lhokseumawe sore hari menjelang petang. Besok paginya baru kami sampai di Banda Aceh. Sangat tidak efisien bahkan untuk penerbangan dalam negeri untuk negara seluas Indonesia," tulis Andi dalam akun Instagram pribadinya, Kamis (5/8).
Menurut Andi itulah yang menyebabkan SBY lebih memilih untuk menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang disewa untuk penerbangan jarak menengah dan jauh. Dan akhirnya memutuskan untuk membeli pesawat kepresidenan baru di ujung masa jabatannya, jenis Boeing BBJ 2, yang mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh.
"Lagi pula, dihitung-hitung ongkosnya lebih murah daripada menyewa pesawat setiap kali," paparnya.
Menurut Andi dengan pesawat kepresidenan yang baru, presiden berikutnya bisa mengunjungi seluruh pelosok Tanah Air dengan sekali penerbangan. Bahkan untuk terbang langsung ke negara-negara Asean pun bisa. Pesawat yang baru ini dioperasikan oleh TNI AU.
"Sampai dan selama 10 tahun era Presiden SBY, pesawat kepresidenan warisan Pak Harto ini tidak pernah berganti rupa. Presiden-presiden sebelumnya pun tidak pernah mengubah warnanya," ujarnya.
Ketika pesawat kepresidenan yang baru telah tiba, di ujung masa jabatan Presiden SBY, pesawat kepresidenan warisan Soeharto ini kemudian, menurut Andi digunakan oleh Wakil Presiden (Wapres) Boediono, dan juga oleh Wapres Jusuf Kalla. Namun warna dan penampilannya tidak berubah.
"Saya tidak tahu apakah Wapres Ma'ruf Amin pun masih menggunakannya," ujar dia.
"Yang jelas, banyak nostalgia dengan pesawat ini. Old plane eventually dies, and it fades away too," sambungnya menandaskan.
Pengecatan Pesawat Kepresidenan
Pesawat kepresidenan belakangan menjadi sorotan setelah era Presiden Joko Widodo (Jokowi) diubah secara tampilan. Perubahan tampilan warna yang semula biru muda itu kini menjadi merah putih.
Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini meminta kepada seluruh pihak terkait pengecatan ulang pesawat kepresidenan menjadi merah putih tidak dipolitisir. Diketahui Pesawat Kepresidenan RI mengubah konsep warna menjadi merah putih. Awalnya, pesawat kedinasan Presiden Joko Widodo tersebut berwarna biru muda.
"Kami berharap tidak dipolitisir," katanya dalam pesan singkat, Rabu (4/8).
Dia menjelaskan warna merah putih merupakan pemersatu seluruh masyarakat. Dalam momen tersebut juga kata dia, butuh banyak simbol pemersatu, sebagai penyemangat.
"Kami harap soal warna ini jangan bawa-bawa politik. Kita ingin melihat warna kebanggaan itu di atas langit dunia. Yang lama memang sudah waktunya untuk diganti," ungkapnya.
Dia menjelaskan istilah biru kamuflase itu ada sejak Abad ke-4 dalam catatan peperangan, untuk melakukan pengintaian. Terbukti berhasil. Kalau pesawat tempur kata dia biasanya kebanyakan memiliki warna terang, agar terlihat sama di langit, warna atasnya gelap.
"Tergantung medannya seperti apa, biar sama kaya warna daratan. Itu buat pesawat perang," kata dia.
Penjelasan Istana
Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjelaskan, anggaran untuk pengecatan pesawat dan bahan kurang lebih dianggarkan dari APBN yaitu Rp2 miliar.
"Kurang lebih segitu (Rp 2M) bahan cat dan pengecatan," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, pengecatan tersebut sudah direncanakan sejak 2019. Dalam rangka perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.
"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ. Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yg dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," ungkapnya.
Heru juga menjelaskan perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi. Sehingga kata dia jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu.
"Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," ungkapnya.
Heru pun menepis kabar bahwa pengecatan merupakan foya-foya keuangan negara di tengah pandemi. Sebab dia menjelaskan hal tersebut sudah direncanakan sejak 2019 dan diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara.
"Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN," ungkapnya.
Walaupun begitu, dia mengatakan pesawat kepresidenan bukan pesawat tempur atau pengintai. Dia juga memastikan standar keamanan yang tinggi tetap terjaga.
"Keamanan penumpang menjadi prioritas dengan perangkat teknologi yang terus di-upgrade dan di-service. Jangan sampai telat ganti oli lah. Makanya, pesawatnya masuk bengkel buat memastikan keamanannya itu," ujar dia.
Tuai Kritik
Pengecetan ulang pesawat kepresidenan itu menuai kritik dari politikus PKB Luqman Hakim. Dia meminta Kemensetneg minta maaf terkait pengecatan pesawat Kepresidenan yang memakan biaya sampai Rp2 miliar. Sebab, menurutnya, tidak tepat menggunakan anggaran sebesar itu hanya untuk mengecat pesawat di tengah kesulitan rakyat akibat pandemi.
"Sebaiknya jajaran Kemensetneg minta maaf saja secara terbuka kepada masyarakat. Akui khilaf dan tidak punya sensitifitas terhadap penderitaan rakyat akibat pandemi covid-19," kata Luqman kepada merdeka.com, Selasa (3/8).
Wakil Ketua Komisi II ini mengatakan jauh lebih bermanfaat jika uang Rp2 miliar tersebut dipakai untuk bantuan sosial kepada masyarakat.
"Harusnya anggaran pengecatan ulang pesawat kepresidenan kalau dibelikan beras dan dibagi ke masyarakat di tengah situasi sulit sekarang ini, tentu lebih bermanfaat," ujar dia.
Luqman juga heran dengan alasan pemerintah mengenai pengecatan pesawat sudah diwacanakan sejak 2019. Dia menilai seharusnya pengecatan juga dilakukan di tahun yang sama saat pandemi belum masuk ke RI.
"Itu penjelasan ngawur. Kalau anggaran 2019, harusnya pelaksanaannya 2019 juga," tegas Luqman.
Demokrat Ikut Protes
Partai Demokrat juga melayangkan protes terkait cat ulang pesawat kepala negara. Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief menyayangkan perubahan warna pesawat dari biru ke merah. Ada alasan filosofis warna biru dari pesawat kepresidenan yang dibeli era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
"Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru," ungkapnya dalam akun Twitternya dikutip merdeka.com, Selasa (3/8).
Dia juga menilai, pesawat dengan dominasi biru langit lebih baik. Sebab, kata dia, agar meningkatkan keamanan penerbangan sebagai warna kamuflase saat terbang.
"Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang," ungkapnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com