Dampak Kerusakan dan Kerugian di Karangasem dan Bangli Akibat Gempa
Total dari kerugian 4 kecamatan tersebut mencapai Rp 1.617.200.000 dan untuk korban meninggal dunia ada dua orang dan lima orang mengalami luka-luka sedang dan berat.
Sejumlah rumah dan bangunan lainnya di Kabupaten Bangli dan Karangasem, Bali, mengalami kerusakan dari ringan hingga rusak berat akibat gempa yang terjadi di Bali. Sementara, untuk di wilayah Kabupaten Bangli ada 4 Kecamatan yang terdampak gempa tersebut.
"Sementara untuk datanya dinamis. Untuk saat ini tidak ada kendala suda lancar karena cuaca mendukung dan sudah aman," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa saat dihubungi, Senin (18/10).
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Mengapa gempa bumi di Gianyar terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
Kemudian, untuk di Kecamatan Bangli ada dua desa yaitu Desa Landih dan Desa Kayubihi, ada sejumlah bangunan suci Pelinggih Pura yang terkena dampak gempa dengan total kerugian sekitar Rp 102.000.000.
Sementara, untuk di Kecamatan Susut ada empat desa yaitu, Desa Selat, Desa Tiga, Desa Susut, Desa Sulahan, dan Desa Penglubaran, ada sejumlah bangunan suci pelinggih, rumah warga yang terkena gempa dan perkiraan kerugian mencapai Rp 265.000.000.
Lalu, di Kecamatan Tembuku ada 5 desa yang terdampak yaitu Desa Peninjoan, Desa Persiapan Pulesari, Desa Yanggapi, Desa Jehem, Desa Bangbang, dan sejumlah bangunan rumah warga serta tempat suci Pelinggih dan Merajam atau Sanggah Kemulan yang terdampak gempa dengan total kerugian sekitar Rp 3.56.200.000.
Selanjutnya, di Kecamatan Kintamani ada 5 Desa, yaitu di Desa Songan B, Desa Suter, Desa Abang Batu Dinding, Desa Teruyan, Desa Buahan, sejumlah bangunan warga dan tempat suci Pelinggih serta tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdampak gempa dengan total kerugian sekitar Rp 894.000.000.
Total dari kerugian 4 kecamatan tersebut mencapai Rp 1.617.200.000 dan untuk korban meninggal dunia ada dua orang dan lima orang mengalami luka-luka sedang dan berat.
"Untuk (kerusakan bangunan paling parah) di Kecamatan Kintamani karena banyak titik (longsor karena gempa)," jelasnya.
Sutapa juga mengatakan, untuk warga di Kecamatan Kintamani terutama di Desa Teruyan tidak ada mengungsi ke Pos Pengungsian kendati sudah disiapkan tenda.
"Untuk pengungsi tidak ada. Mereka mengungsi secara mandiri dan menumpang di rumah kerabat. Mungkin, sudah punya tempat tinggal intinya kita sudah siapkan Pos Pengungsian di dermaga dengan tendanya. Kita sudah open tapi masyarakat belum ada yang mendaftar, dari sana kita simpulkan masyarakat enggan untuk mengungsi. Dari awal memang tidak ada (mengungsi)," ujar Sutapa.
Sementara, untuk di Kabupaten Karangasem, Bali, ada 7 kecamatan yang terdampak gempa bumi dan terparah di Kecamatan Kubu.
"Ada tujuh kecamatan yang terdampak kemudian yang terparah di wilayah Kecamatan Kubu, Desa Ban, kurang lebih ada 85 persen kerusakannya," kata Plt. Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa saat dihubungi terpisah, Senin (18/10).
Sementara, dari data yang didapat untuk di 7 wilayah Kecamatan di Kabupaten Karangasem, ialah untuk di Kecamatan Abang untuk rumah warga yang rusak ada
5 unit dan 3 unit rusak sedang sementara korban luka ringan dan berat serta meninggal dunia nihil dan jumlah yang terdampak ada 2 KK.
