Detik-Detik Lengsernya Rezim Soeharto
Detik-Detik Lengsernya Soeharto
Detik-Detik Lengsernya Soeharto
Kamis, 21 Mei 1998, menjadi sejarah untuk Bangsa Indonesia. Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari kursi presiden setelah berkuasa selama 32 tahun. Namun, sebelum Soeharto meninggalkan kursi kekuasaannya, berbagai peristiwa peting terjadi. Berikut rangkumannya:
Diawali Krisis Moneter
Krisis moneter yang melanda seluruh dunia pada pertengahan 1997 turut berimbas kepada Indonesia. Saat itu harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat berkurang, nilai tukar Rupiah juga terus melemah. Kondisi ini menjadi momentum semakin masifnya gerakan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.
-
Bagaimana cara Soeharto memilih wakil presiden di era Orde Baru? Menurut Soeharto, tim ini yang akan memberikan penilaian akhir dari nama-nama yang muncul untuk menjadi wakil presiden Soeharto."Saya tidak sendiri memilih wakil presiden," kata Soeharto.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Apa yang sedang dilakukan Soeharto pada saat Proklamasi Kemerdekaan dibacakan? Pada saat Bung Karno mengumandangkan kemerdekaan kita itu, saya masih di Brebeg. Sedang melatih para prajurit
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
Demo Mahasiswa
Aksi unjuk rasa mahasiswa semakin membesar pada Mei 1998. Tragedi Trisakti yang menewaskan sedikitnya empat mahasiswa membuat amarah massa tak terbendung.
Kerusuhan dan Penjarahan
Situasi politik di Indonesia semakin memanas. Amarah warga yang tak terbendung akibat tewasnya mahasiswa Universitas Trisakti berujung pada aksi penjarahan. Sasarannya adalah toko-toko milik etnis Tionghoa.
Senin, 18 Mei 1998, ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR setelah berhasil menjebol pertahanan aparat yang berjaga. Mereka terus bersorak agar Presiden Soehato secepatnya lengser dari kekuasaan.
Di bawah tekanan mahasiswa, Ketua DPR Harmoko mendesak Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya. Harmoko menyatakan bahwa demi persatuan dan kesatuan bangsa, pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana.
Soeharto Bentuk Kabinet Reformasi
Meski terus mendapat desakan agar meninggalkan kekuasaannya, Soeharto tetap bersikukuh bisa mengatasi keadaan. Salah satu upaya Soeharto pada saat itu adalah segera mengadakan reshuffle Kabinet Pembangunan VII, dan sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi.
- Perintah Rahasia Letjen Soeharto ke Kostrad: Lindungi Mahasiswa yang Berdemo
- Rekaman Video Detik-detik Soeharto Meninggalkan Istana Usai Mundur dari Presiden RI, Paspampres Berbaris Beri Hormat
- Tangis Soeharto Pecah Lihat Rakyat Antre Beli Minyak
- Cerita Unik Soeharto Usai Lengser, Tolak Dikawal Hingga Bikin Paspampres Putar Otak
14 Menteri Mundur Massal
Di tengah upaya reshufle kabinet, kabar mengejutkan datang dari 14 menteri di Kabinet Pembangunan ke-VII. Mereka menyatakan untuk mengundurkan diri secara bersama-sama dari jabatan mereka.
Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa. Soeharto mengumumkan mundur dari jabatan presiden di Istana Merdeka, Kamis, 21 Mei 1998 tepat pukul 09.WIB. Dia kemudian digantikan BJ Habibie sebagai Presiden ketiga RI.
Pengunduran diri Soeharto tersebut disambut suka cita oleh para mahasiswa. Aksi pendudukan Gedung DPR/MPR berubah menjadi pesta rakyat.
Di Bandung, para pengunjuk rasa berkonvoi merayakan berakhirnya rezim Orde Baru setelah mendengarkan keputusan pengunduran diri Presiden Soeharto.