Dendam padinya disemprot, warga Aceh bacok kepala desa hingga tewas
Kades Matang Ceubrek itu dinyatakan meninggal dunia akibat terkena sabetan parang dan arit di jalan persawahan setempat.
Rusli Ali (50), kepala desa di Kecamatan Baktya Barat, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, tewas dibacok IL (38), karena persoalan sawah.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe Iptu Rezki Kholiddiansyah menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada hari Rabu (20/6) pukul 14.30 WIB.
-
Apa itu Pecak Bandeng? Awalnya hanya ikan bandeng yang diberi sambal Mengutip YouTube Assaadah Documentation, pecak bandeng mulanya merupakan menu ikan bandeng yang dibakar lalu diberi sambal.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana letak Pulau Banyak, gugusan pulau yang mempesona di Aceh? Di ujung barat Indonesia tepatnya di Provinsi Aceh, banyak dijumpai gugusan-gugusan pulau kecil yang indah dengan hamparan pasir putih dibalut dengan deru ombak yang begitu memanjakan mata. Salah satu gugusan pulau itu bernama Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
Kades Matang Ceubrek itu dinyatakan meninggal dunia akibat terkena sabetan parang dan arit di jalan persawahan setempat.
Berdasarkan pengakuan pelaku, pekerjaan pedagang ikan, warga Gampong (desa) Kuala Keureto, Kecamatan Lapang, Aceh Utara itu dendam dengan korban, karena tanaman padi miliknya, pernah disemprot hingga mati.
"Pelaku mengaku dendam pada korban lantaran masalah tanaman padi miliknya pada musim tanam beberapa waktu lalu mati karena perbuatan korban," ujar Kasat Reskrim seperti dilansir Antara, Rabu (20/6).
Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh pihak kepolisian tentang kronologis kejadian menyebutkan, ketika tersangka pulang dari sawahnya yang berada di Gampong Matang Cibrek, di perjalanan tersangka bertemu dengan korban yang sedang mengendarai sepeda motor.
Kemudian pelaku menghentikan korban. Setelah berhenti korban turun dari sepeda motornya dan mengambil batu lalu melemparkan batu ke arah pelaku. Pada saat itu sempat terjadi perkelahian antar korban dan pelaku.
Kemudian pelaku membalas korban dengan cara membacok kepala korban menggunakan parang yang dibawa oleh pelaku.
Setelah itu tersangka menyerahkan diri ke Polres Aceh Utara dan langsung diamankan.
"Pelaku beserta barang bukti sudah kita amankan di Polres Aceh Utara tidak lama setelah penganiayaan terjadi," kata Iptu Rezki.
Baca juga:
Pelempar batu ke bocah di Depok jalan kaki, kabur masuk ke gang
Curi uang Rp 51 ribu buat beli layangan, bocah 8 tahun tewas dianiaya ibunya
Pemkot Depok janji bantu biaya pengobatan bocah korban pelemparan batu
Saling pandang, Randi dikeroyok tiga pelaku saat tunggu kekasih di Ciputat
Buru pelaku pelemparan batu di Depok, polisi periksa CCTV
Lokasi bocah dilempar batu di Depok dekat pos polisi