Derita Kadim, lumpuh dan tak bisa melihat di usia senja
Penderitaan Kadim semakin berat, karena kedua anaknya jarang menjenguk.
Kadim (80) warga Kampung Cipinang, RT 03 RW 01, Desa Cipinang Karya, Kecamatan Cibatu, Purwakarta, Jawa Barat, harus menjalani masa tua sebatang kara. Hidup di gubuk berukuran 3x3, berdinding bilik dan berlantai tanah.
Kadim hidup dalam kesusahan, ditambah dengan penyakit yang dideritanya. Dia kini sudah tidak dapat melihat, disertai kakinya yang lumpuh total.
"Kalau lumpuhnya kurang lebih sudah tujuh tahun, ya tinggalnya di gubuk ini," kata salah seorang tetangga Kadim, Ita Kepada merdeka.com, Selasa (22/3).
Kadim hanya hidup dari belas kasihan tetangga, pria yang pernah sembilan kali menikah dan ditinggal istrinya itu meninggal hanya diurus oleh salah seorang tetangganya.
"Kalau untuk makan kadang banyak yang ngasih, kalau sehari-hari ada yang ngurus namanya Itoh," ujar Ita.
Sedangkan kedua anak Kadim, diketahui tidak pernah menengok atau mengurusinya lantaran mempunyai masalah, bahkan beredar kabar mereka memusuhi bapaknya yang sudah renta itu.
"Kalau anaknya ada dekat daerah sini, tapi tidak begitu akur sama bapaknya," imbuh Ita.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang dikenal sebagai sosok nyeleneh ini pun, seolah hilang kata-kata ketika melihat kondisi Kadim yang sangat memprihatinkan. Matanya berkaca-kaca.
"Ya awalnya saya mendapat informasi dari SMS Center, untuk abah Kadim saya bantu dari uang pribadi saya dan teman-teman," ujar Dedi.
Kadim lantas menerima bantuan berupa uang untuk kebutuhan sehari hari, peralatan rumah tangga seperti kasur dan tikar, biaya untuk membangun rumah beserta toilet bersih serta uang sewa tanah milik Itoh.