Cerita tragis ibu di Batam bakar anaknya hidup-hidup
Helen tega membakar anaknya gara-gara kesal tidak mau membersihkan rumah.
Anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada setiap orangtua. Karena itu, semua orangtua wajib menjaga dan melindungi buah hatinya. Akan tetapi, masih ada sebagian orangtua yang tidak bersyukur dengan kehadiran anak.
Mereka malah menelantarkan dan melakukan penganiayaan terhadap darah dagingnya tersebut. Bahkan yang lebih tragis, banyak terungkap orangtua dengan kejam menghabisi anaknya.
Teranyar, seorang ibu di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) murka dengan membakar hidup-hidup anaknya. Perbuatan keji itu sontak menghebohkan warga setempat. Lalu apa yang menyebabkan wanita tersebut melakukan hal itu? Berikut ceritanya:
-
Mengapa KDRT terhadap istri dapat berdampak pada anak? Sebagai contoh, ketika seorang suami menganiaya istri, anak-anak mereka juga berisiko menjadi korban.
-
Bagaimana Intan Nabila mendapatkan bantuan untuk anak-anaknya dalam menghadapi situasi KDRT? "Anak-anak saat ini tentunya mendapatkan dukungan dari keluarga serta pendampingan dari KPAI," ungkapnya. Intan juga menyatakan bahwa mereka sedang berusaha untuk berkonsultasi dengan psikolog anak, mengingat dampak kekerasan yang mungkin berpengaruh pada kesehatan mental anak-anak, meskipun tidak tampak secara fisik. "Kami juga berusaha menghadirkan psikolog anak, karena sering kali anak-anak menyaksikan perilaku orang tua yang mungkin melibatkan kekerasan. Meskipun tidak selalu tampak secara fisik, dampak mental pasti ada dan perlu untuk dikonsultasikan," tambahnya.
-
Apa dampak KDRT pada anak? Anak-anak yang terpapar kekerasan juga berisiko mengalami gangguan mental yang serius di kemudian hari.
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Apa yang dilakukan ayah korban KDRT kepada putrinya? Dia langsung mencium kening putrinya. "Dia langsung mendekati anaknya kemudian mencium keningnya," demikian dikutip dari keterangan video. Beberapa saat kemudian, sang ayah mengusap kepala hingga wajah lebam sang putri.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tak mau bersihkan rumah, Helen murka bakar anaknya
Seorang ibu di Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepri, tega membakar anaknya hingga menderita luka bakar yang cukup parah. Ibu yang bernama Helen (36) nekat membakar anaknya Natasya (11) diduga kesal lantaran bocah yang masih berusia 11 tahun tersebut menolak membersihkan rumah.
"Ada kejadian penganiayaan terhadap anak, KDRT lah. Nggak mau bersihin rumah, mungkin bikin ibunya kesal anaknya dipukul, akhirnya dibakar" kata Kapolsek Bengkong AKP Syamsurizal kepada merdeka.com, Selasa (22/12).
Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu malam (19/12). Saat itu, Natasya baru saja pulang berenang. Sesampainya di rumah yang beralamat di Bengkong Palapa Swadaya II Blok II nomor 5, Bengkong, Natasya diminta Helen untuk membersihkan rumah. Namun Natasya menolak karena lelah usai pergi berenang.
Akhirnya, emosi Helen pun tak terbendung lantaran perintahnya ditolak. Dia kemudian mengambil minyak tanah dan menyiramkannya ke tubuh Natasya. Tanpa basa basi dia langsung membakar anaknya tersebut.
Atas perbuatannya, kini Helen diamankan di Polsek Bengkong. "Kita amankan di Polsek Bengkong," katanya.
Bakar anaknya, Helen bermaksud untuk mendidik
Helen menjadi tersangka kasus pembakaran terhadap anak kandungnya, Natasya. Helen kini diamankan di Polsek Bengkong. Kapolsek Bengkong AKP Syamsurizal mengatakan, penahanan Helen akan ditangguhkan karena pertimbangan kemanusiaan.
"Akan kita tangguhkan, enggak mungkin kita tahan berhari-hari. Dia abis melahirkan dan anaknya masih bayi berumur lima hari. Kasihan anaknya masih kecil-kecil," kata Syamsurizal kepada merdeka.com, Selasa (22/12).
Syamsurizal mengatakan, tujuan Helen melakukan penganiayaan terhadap anaknya karena ingin mendidik. Akan tetapi, emosi tak terbendung dan terjadi pembakaran tersebut.
"Tujuannya mungkin ingin mendidik anak, cuma kan setiap orangtua beda-beda dalam mendidik," ujarnya.
Kendati akan ditangguhkan, kata dia, kasus tersebut masih terus diusut.
Akibat dibakar, rambut Natasya hangus
Natasya harus menahan sakit usai disiram minyak tanah dan dibakar ibu kandungnya. Beruntung dia masih bisa selamat karena api yang berkobar tidak menghanguskan sekujur tubuhnya.
"Sedikit rambut aja yang terbakar," kata Kapolsek Bengkong AKP Syamsurizal kepada merdeka.com, Selasa (22/12).
Syamsurizal mengatakan, saat kejadian Helen sedang menyusui bayinya. Dia kemudian minta tolong kepada Natasya untuk membersihkan rumah. Tapi permintaan itu ditolak oleh Natasya.
"Ibunya baru ngelahirin, dia sibuk nyusuin bayinya. Minta tolong bersihin rumah kepada anak pertamanya (Natasya)," ujarnya.
Dia menambahkan, ketika Helen membakar anaknya tersebut suaminya pun tengah berada di rumah. Mengetahui perbuatan istrinya, sang suami langsung memberikan pertolongan terhadap Natasya.
"Bapaknya di rumah, (korban) langsung diberikan pertolongan," tutur Syamsurizal.