Kenali Dampak yang Bisa Muncul Akibat Tidur dengan Kipas Angin Menyala
Pada saat seseorang tidur dengan kondisi kipas angin menyala, sejumlah dampak bisa dihadapinya.
Tidur dengan kipas angin menyala bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan berikut bagi tubuh.
Kenali Dampak yang Bisa Muncul Akibat Tidur dengan Kipas Angin Menyala
Hawa yang panas beberapa waktu ini menyebabkan munculnya panas yang tak nyaman ketika kita hendak tidur. Untuk melawan rasa panas ini, salah satu alat yang bisa membantu adalah kipas angin.
-
Apa saja dampak buruk tidur pakai AC? Penggunaan AC yang tidak bijak dapat mempengaruhi kesehatan pernapasan, kulit, hingga menyebabkan dehidrasi dan gangguan tidur.
-
Apa saja efek samping dari tidur dengan lampu menyala? Cahaya di malam hari, baik itu dari lampu atau blue light, dapat membuat sulit tidur nyenyak dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Berikut ini beberapa efek samping dari tidur dengan lampu menyala: Paparan cahaya saat tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan mengganggu metabolisme tubuh.
-
Bagaimana panas bisa mengganggu tidur? 'Tidur yang baik dan nyenyak biasanya terjadi di lingkungan yang lebih sejuk,' kata Pearson. Ketika tidur terganggu, misalnya karena suhu tubuh yang terlalu panas di malam hari, risiko untuk mengalami migrain dan sakit kepala klaster pun meningkat secara signifikan.
-
Bahaya apa aja yang bisa ditimbulin tidur siang lama? Tidur siang memiliki banyak manfaat, tetapi tidur siang terlalu lama dapat memiliki efek samping yang merugikan. Menurut penelitian, tidur siang yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, insomnia, dan bahkan risiko kematian.
-
Apa risiko tidur terlalu lama? Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah risiko masalah kesehatan yang bisa muncul akibat tidur terlalu lama.
-
Bagaimana tidur terlalu lama berpengaruh ke kesehatan? Efeknya terlihat pada gangguan metabolisme dan hormon, seperti insulin, yang dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
Bagi sebagian orang, tidur dengan kipas nyala adalah cara yang efektif untuk tetap sejuk dan mendapatkan tidur yang berkualitas. Suara lembut kipas juga bisa berfungsi sebagai mesin penghasil bising putih yang menenangkan. Namun, bagi beberapa orang, tidur dengan kipas bisa memiliki dampak negatif.
Beberapa kondisi bisa dialami oleh tubuh akibat tidur dengan kipas angin menyala ini. Meskipun tidur dengan kipas angin umumnya dianggap aman, dilansir dari goodrx, berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi:
Memburuknya Alergi atau Asma
Menghidupkan kipas sebelum tidur dapat menyebabkan penyebaran debu, tungau debu, serbuk sari, dan alergen lainnya di kamar tidur. Menghirup partikel-partikel ini dapat memicu atau memperburuk alergi atau asma. Ini bisa menghasilkan mata gatal, hidung berair, batuk, atau bersin.
Potensi Penyebaran Kuman
Kipas angin juga dapat meningkatkan risiko penyebaran kuman, termasuk virus seperti COVID-19. Namun, risiko ini biasanya hanya muncul jika tidak ada sirkulasi udara segar dari luar. Membiarkan udara segar dari luar dapat meningkatkan ventilasi dan mengurangi penyebaran kuman.
Hidung Mampet
Aliran udara dari kipas angin dapat mengeringkan hidung, mulut, dan tenggorokan Anda. Hal ini dapat menyebabkan hidung mampet, sensasi terbakar atau gatal di hidung, pendarahan hidung, sakit kepala sinus, tenggorokan kering, dan batuk.
Kulit dan Mata Kering
liran udara dingin dari kipas juga dapat mengeringkan kulit dan mata Anda. Hal ini rentan terjadi terutama jika Anda memiliki masalah kulit seperti eksim atau mata kering.
Cara Mengurangi Risiko Efek Samping
Meskipun ada potensi efek samping tidur dengan kipas angin, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko tersebut:
Menjaga Kebersihan Rumah
Menjaga rumah tetap bersih, terutama kamar tidur, dapat membantu mengurangi kemungkinan gejala alergi atau asma. Melakukan penyedotan debu, pengelapan debu, dan membersihkan kipas angin secara teratur dapat menghindari partikel-partikel debu yang terkendali.
Menggunakan Air Purifier
Air Purifier dengan filter HEPA dapat membantu membatasi penyebaran tungau debu, bulu hewan peliharaan, dan iritan lain yang memicu alergi. Ini bisa menjadi tambahan yang baik untuk kamar tidur Anda.
Penggunaan Dehumidifier
Dehumidifier dapat membantu menjaga tingkat kelembaban yang sehat di dalam ruangan Anda, yang dapat mencegah kulit dan mata kering serta pertumbuhan jamur dan tungau debu.
Nyalakan Timer
Jika kipas Anda memiliki pengatur waktu, coba atur agar kipas mati setelah beberapa jam tidur. Ini dapat membantu menjaga suhu kamar yang nyaman saat tidur tanpa mengeringkan kulit, mata, dan hidung Anda sepanjang malam.
Menjaga Jarak Kipas
Jika Anda memiliki kipas angin berdiri, cobalah untuk menjaga jarak beberapa meter dari tempat tidur Anda. Hal ini dapat membantu menjaga suhu kamar tetap nyaman tanpa terhembusnya angin langsung ke tubuh Anda.
Lebih Baik Tidur dengan Kipas atau Air Conditioner?
Keputusan untuk tidur dengan kipas angin atau air conditioner tergantung pada beberapa faktor, seperti riwayat medis Anda, sensitivitas terhadap udara kering, kualitas udara dalam ruangan, preferensi pribadi, serta yang penting adalah faktor ekonomi.
Baik kipas atau AC dapat membantu Anda mengatasi panas, tetapi mereka memiliki cara yang berbeda untuk melakukannya. Air conditioner dapat membantu menyaring udara dan menjaga tingkat kelembaban yang stabil, sehingga lebih baik jika Anda memiliki asma atau alergi tertentu.
AC menyedot lebih banyak energi dan bisa lebih mahal baik secara harga maupun tagihan listrik. Di sisi lain, kipas angin lebih efisien secara energi dan bisa menjadi pilihan yang baik pada hari-hari kurang lembap.