Hindari Tidur Setelah Sahur, Jaga Gula Darah Tetap Stabil!
Tidur setelah sahur bisa menyebabkan masalah naiknya gula darah. Oleh karena itu, penting untuk tidak tidur setelah sahur.
Tidur setelah sahur bisa menyebabkan masalah naiknya gula darah. Oleh karena itu, penting untuk tidak tidur setelah sahur.
-
Bagaimana tidur setelah sahur bisa meningkatkan gula darah? Hal ini disebabkan oleh kurangnya jeda 2-4 jam setelah makan yang dapat menghambat proses pencernaan. Gangguan pada proses pencernaan inilah yang kemudian memicu berbagai masalah kesehatan, seperti peningkatan kadar gula darah.
-
Bagaimana cara agar tidak cepat lapar setelah sahur? Sebaliknya, makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat cenderung memberikan energi yang lebih stabil dan bertahan lebih lama.
-
Bagaimana cara mengatur gula darah dengan sarapan? Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi protein saat sarapan membantu penderita diabetes menjaga stabilitas gula darah.
-
Gimana cara menjaga kesehatan saat puasa? Selain itu, waktu sahur juga perlu diperhatikan. Disarankan untuk sahur sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka. 'Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam,' katanya.
-
Bagaimana cara sahur yang baik? Memilih makanan dan minuman yang tepat untuk sahur sangat penting karena ini akan memengaruhi energi dan kesejahteraan Anda selama berpuasa.
-
Kenapa sahur penting bagi orang puasa? Padahal, sahur merupakan waktu makan yang paling penting ketika berpuasa. Konsumsi makanan secara sembarangan ketika sahur justru bisa membuat kamu menjadi lemas dan mudah lelah saat berpuasa.
Hindari Gula Darah Naik dengan Tidak Tidur Setelah Sahur
Tindakan sederhana seperti tidak tidur sesaat setelah sahur dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia, dr. Rudy Kurniawan Sp.D MM MARS, menjelaskan bahwa durasi dan waktu tidur setelah makan memiliki pengaruh signifikan.
“Durasi dan waktu tidur berpengaruh. Jadi, paling ideal sebenarnya setelah makan jangan langsung tidur, minimal dua sampai empat jam setelah makan,” katanya beberapa waktu dilansir dari Antara.
Tidur langsung setelah sahur dapat mengganggu proses pencernaan dan mempengaruhi kadar gula darah, serta menimbulkan masalah seperti GERD dan gangguan lambung lainnya. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan aktivitas ringan atau duduk tegak setelah makan.
"Selain masalah gula, nanti muncul penyakit yang lain. Jadi, mungkin setelah makan atau setelah sahur bisa aktivitas dulu yang ringan habis itu lanjutkan tidur," tambah Rudy.
Penting juga bagi penderita diabetes untuk mengontrol santapan berbuka puasa agar kadar gula darah tetap terkendali. Makan dengan porsi seimbang antara karbohidrat, protein, dan serat sesuai anjuran pemerintah dan WHO, serta mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak.
Disarankan juga untuk berbuka puasa dengan kurma dalam jumlah yang terbatas. Kurma memiliki indeks glikemik yang rendah hingga sedang, sehingga tidak secara signifikan meningkatkan kadar gula darah.
“Gula darah lebih itu bisa pusing, kadang merasa kayak orang haus, sering buang air kecil. Itu tanda berlebihan gula darah, sebaliknya kalau terlalu rendah seperti debar-debar, keringat dingin, itu juga bisa muncul,” ucap Rudy.
Rudy juga menjelaskan tanda-tanda kadar gula darah yang berlebihan atau terlalu rendah. Kadar gula darah yang tinggi bisa menimbulkan gejala seperti pusing dan sering buang air kecil, sedangkan kadar gula darah yang rendah bisa menyebabkan debar-debar dan keringat dingin. Bagi penderita diabetes, puasa diperbolehkan jika kadar gula darah terkontrol, dengan angka HbA1C di bawah 5,7 persen.
Sebelum memulai puasa, penting bagi penderita diabetes untuk melakukan kontrol satu bulan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pasien dengan gula darah tinggi dan mengatur pemakaian obat yang mungkin berubah selama puasa.
"Satu bulan sebelumnya penyandang diabetes datang ke dokter untuk cek gula darah, untuk dilihat secara risiko aman atau tidak, kemudian pengaturan obat-obatan juga penting," jelas Rudy.
Dengan memahami pentingnya tindakan sederhana seperti tidak tidur langsung setelah sahur dan mengatur pola makan, diharapkan penderita diabetes dapat menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil selama bulan Ramadan.