Densus 88 Bawa Bungkusan dari Rumah Pelaku Bom di Katedral Makassar
Densus 88 Antiteror menggeledah dua rumah di Jalan Tinumbu I Lorong 132A, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Salah satu lokasi yang digeledah merupakan kediaman L dan istrinya, terduga pelaku bom bunuh diri di Katedral Makassar, Minggu (28/3).
Densus 88 Antiteror menggeledah dua rumah di Jalan Tinumbu I Lorong 132A, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Salah satu lokasi yang digeledah merupakan tempat indekos L dan istrinya, terduga pelaku bom bunuh diri di Katedral Makassar, Minggu (28/3).
Sejumlah kendaraan taktis milik Densus dan Inafis berada di sekitar lokasi. Dilansir dari Antara, ada dua titik pengeledahan yang dilakukan aparat kepolisian bersenjata lengkap. Satu titik di rumah indekos pelaku di RT/RW 003/001 nomor 15 yang telah digaris polisi, kemudian dilanjutkan di rumah orang tua L yang berjarak 50 meter dari lokasi pertama.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Kapan Masjid Mungsolkanas dibangun? Menurut ukiran batu yang terletak di halaman depan masjid, Masjid Mungsolkanas dibangun pada tahun 1869 dengan fungsi awal sebagai tempat anak-anak mengaji.
-
Kapan Masjid Nur Abdillah diresmikan? Menurut kanal Youtube Traveling All In, masjid ini baru diresmikan pada 2021 lalu. Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2019 lalu, hingga kini menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
Dari tempat indekos pelaku, polisi terlihat membawa sejumlah barang dibungkus kertas dalam kantong plastik yang diduga sebagai barang bukti kasus tindak pidana terorisme.
Penggeledahan ini mengundang perhatian warga setempat. Mereka datang ke lokasi untuk menyaksikannya.
Petugas terlihat datang ke lokasi sejak pukul 09.00 Wita. Belum ada keterangan resmi dari dari pihak kepolisian atas penggeledahan kedua rumah itu. Pengeledahan baru selesai sekitar pukul 15.00 Wita.
Sebelumnya, aksi bom bunuh diri dilakukan dua terduga teroris diduga pasangan suami istri (pasutri) di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar, Provinsi Sulsel sekitar pukul 10.30 Wita, Minggu (28/3).
Kejadian tersebut di sela pelaksanaan Ibadah Paska Misa Palman. Kapolri menyebut, dua pelaku meninggal dunia, salah seorang pelaku diketahui berinisial L, sedangkan satu lainnya masih diidentifikasi.
Sebanyak 19 orang terluka akibat ledakan itu, lima di antara satpam dan yang lainnya jemaat. Untuk penanganan korban telah dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara.
Polisi menyatakan pelaku teror bom bunuh diri bagian dari kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka meledakkan dirinya menggunakan jenis bom panci berdaya ledak tinggi.
Baca juga:
AHY: Terorisme Tak Punya Agama, Terorisme Musuh Semua Agama
BNPT Sebut Pelaku Bom Katedral Makassar Belajar Membuat Peledak dari Pelatihan Online
Gubernur Sumsel Sebut Aksi Terorisme Tidak Terkait dengan Agama Tertentu
Antisipasi Teror Pasca Bom Bunuh Diri di Makassar, Ridwan Kamil Instruksikan Ini
Kepala BNPT: Kapolri akan Ungkap Tersangka Baru Pendukung Aksi Bom Katedral Makassar