Curi ikan dan hasil laut di Perairan Rokan Hilir, nelayan ditembak mati
Curi ikan dan hasil laut di Perairan Rokan Hilir, nelayan ditembak mati. Sigit menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/9) sekitar pukul 22.40 WIB. Personel polisi yang melakukan penembakan di antaranya Bripka Yoyon, Brigadir Naibaho dan Brigadir Alex Sitanggang, mereka anggota Sat Polair Polres Rokan Hilir.
Polisi menembak mati terduga pelaku pencurian hasil laut di perairan Pulau Panipahan Kecamatan Palika dengan Perairan Pulau Halang di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir. Dua terduga pelaku lainnya mengalami luka serius akibat tembakan polisi dan pelaku lainnya kabur.
"Tembakan mengenai badan kapal dan tiga orang pelaku. Satu orang diduga pelaku meninggal dunia karena luka tembak di dada, dua orang kritis dengan luka tembak di kepala dan pinggul. Kemudian kapal pelaku kabur," ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto kepada merdeka.com, Senin (10/9).
-
Bagaimana Ikan Pari Jawa punah? Tim melakukan pemodelan baru yang mencakup semua informasi yang tersedia tentang spesies yang mengungkapkan bahwa Ikan Stingaree Jawa telah punah.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Apa bukti kepunahan Ikan Pari Jawa? Hilangnya ikan pari Jawa, kerabat kecil ikan pari, merupakan kepunahan ikan laut pertama akibat ulah manusia.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
-
Di mana letak Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut? Lokasinya berada persis di sebuah bangunan berlantai dua, di Jalan Raya Bandung-Garut, Kecamatan Tarogong Kaler.
-
Kenapa Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut dibangun? Lokasi ini dibangun oleh pemerintah, dan dikelola oleh swasta lalu disewakan kepada pelaku usaha ikan di bawah Dinas Perikanan dan Peternakan Garut.
Sigit menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/9) sekitar pukul 22.40 WIB. Personel polisi yang melakukan penembakan di antaranya Bripka Yoyon, Brigadir Naibaho dan Brigadir Alex Sitanggang, mereka anggota Sat Polair Polres Rokan Hilir.
"Awalnya petugas Sat Polair melakukan patroli laut di sepanjang perairan Panipahan dan Kubu, lalu mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya kapal nelayan dari Sumatera Utara sebanyak tujuh kapal," kata Sigit.
Petugas menduga mereka melakukan pencurian hasil laut berupa kerang. Lalu polisi melakukan pengejaran terhadap kapal para pelaku. Sigit mengatakan, dikarenakan kapal Sat Polair tidak memungkinkan untuk melakukan pengejaran, petugas meminjam kapal masyarakat yang lebih besar.
"Setelah sampai di perairan sekitar Pulau Halang, petugas Sat Polair melakukan pengadangan terhadap kapal dan melakukan tembakan peringatan ke atas, namun tidak dihiraukan oleh para pelaku. Kapal para pelaku berupaya menabrak kapal petugas, hingga akhirnya dilakukan tindakan tegas dengan menembak ke arah kapal para pelaku," terang Sigit.
Tembakan itu mengenai badan kapal dan tiga pelaku. Satu orang diduga pelaku dinyatakan meninggal dunia karena luka tembak di dada, dua orang kritis dengan luka tembak di kepala dan pinggul. Kemudian kapal pelaku kabur ke Wilayah Panipahan.
"Berdasarkan info dari Polsek Panipahan pelaku yang tertembak berada di Puskesmas untuk berobat. Saat ini kapal dan para pelaku dibawa ke Satpolair Polres Rokan Hilir. Sedangkan pelaku yang meninggal dibawa ke rumah duka di Sumatra Utara," ucap Sigit.
Sigit mengatakan, selama ini sudah sangat sering kapal nelayan dari luar wilayah Kabupaten Rokan Hilir masuk ke perairan daerah itu untuk melakukan pencurian ikan dan hasil laut lainnya.
"Hal ini sangat meresahkan masyarakat Panipahan dan sekitarnya dikarenakan hasil laut yang dicuri tersebut," kata Sigit.
Sigit membeberkan, pelaku yang meninggal dunia karena ditembak polisi yakni Manggor, mengalami luka bagian dada. Agus mengalami kritis akibat ditembak bagian kepala sebelah kanan, Iwan luka tembak di pinggul sebelah kanan.
Sementara pelaku lainnya yang ditangkap namun tidak terkena tembakan antara lain, Sumiran (41), Izil (34), Nuryadin (23), Zul (24), Hery, Herman (25), Karlan, Safrudin (45). Mereka semua merupakan warga Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
"Barang bukti yang disita berupa kapal penangkap kerang milik Omsi (39), seorang pengusaha nelayan warga jalan Kereta Api, Tanjung Balai Asahan, Sumut, serta 50 karung goni berisi kerang," kata Sigit.
(mdk/eko)