Cerita pilu dari SD Negeri 1 Seba, 7 murid jadi korban penganiayaan
Cerita pilu dari SD Negeri 1 Seba, 7 murid jadi korban penganiayaan. Mendekati pukul 09.00 Wita, keheningan itu mendadak berubah menjadi pemandangan memilukan. Seorang pria tiba-tiba saja masuk ke ruangan kelas V. Tak ada basa basi, pria yang diketahui membawa senjata tajam itu melukai sejumlah anak-anak di kelas V.
Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 1 Seba Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, mulanya berjalan seperti biasa pada Selasa (13/12) kemarin. Sampai pukul 08.30 Wita, semua siswa masih berada di kelas mengikuti mata pelajaran.
Mendekati pukul 09.00 Wita, keheningan itu mendadak berubah menjadi pemandangan memilukan. Seorang pria tiba-tiba saja masuk ke ruangan kelas V.
Para murid tak ada yang mengenali pria itu. Tak ada basa basi, pria yang diketahui membawa senjata tajam itu melukai sejumlah anak-anak di kelas V.
Suasana berubah menjadi kepanikan. Bocah-bocah itu berusaha menyelamatkan diri dengan kabur dari kelas.
Melihat kejadian tak biasa dengan para siswa, pihak sekolah hingga petugas TNI yang ada di kantor kodim setempat mendekati lokasi. Ternyata beberapa murid telah menjadi korban penganiayaan.
"Benar, ada penganiayaan anak SD," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP, Jules Abraham Abas kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (13/12).
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu coba memburu pelaku yang berusaha kabur. Beruntung tidak sampai diamuk massa karena petugas TNI membekuk pelaku dan menyerahkan ke polisi.
"Pelaku sudah ditangkap dan dibawa ke Kupang untuk disidik," terang Kapolda NTT, Brigjen Pol E Widyo Sunaryo, saat dihubungi terpisah.
Pelaku melukai tujuh siswa dan siswi. Sebagian dari mereka mengalami luka dan langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan.
"Korban tujuh dan tidak ada yang meninggal," jelas dia.
Setelah diamankan, pelaku berinisial IR menjalani pemeriksaan di polsek setempat. Dugaan sementara, penganiayaan itu dilakukan karena si pria mengalami gangguan jiwa. Sehari-hari, dia berprofesi sebagai pedagang kelontong. Dia berasal dari Bekasi.
"Dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa," ditambahkan AKBP Jules.
Meski sudah diamankan, nyatanya kondisi belum sepenuhnya kondusif. Pelaku diuber sampai ke tahanan. IR kemudian diamuk massa hingga tewas. Pelaku tewas setelah dilempari batu oleh warga melalui atap sel Polsek tersebut
"Informasinya seperti itu bahwa pelaku meninggal, massa dalam jumlah banyak masuk ke Polsek Sabu Barat dan menganiaya pelaku," kata Wakapolres Kupang Kompol Sriyati dalam kesempatan terpisah.
Dia mengatakan, pelaku yang diamankan di Polsek Sabu Barat mulanya akan dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal cepat. Namun sebelum proses evakuasi dilakukan tersangka dihakimi warga di Polsek Sabu Barat.
Ditambahkan Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, pihaknya akan mengusut pelaku penganiayaan. Khususnya, pihak yang memprovokasi aksi tersebut.
"Bisa diusut, bisa dilakukan penyelidikan siapa penggeraknya, apakah ada provokator, apakah ada yang dengan sengaja," kata Boy di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/12).
Boy menegaskan, sikap warga yang main hakim sendiri hingga menyebabkan IR tewas adalah pelanggaran hukum. Dia menegaskan Polda NTT bakal mengusut kejadian tersebut.
Kejadian itu menjadi duka mendalam untuk dunia pendidikan di Tanah Air. Pihak Istana juga menyampaikan penyesalannya atas kejadian yang menimpa siswa-siswi SD Negeri 1 Seba.
"Tentunya kami sangat menyesalkan peristiwa yang terjadi di Sabu, Nusa Tenggara Timur," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantornya, Jakarta, Selasa (13/12).
Merespon laporan itu, pemerintah langsung menginstruksikan kepada pihak kepolisian agar segera menindaklanjuti kejadian itu dan pelaku harus ditindak tegas.
"Tadi kami langsung melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk segera ditangani. Karena yang seperti ini harus tertangani dengan baik dan diambil tindakan tegas bagi siapa pun yang melakukan dengan motif apa pun," jelas Pramono.
Baca juga:
Polisi usut provokator tewaskan pelaku penyerangan siswa SD di NTT
Polisi sesalkan tewasnya penikam bocah SD karena dihakimi warga
Kasus penyerangan murid SD murni kriminal, warga jangan terprovokasi
Ini kronologi lengkap penyerangan 7 anak SD di Sabu Raijua
Istana minta Polri tindak tegas penyerang 7 siswa SD di Sabu NTT
Penyerang 7 murid SD di NTT tewas dikeroyok warga di dalam tahanan
7 Pelajar di DIY dibacok sekelompok orang bercadar pakai pedang
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Siapa yang menggagas Sumpah Pemuda? Peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini digagas oleh golongan pemuda yang ingin menyatakan janji persatuan. Hari Sumpah Pemuda bukan sekedar peringatan akan sejarah masa lalu. Tetapi diharapkan dapat membangkitkan semangat juang para pemuda masa kini, untuk melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia.
-
Apa pengertian anak sulung? Anak sulung adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang lahir pertama atau yang tertua dalam suatu keluarga.