Demo di DPRD Riau Ricuh, Mahasiswa Terluka Dievakuasi ke Rumah Sakit
Sejumlah mahasiswa menjadi korban saat terjadi kericuhan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau, Kota Pekanbaru, Kamis (8/10). Mereka menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Mahasiswa yang terluka mendapatkan perawatan di RS Awal Bross.
Sejumlah mahasiswa menjadi korban saat terjadi kericuhan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau, Kota Pekanbaru, Kamis (8/10). Mereka menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Mahasiswa yang terluka mendapatkan perawatan di RS Awal Bross.
Selain sesak napas lantaran terkena gas air mata, terdapat mahasiswa yang mengalami luka pada bagian kepala hingga berdarah-darah. Diduga para mahasiswa terkena lemparan batu.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Di mana Universitas Terbuka menjangkau calon mahasiswa? Salah satunya kami mengikuti acara KLBB yang digelar selama dua hari ini.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Kenapa Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Soenarko menjelaskan, tuntutan yang akan disuarakan adalah mendesak agar KPU tidak mengumumkan hasil pemilu yang dianggapnya curang. Soenarko pun berharap, aksinya nanti bisa menjadi pengingat bagi penyelenggara pemilu.
-
Kapan mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Kapan Deriska Almira memulai pendidikan di Universitas Komputer Indonesia? Saat ini, Deriska sedang menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia, angkatan 2021.
"Kita mengalami sesak napas terkena gas air mata. Tadi ada juga teman yang kepalanya berdarah, udah dibawa ke rumah sakit," kata salah seorang mahasiswa.
Selain diselamatkan rekannya, sejumlah demonstran juga sempat diselamatkan menggunakan ambulans dan dibawa ke gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tidak jauh dari lokasi aksi.
Demonstrasi awalnya berjalan damai. Namun lantaran ditolak memasuki gedung DPRD Riau, massa marah dan melempari petugas yang berjaga dengan batu, kayu dan botol air mineral.
Sontak petugas gabungan dari Polresta Pekanbaru, Polda Riau, Satpol PP dan juga sejumlah personel TNI mencoba meredam massa dengan memberikan peringatan. Namun karena massa semakin tidak terkendali, water cannon yang telah bersiaga di dalam lataran DPRD Riau pun dikerahkan.
Semprotan air dari dua mobil water cannon itu justru membuat marah massa dan membalasnya dengan lemparan batu, kayu dan botol air mineral tadi ke arah petugas.
Tidak ada jalan lain, petugas kemudian memberikan peringatan dengan menembakkan gas air mata. Dalam kejadian itulah muncul korban baik dari demonstran maupun petugas keamanan.
"Kawan-kawan mahasiswa banyak yang terluka. Ada yang kepala berdarah, kaki terluka dan lainnya. Tapi belum tahu pasti berapa jumlahnya," kata Irwan, salah seorang mahasiswa.
(mdk/cob)