Densus 88 geledah warung makan milik terduga teroris di Sleman
Densus 88 geledah warung makan milik terduga teroris di Sleman. Tetangga sebelah warung milik IS, Lilis mengatakan Densus 88 datang sekitar pukul 18.00 WIB. Densus 88 yang datang berjumlah belasan orang dengan membawa senjata lengkap.
Densus 88 menangkap seorang warga berinisial IS di warung makannya di Jalan Perumnas Seturan, Caturtunggal, Condongcatur, Sleman, Rabu (18/7) sekitar pukul 14.30 WIB. Paska menangkap IS, Densus 88 melakukan penggeledahan di warung milik IS yang berada di Pogung Dalangan, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman yang berada tak jauh dari UGM.
Densus 88 mendatangi warung makan milik IS sekitar pukul 18.00 WIB. Densus 88 kemudian masuk ke warung milik IS dan melakukan penggeledahan di warung berlantai dua ini.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Rumah BUMN BRI Yogyakarta berdiri? Rumah BUMN BRI tersebut sudah berdiri sejak 2017 dan tercatat sudah ada ribuan pelaku UMKM di wilayah tersebut yang dibina dengan berbagai pelatihan maupun pendampingan agar mampu konsisten meningkatkan kapabilitas usahanya.
-
Apa yang disayangkan oleh TPN Ganjar-Mahfud mengenai insiden di Yogyakarta? Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyayangkan salah seorang warga menjadi korban penganiayaan pada saat Presiden Joko Widodo kunjungan kerja Ke Yogyakarta.
-
Di mana lokasi Rumah BUMN Yogyakarta? RuBY terletak di Jalan Sagan Timur No. 123, Kec. Gondokusman, Kota Yogyakarta.
-
Apa saja fasilitas yang ada di Terowongan Bawah Tanah Stasiun Tugu Yogyakarta? Calon penumpang dijamin tidak akan bosan dan lelah saat melewati underpass, lantaran terdapat fasilitas eskalator. Selain eskalator, di terowongan ini juga terpasang pencahayaan lampu yang terang dan membuat pengunjung nyaman.
-
Apa yang dilakukan Profesor Adi Utarini untuk menekan demam berdarah di Yogyakarta? Uji coba yang dilakukan di Yogyakarta ini merupakan uji coba terkontrol acak pertama dari pendekatan baru dalam pengendalian demam berdarah.
Tetangga sebelah warung milik IS, Lilis mengatakan Densus 88 datang sekitar pukul 18.00 WIB. Densus 88 yang datang berjumlah belasan orang dengan membawa senjata lengkap.
"Tadi (Densus 88) datang pukul 18.00 WIB. Kemudian melakukan penggeledahan. Jalan menuju ke sini (warung) ditutup sementara," ujar Lilis di rumahnya.
Lilis menuturkan IS sudah membuka warung makan sejak tiga tahun yang lalu. Tetapi warung makan sudah sejak lama tutup.
"Sudah lama buka warung makan. Tahun 2017 direnovasi. Setelah renovasi lama gak buka. Terus sempat buka sebelum puasa. Buka selama dua minggu terus tutup lagi," urai Lilis.
Lilis menjabarkan warung milik IS itu termasuk warung yang ramai pembeli. Warung tersebut menjual makanan prasmanan.
"Warung ramai. Tetapi sudah lama tutup," urai Lilis.
Lilis menambahkan setelah Densus 88 rampung melakukan penggeledahan warung kembali dibuka. Selain itu, jalan yang tadinya ditutup juga dibuka kembali.
"Penggeledahan sampai sekitar jam 19.00 WIB. Terus jalan sudah dibuka kembali," tutup Lilis.
Sementara itu, Ketua RT 12/ RW 50, Sulistiono (54) mengatakan sebelum melakukan penggrebekan, Densus 88 sempat menjemput dirinya untuk diajak ke warung makan milik IS tersebut. Sulistiono diminta ikut menyaksikan proses penggeledahan yang dilakukan Densus 88.
"Saya dijemput sekitar pukul 18.00 WIB. Saya diajak dan diminta mendampingi Densus 88 melakukan penggeledahan. Saat saya datang, warung sudah dalam keadaan terbuka tapi Densus 88 masih berada di luar warung dan baru masuk bersama saya," ujar Sulistiono.
Sulistiono menerangkan saat menggeledah lantai satu warung makan tersebut, Densus 88 tidak menemukan barang-barang mencurigakan. Kemudian Densus 88 pun naik ke lantai dua dan kembali melakukan penggeledahan.
"Di lantai 2 Densus mengamankan sejumlah barang. Ada kamera digital, kepingan vcd dan buku-buku," urai Sulistiono.
Sulistiono mengatakan IS sudah sejak 2016 telah membuka warung makan di wilayahnya. Meskipun demikian, paska direnovasi pada akhir 2017 yang lalu, warung tersebut belum pernah dibuka kembali.
"Belum buka lagi setelah rampung renovasi. (Tapi) di dalamnya ada kegiatan. Justru tersembunyi itulah (kegiatannya). Warga tidak tahu (kegiatan apa)," ujar Sulistiono.
Sulistiono menyebut warung milik IS itu kerap didatangi oleh orang tak dikenal. Tamu yang datang tak hanya laki-laki tetapi juga ada perempuan.
Sulistiono menambahkan meskipun IS sudah sejak tahun 2016 membuka warung di wilayahnya tetapi dirinya belum pernah bertemu langsung dengan IS. Bahkan, IS pun belum pernah melaporkan kegiatan di warung makan miliknya.
"Saya juga belum pernah ketemu Pak Ismail. Di sini ada iuran sosial bagi yang membuka usaha, saat saya ambil (iuran) hanya ketemu karyawannya," tutup Sulistiono.
Sulistiono menambahkan barang-barang itu kemudian dibawa oleh Densus 88. Usai melakukan penggeledahan, kata Sulistiono, Densus 88 pun meninggalkan warung milik IS tersebut.
(mdk/eko)