Tangis Soeharto Pecah Lihat Rakyat Antre Beli Minyak
Meski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.
Meski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.
Tangis Soeharto Pecah Lihat Rakyat Antre Beli Minyak
Kisah menarik terjadi setelah Presiden Soeharto lengser. Rupanya Soeharto masih memperhatikan perkembangan sosial ekonomi di Indonesia setelah reformasi.
Peristiwa itu terjadi tahun 2004. Pengusaha sekaligus keluarga Soeharto, Probosutedjo tengah menemani kakaknya menonton TV. Saat itu terlihat rakyat berbaris panjang untuk beli minyak tanah.
"Pak Harto terus menyimak berita itu, kemudian berkata pelan. Kasihan rakyat kecil," kata Probosutedjo menirukan Soeharto.
Menurutnya, saat itu rona wajah Soeharto terlihat sedih. Tak lama terlihat air mata Soeharto menetes. "Pak Harto menangis melihat penderitaan rakyat," kenang Probosutedjo dalam buku Pak Harto The Untold Stories.
Soeharto sempat bercakap-cakap soal keprihatinannya melihat rakyat yang untuk memasak saja kesulitan mendapatkan minyak. "Kalau begini terus nanti akibatnya pohon-pohon akan ditebangi untuk memasak,” keluh Pak Harto.
Meski merasa prihatin terhadap kondisi masyarakat, rupanya Soeharto tidak pernah mengkritik presiden-presiden lainnya secara terbuka. Letjen (Purn) Ary Mardjono, mantan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN di Era Orde Baru menilai hal itu bukan sikap Soeharto.
"Pak Harto tidak pernah mengkritik atau mengomentari kinerja para presiden, baik yang sebelumnya maupun sesudah masa kepemimpinannya. Beliau konsisten berpegang pada falsafah Jawa: Mikul dhuwur mendhem jero," tulis Ary dalam buku Pak Harto The Untold Stories.