Kemudian, di Kecamatan Bebandem ada 1 unit rumah warga yang rusak sedang dan 12 unit rumah rusak ringan sementara korban jiwa dan luka ringan dan berat nihil dan yang terdampak 16 KK. Lalu, di Kecamatan hanya satu unit rumah rusak ringan sementara korban luka ringan dan berat serta meninggal nihil.
Selanjutnya, di Kecamatan Kubu untuk rumah rusak berat 245 unit, rusak sedang 25 unit, rusak ringan 351 unit. Kemudian, korban jiwa meninggal dunia 1 orang, korban luka berat 6 orang, korban luka ringan 69 orang dan rumah tanpa keterangan 45 unit yang terdampak gempa dan total jumlah KK yang terdampak 657 KK.
Sementara, untuk di Kecamatan Manggis, 2 rumah rusak ringan untuk korban jiwa luka berat dan ringan nihil. Lalu, di Kecamatan Rendang ada 90 unit rumah rusak berat, 1 unit rusak sedang dan 153 unit rusak ringan dan ada 80 unit rumah tanpa keterangan yang terdampak gempa dan total 315 KK yang terdampak gempa. Kemudian, untuk korban meninggal dan luka berat dan ringan nihil.
Kemudian, terakhir di Kecamatan Selat ada 3 unit rumah rusak berat dan 3 unit rumah rusak ringan dan untuk korban yang meninggal dunia serta luka berat dan ringan nihil. Sementara, ada 3 KK yang terdampak gempa.
"Korban jiwa yang meninggal satu orang anak-anak perempuan berumur 3 tahun.
Jadi ada juga rumah-rumah tanpa keterangan yang masih dalam pendataan ini kan update berkembang terus akan ditelusuri karena laporan belum lengkap," ujarnya.
Sementara, yang mengungsi secara personal ada di wilayah Kecamatan Kubu di Desa Ban ada 657 KK tapi mereka tidak mengungsi dalam satu tenda tetapi hanya berada di halaman rumah.
"Untuk 657 KK kalau pengungsi tidak dalam satu tenda besar, tidak. Tapi mereka mengungsi secara personal di halaman rumahnya masing-masing yang sudah dinyatakan aman," ujarnya.
Selain itu, untuk kondisi geografis di Desa Ban sebagai besar yang terdampak ada di sekitar kaki Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, dan medan perjalanan ke tempat tersebut sangat menyulitkan.
"Kondisi geografis jadi sebagian besar yang berada di kaki Gunung Agung lokasinya, artinya di perbukitan. Jadi menempuh ke rumah warga yang terdampak seperti yang meninggal kemarin harus dijangkau dengan sepeda motor tidak bisa dengan mobil.
Sepeda motor pun kalau tidak terbiasa cukup ngeri. Saya juga melakukan kegiatan ke sana kemarin. Jadi, jalannya sudah kecil mungkin semeter belum ada longsoran kecil, itu harus kita lalui," ujarnya.
"Untuk, kerugian belum terhitung karena masih bekerja karena masih dalam penghitungan kerugian. Pasti nilainya besar karena hampir semua rusak hampir 85 persen kerusakannya," ujar Arimbawa.
Baca juga:
VIDEO: Detik-Detik Menegangkan Petugas dan Warga Evakuasi Korban Gempa di Bali
Pemprov Bali Tanggung Biaya Perawatan Korban Gempa Karangasem dan Bangli
BPBD Bali Nyatakan 3 Warga Meninggal akibat Gempa Karangasem, Kerugian Hampir Rp1 M
Kepala BNPB Minta Segera Lakukan Perbaikan di Wilayah Bali Terdampak Gempa
BNPB Prioritaskan Evakuasi Kelompok Rentan dan Korban Gempa Bali
Wapres Ma'ruf Amin Perintahkan BNPB Ambil Langkah Cepat Tangani Gempa di Bali