Depresi karena usaha bangkrut, Kusmayadi dipasung keluarganya
Usaha yang dibangun bangkrut sehingga terjadi permasalahan di keluarganya, bahkan anak dan istrinya mengasingkannya.
Kusmayadi (45), warga Kampung Awilega RT 05/05, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat harus diasingkan dan dirantai warga di lahan kosong lantaran depresi berat. Padahal Kusmayadi dulunya adalah seorang pengusaha sukses. Karena bangkrut, persoalan pun mulai timbul di keluarganya.
"Warga dan keluarganya terpaksa melakukan tindakan ini sejak tiga bulan lalu, karena warga Desa Prianganjata, Kecamatan Sukalarang ini kerap melakukan tindakan pengrusakan terhadap rumah warga, baik di wilayah desanya maupun desa tetangga," kata Ketua RT 05 Ade Wahyudin di Sukabumi, Minggu (20/9).
Menurut cerita Ade, sebelum mengalami depresi seperti ini, Kusmayadi merupakan orang yang sukses dan pernah menjadi distributor rokok. Namun usaha yang dibangunnya tersebut bangkrut sehingga terjadi permasalahan di keluarganya, bahkan anak dan istrinya pun mengasingkan pria tersebut.
"Sakit depresinya ini sudah diidapnya selama delapan tahun atau sejak 2007. Dari kecil hingga dewasa Kusmayadi mendapatkan pendidikan yang tinggi dan pernah kuliah. Ia juga dikenal pekerja keras karena saat SD dan SMP sering membantu orang tuanya untuk menjadi kuli bangunan di sela sekolahnya," kenang Ade.
Namun, lanjut dia, karena usahanya bangkrut dan keluarganya mengasingkan, tekanan batin Kusmayadi pun memuncak sehingga akhirnya menjadi depresi. Ia seringkali mengamuk, merusak rumah warga dengan cara melemparkan batu, mengobrol sendiri bahkan nekat melukai orang lain. Melihat keresahan oleh karena kondisi Kusmayadi, warga pun mengambil jalan untuk mengasingkannya di lahan kosong. Di lahan kosong tersebut, Kusmayadi dibuatkan rumah dengan hanya beralaskan karpet hijau dan beratapkan terpal biru.
"Setiap harinya ada warga yang memberi makan. Namun, kami mengapresiasi Kusmayadi yang walaupun kondisinya depresi tetapi pengetahuan tentang pemerintahan dan politik tinggi, bahkan saat ditanya warga tentang pemerintahan dan politik jawabannya selalu diplomatis," tambahnya.
Warga bukan tak kasihan dengan kondisi Kusmayadi. Upaya penyembuhan pun sudah sering dilakukan dan pernah mendapatkan perawatan kejiwaan di salah satu rumah sakit di daerah Bogor, Jabar.
Sementara, saat ditanya wartawan, Kusmayadi hanya bisa tertawa dan tersenyum sambil terus berkali-kali mengucap takbir dan menggenggam kertas putih di tangannya. Walaupun tangan dan kakinya dirantai ia masih bisa menjawab pertanyaan wartawan.
"Rantai yang ada di tangan dan kaki kiri lepas sendiri dan itu mukjizat," ujar Kusmayadi singkat saat ditemui wartawan.