Demi anak, tukang parkir di Depok jual narkoba di area panti asuhan
Tersangka mengaku pendapatan dari menjual ganja lebih besar dari tukang parkir. Dia bisa dapat Rp 10 juta dalam sebulan.
Seorang pria yang bekerja sebagai tukang parkir M (65) di sebuah panti asuhan di Pekapuran, Depok nekat menjual ganja. Dia beralasan nekat menjual ganja karena uang yang didapat sangat besar dibanding menjadi tukang parkir.
Parahnya lagi, tukang parkir itu bertransaksi di area parkir panti asuhan itu agar tidak diketahui orang lain. M mengaku, dirinya bisa dapat uang hingga Rp 10 juta untuk setiap 10 kilogram ganja yang yang dijual.
Dalam waktu sebulan, ganja 10 kilogram itu laris dijual ke pelanggannya yang kebanyakan anak muda. Agar untungnya lebih besar, M menjual secara eceran. Untuk satu ons, M menjual Rp 500 ribu.
"Transaksinya di parkiran yayasan (panti asuhan)," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono, di Depok, Selasa (10/11).
M mendapat kiriman ganja dari temannya. Dia mengambil barang di Pasar Ganduang, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Untuk mengelabui petugas, M membungkus ganja dalam kardus menyerupai televisi.
"Uangnya ya untuk keluarga. Anak saya dua. Sebagian sih untuk beli ganja lagi, saya juga make (ganja)," ujarnya.
M merupakan sindikat lama, dua rekannya sudah lama ditangkap dan masih mendekam di penjara. M mengatakan, jika barang dagangannya sedang laku, sebulan dia bisa mendapat kiriman hingga dua kali.
"Untungnya besar dibanding jadi tukang parkir," katanya.
Dari catatan kepolisian, M pernah dipenjara di Lapas Paledang, Bogor, Jawa Barat. Dirinya dipenjara karena kasus yang sama tahun 2003. "Ini residivis kambuhan, pernah dipenjara," kata Dwiyono.
M ditangkap dari hasil investigasi Satuan Narkoba Polresta Depok. Sebelumnya, Satnarkoba menangkap J di Sukatani dengan barang bukti ganja 12 bungkus. Kemudian ditangkap lagi Y di sebuah bengkel dengan barang bukti 17 bungkus ganja.
"M ini sindikat dari J dan Y. Dibelinya dari bandar dengan cara mentransfer Rp 50 juta kemudian barang dikirim dan dijemput di Cileungsi," kata Kasat Narkoba Polresta Depok, Kompol Vivick Tjangkung.
Tersangka dijerat UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotik dengan ancaman 15 tahun penjara. Pihaknya masih terus intensif melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah karena peredaran narkoba sudah menjamah ke anak-anak.
Baca juga:
Dimasukkan ke alat vital, asalan sabu sering lolos masuk Rutan
Terpidana mati Rutan Makassar bawa sabu diduga sembunyikan di celana
Terpidana mati Amir Aco simpan sabu di sel, pemeriksaan di BNNP alot
Bandar sabu 78 kg di Aceh juga didakwa pencucian uang
Terpidana mati narkoba sembunyikan sabu 76 gram di loker pakaian
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa yang baru ditangkap dalam kasus narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.