Densus temukan bom, granat di Universitas Riau buat serang DPR dan DPRD
Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan di gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6). Diamankan tiga orang dalam penggerebekan itu. Sejumlah barang bukti juga diamankan Densus dari lokasi.
Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan di gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6). Diamankan tiga orang dalam penggerebekan itu. Sejumlah barang bukti juga diamankan Densus dari lokasi.
Kadiv humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, dalam penggeledahan itu diamankan bahan peledak jenis TATP (triaceton triperoxide) yang sudah jadi. TATP merupakan bom kimiawi yang sangat berbahaya dan memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
"Barang bukti yang diperoleh bom pipa besi yang sudah jadi dua buah, bahan peledak TATP yang sudah jadi," kata Setyo kepada wartawan.
Sejumlah bahan untuk merakit bom pun ditemukan di kampus FISIP itu. Di antaranya, pupuk KNO3, sulfur, gula dan arang.
"Ada juga busur panah 2 buah dan anak panahnya 8 buah. Senapan angin 1 buah, granat tangan rakitan 1 buah," tegas Setyo.
Menurut perwira tinggi polisi bintang dua di pundak ini, para terduga teroris ini ingin melakukan aksinya di kantor legislatif Jakarta dan daerah.
"Diduga menyerukan amaliyah/penyerangan terhadap kantor-kantor DPR RI dan DPRD," kata Setyo.
(mdk/rnd)