Cerita Sujono puluhan tahun tarik gerobak keliling Kota Malang
Kendati kereta sampah Pak Su terlihat lusuh, tidak jarang beberapa orang mengajaknya berfoto selfie.
Sujono atau Sujoyo (71) selalu berjalan-jalan dengan gerobak kesayangannya keliling Kota Malang. Kebiasaan itu sudah dilakukannya sejak puluhan tahun lalu.
Sehari-hari, Pak Su demikian dikenal, selalu menyusuri jalanan Kota Malang dengan gerobak yang dikaitkan ke tubuhnya. Ke mana pun pergi, seolah gerobak itu tidak pernah lepas dari tubuhnya.
Sekilas gerobak itu terlihat hanyalah sampah plastik, tetapi jika diperhatikan tampak pakaian keseharian di dalamnya. Pria yang mengaku asal Tumpang, Kabupaten Malang itu tak pernah berhenti berkeliling, sehingga warga Malang tak merasa asing.
Sosok Pak Su yang terlihat berat menarik gerobaknya, mengundang rasa kasihan siapa saja yang melihat. Saking beratnya, lipatan koran tebal digunakan menahan antara dagu dan dadanya. Dia terlihat sesekali duduk di halte untuk sekadar beristirahat, bahkan tertidur dengan posisi duduk.
-
Apa ciri khas unik Kelurahan Josenan, Kota Madiun? Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
-
Apa yang ditemukan di Makam Kaisar Xiaomin? Penggalian arkeologi mengungkapkan keberadaan sebuah parit sepanjang 147 meter yang mengarah ke makam. Makam ini terorientasi dari utara ke selatan dan berisi satu kamar dengan kedalaman mencapai 10 meter. Di dalam makam ini, para arkeolog menemukan berbagai persembahan pemakaman seperti wadah-wadah keramik dan patung-patung yang menggambarkan prajurit, unit kavaleri, bahkan ada gambar unta dan makhluk-makhluk yang sulit diidentifikasi.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.
-
Apa yang dilakukan Ki Arsantaka di Desa Masaran? Sesampainya di desa itu, ia diangkat menjadi anak oleh Kiai Wanakusuma yang masih anak keturunan Ki Ageng Giring dari Mataram.
Sujono penarik gerobak di Malang ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko
Sesekali terlihat beberapa orang memberikan sebungkus makanan atau uang sebagai belas kasihan. Tidak ada yang tahu pasti, sejak kapan Pak Su menarik gerobak itu.
"Sudah bertahun-tahun, mungkin berpuluh-puluh tahun. Sejak saya tahu seingat saya sudah membawa gerobaknya," kata petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang sehari-hari membersihkan jalanan di sekitar Kelurahan Blimbing, Widodo, di Malang, Kamis (14/4).
Widodo menceritakan, Pak Su pernah mangkal di sekitar Jalan Veteran, namun belakangan lebih banyak berada di sekitar Kelurahan Blimbing dan sekitarnya. Biasanya Pak Su berjalan menuju ke arah utara dan putar balik di sekitar Telkom Blimbing.
Setelah balik ke selatan, akan putar balik lagi di perempatan sekitar Hotel Santika. Sepanjang perjalanan Pak Su, tidak jarang berkomunikasi kecuali saat disapa warga.
Sujono penarik gerobak di Malang ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko
"Kalau diajak bicara lancar dan selalu bercerita banyak hal, tetapi memang terkadang ke sana-sini. Kalau ditanya kadang mengaku orang Pakis, orang Gunung Kawi," katanya.
Merdeka.com berbincang banyak dengan Pak Su saat berganti pakaian di pinggir jalanan. Dalam ceritanya banyak berkisah tentang falsafah hidup, termasuk tentang putaran hidup yang dijalaninya.
"Hidup itu seperti 'susur' (tembakau untuk nginang) yang berputar-putar seperti yang dijalaninya manusia di dunia ini. Ada yang ke utara dan ke selatan, tapi nantinya berkumpul, sesuai kebaikannya," katanya dalam bahasa Jawa.
Kendati kereta sampah Pak Su terlihat lusuh, tidak jarang beberapa orang mengajaknya berfoto selfie. Dia pun santai memandangi anak-anak muda yang asyik mengambil gambarnya.
Baca juga:
Punggung balita Nuriz melepuh, kalau tidur beralas pelepah pisang
Idap kanker ginjal, bayi Quin tak punya biaya operasi ke Singapura
Cerita sedih ibu muda, suami dibui dan ditinggal buah hati
Miris, dalam keadaan stroke Suarni ikut kerja suami demi sesuap nasi
Kisah janda 80 tahun di Bali hidup dari jual anyam tikar daun pandan
Nenek Kenak setiap hari jalan 10 km jualan sapu demi nafkahi 6 cucu
Kisah bocah-bocah di Jalur Gaza banting tulang demi hidupi keluarga