Demokrat ingatkan Polri tetap netral usut kasus Sylviana
Demokrat ingatkan Polri tetap netral usut kasus Sylviana. Demokrat tidak khawatir kasus ini akan menurunkan kredibilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Slyviana Murni di Pilgub DKI. Menurutnya, publik sudah cerdas menilai dan mengetahui duduk masalah yang dihadapi Sylviana.
Bareskrim Mabes Polri memeriksa calon wakil gubernur nomor urut satu, Sylviana Murni. Sylvi diperiksa terkait dugaan korupsi pembangunan masjid Masjid Al Fauz di kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Ketua DPP Partai Demokrat, Didik Mukrianto, mengingatkan agar Polri bersikap netral mengusut kasus Slyviana. Apalagi, kata dia, Sylviana tengah bersaing dalam Pilgub DKI.
"Kita juga mengingatkan aparat penegak hukum khususnya Polri agar tetap netral dalam kompetisi politik termasuk pilkada ini," kata Didik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/1).
Didik menegaskan, pihaknya mempersilakan Polri memeriksa Sylviana. Akan tetapi, Polri harus mengingat bahwa Sylviana menjadi calon wakil Gubernur sehingga diminta lebih bijaksana dan transparan dalam melakukan proses hukum.
"Kami melihat kami tetap tegak untuk penegakan hukum. Siapapun yang bersalah tentu harus diproses. Tapi kita juga harus ingat bahwa dalam kontestasi pilkada ini kalaupun ada perkara yang melibatkan kontestasi pilkada harusnya lebih arif bijaksana," tegas dia.
Dia tidak ingin muncul anggapan penegakan hukum kasus pembangunan masjid itu hanya upaya politisasi bagi Sylviana. Demokrat berharap Polri tidak bisa diintervensi oleh kepentingan politik tertentu dalam mengusut kasus tersebut.
"Jangan sampai ada anggapan penegakan hukum mempolitisasi diri di dalam penegakan hukum. Kita ingatkan polisi harus tetap netral bahwa UU-nya jelas mengamanatkan Polri untuk mengatakan hukum dan tidak boleh mengintervensi keputusan politik," tegas Didik.
Ditambahkannya, Demokrat tidak khawatir kasus ini akan menurunkan kredibilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Pilgub DKI. Menurutnya, publik sudah cerdas menilai dan mengetahui duduk masalah yang dihadapi Sylviana.
"Kami tidak khawatir terhadap proses apapun terhadap calon kami karena masyarakat sudah cukup cerdas suda cukup mengetahui latar belakang dan persoalan yang dihadapi kader kita," pungkasnya.
Baca juga:
Demokrat merasa aneh Sylviana diperiksa lagi kasus korupsi masjid
Sylviana diperiksa kasus pembangunan Masjid Al Fauz di Ombudsman
Pekan depan Bareskrim periksa perdana Sylviana dugaan korupsi masjid
Naik ke penyidikan, kasus korupsi masjid masih belum ada tersangka
Saefullah: Tunjukkan di mana kurangnya kualitas Masjid Al Fauz
Bareskrim: Kasus korupsi masjid di Walkot Jakpus naik ke penyidikan
Agus klaim kasus Sylviana justru bikin 'banjir' dukungan
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Jami Assuruur diresmikan? Masjid ini masih mempertahankan bentuk bangunannya sejak diresmikan pada 1874.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Jami' Jayapura dibangun? Jika Masjid Baiturrahman berdiri pada tahun 1974, Masjid Jami’ sudah berdiri pada tahun 1943.