Dari Purwakarta, ini cara polisi lacak sel terorisme di Indonesia
Dari Purwakarta, ini cara polisi lacak sel terorisme di Indonesia. Dalam penggerebekan di Purwakarta, Minggu (25/12) kemarin, polisi tidak menemukan bom untuk dijadikan bukti. Namun, petugas punya petunjuk baru untuk mengungkap sel-sel terorisme yang masih berkeliaran di Indonesia.
Densus 88 Antiteror Kepolisian Negera RI berhasil menangkap dua terduga teroris, Rijal alias Abu Arham (29) dan Ivan Rahmat Syarif (28) di Purwakarta pada Minggu (25/12). Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Rikwanto mengatakan saat dilakukan penangkapan, polisi tidak menemukan barang bukti bom.
"Memang tidak ada bom dan bahan-bahan bom, hanya saja timbangan itu mengindikasikan akan ada yang ditimbang (untuk pembuatan bom). Hanya mungkin belum datang saja bahan-bahannya terhadap mereka berdua," kata Rikwanto saat memberikan pernyataan pers di kantor Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/12).
Rikwanto menyebut, setelah dilakukan penggeledahan di kontrakan Rijal dan Ivan di Bandung, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Ada paku dengan berbagai macam ukuran, timbangan, HP, SIM Card, flasdisk, buku-buku pelajaran agama, dan catatan tulisan tangan.
"Catatan tulisan tangan sangat penting sekali untuk petunjuk selanjutnya," ujar Rikwanto.
Dia menambahkan, hingga saat ini, dua terduga teroris yang ditembak mati di Jatiluhur, Purwakarta yakni Abu sofi alias Abu Aziz alias Mas Brow dan Abu Faiz sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Jalan Kramat Jati. Keduanya akan segera diautopsi dan dilakukan pemeriksaan postmortem.
Sementara Ivan dan Rijal tengah menjalani pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa II Depok.
"Saat ini telah dilakukan pendalaman di Mako Brimob," kata Rikwanto.
Diberitakan sebelumnya, empat terduga teroris yang ditangkap di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jabar berkaitan dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bentukan terpidana terorisme Aman Abdurrahman, dengan dukungan dana Bahrun Naim, pemimpin saya Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) asal Indonesia.
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap Rijal alias Abu Arham (29), warga Randukurung, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, dan Ivan Rahmat Syarif (28), Desa Yani Mulya, Ngamprah, Bandung Barat, di Kampung Ubrug, Kelurahan Cibinong, Jatiluhur, Minggu pagi. Rijal dan Ivan sempat melawan personel Densus 88 menggunakan pisau, tetapi dapat dilumpuhkan tanpa tembakan.
Dari keterangan Ivan dan Rijal, polisi bergerak menuju rumah terapung di Kawasan Waduk Jatiluhur. Di sana, polisi melacak Abu sofi alias Abu Aziz alias Mas Brow, warga Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung, dan Abu Faiz, warga Padalarang, Bandung Barat, di rumah kolam apung Waduk Jatiluhur. Sebelum menggerebek, personel Densus 88 berkoordinasi dengan Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Purwakarta.
Polisi meminta Sofi dan Faiz menyerahkan diri. Namun, Faiz keluar rumah sambil mengacungkan golok dan tidak mengindahkan lima kali tembakan peringatan personel Densus 88 hingga akhirnya ditembak. Demikian pula dengan Sofi sehingga keduanya tewas.
Baca juga:
2 Terduga teroris Purwakarta pernah tinggal di Bandung
Ini salinan surat wasiat terduga teroris Jatiluhur
Ini isi surat wasiat teroris ditangkap di Waduk Jatiluhur
Teroris Purwakarta berencana serbu Pospol Bunder di malam tahun baru
Fakta persembunyian teroris di rumah apung buat polisi bingung
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.