Dana BOS Rp 111 Juta Dicuri, Kepsek SDN di Bekasi Wajib Ganti Rugi
Peristiwa pencurian itu terjadi di Jalan Muhtar Tabrani, Bekasi Utara pada Senin (18/3) pukul 11.00 WIB. Korban RY bersama dengan E yang baru mengambil uang tunai diberi tahu orang tak dikenal kalau mobilnya kempes.
Dana biaya operasional sekolah (BOS) milik SD Negeri III Harapan Baru, Bekasi Utara senilai Rp 111 juta raib digasak maling dengan modus kempes ban. Polisi setempat kini sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengatakan, peristiwa pencurian itu terjadi di Jalan Muhtar Tabrani, Bekasi Utara pada Senin (18/3) pukul 11.00 WIB. Korban RY bersama dengan E yang baru mengambil uang tunai diberi tahu orang tak dikenal kalau mobilnya kempes.
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Di mana Danang Sri Hadmoko menyelesaikan pendidikan S2 nya? Ia mengenyam pendidikan S1 di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1998-2002, lalu melanjutkan studi S2 di Universite Paris 1, Pantheon Sorbonne, Prancis pada tahun 2005-2006, dan melanjutkan S3 di universitas yang sama pada tahun 2006-2009.
-
Apa yang diajarkan di sekolah pencuri? Pendidikan kriminal mencakup serangkaian pelajaran yang menghasilkan gangster 'profesional' setelah 'lulus'.
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
-
Siapa saja yang terlibat dalam sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.
-
Apa saja jenis beasiswa Banyuwangi Cerdas? Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut "bidik misi". Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan. Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
"Korban menepikan kendaraan untuk mengecek ban, bersamaan dengan itu orang tak dikenal lain menghampiri kemudian mengambil tas korban di jok belakang," kata Erna, Selasa (19/3).
Erna mengatakan, korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Bekasi Utara. Uang yang dilaporkan hilang berupa dana biaya operasional sekolah (BOS) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 111 juta, dan uang pribadi Rp 2 juta.
"Kasusnya masih diselidiki, polisi juga mempelajari rekaman CCTV di bank dan sekitar lokasi kejadian," kata Erna.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Inayatullah membenarkan bahwa anak buahnya kehilangan uang biaya operasional sekolah senilai ratusan juta rupiah. Korban, kata dia, telah melapor ke polisi.
"Itu uang BOS dari Pemerintah Pusat untuk operasional selama dua bulan (Januari-Februari)," kata Inay.
Inay mengatakan, kepala sekolah harus bertanggung jawab atas kehilangan uang negara tersebut. Sesuai dengan peraturan tentang TP-TGR (Tuntutan Perbendaharaan-Tuntutan Ganti Rugi) kepala sekolah harus menggantinya.
"Nanti setelah ada audit dari Inspektorat, penggantiannya bisa dicicil atau sekaligus dilunasi," ujar dia.
Baca juga:
Jual Motor Curian di Medsos, 4 Pemuda di Bekasi Dibekuk
Wahyu Babak Belur Usai Mencuri Helm di Asrama TNI
Spesialis Maling Motor Tertangkap saat Razia Kendaraan
Tepergok Bobol ATM di Pondok Gede, 2 Pelaku Panik dan Tabrak Tiang di Cipayung
Curi 53 Unit Mobil, Delapan Tersangka Curanmor Ditangkap Polisi
Dua Hari Jadi Sopir, AH Bawa & Jual Mobil Majikannya