Detik-Detik Lima Anggota TNI AD Mengamuk di Rumah Elit Gerindra Sulsel
Sejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Tetangga Harmansyah, Murni (22) mengungkapkan detik-detik lima orang anggota TNI AD mendatangi rumah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra Sulsel itu, Rabu (4/9).
Sebelumnya sejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah di Perumahan Bumi Husada Blok DD Nomor 12, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala.
- Kemunculan Prajurit TNI Penerjun Bikin Satu Keluarga Terkejut Keluar Rumah, Tak Disangka Ternyata Nyangkut di Genteng
- Teror Anggota TNI AD Terhadap Elite Gerindra Sulsel Diduga Buntut Pengancaman Anak Mentan
- Tertarik Bangun Rumah Tahan Gempa? Ternyata Biayanya Tak Sampai Rp100 Juta
- Terlilit Utang, Janda Cantik Ini Nekat Kabur dari Rumah, Ending-nya Ada Donatur Beri Uang Rp42 Juta
Murni menceritakan kejadian dalam video yang beredar di media sosial (medsos) pada pukul 16.40 Wita. Saat itu Murni mengaku keluar rumah milik majikannya saat hendak mengambil power bank di motornya.
"Pas saya keluar, di depan pintu sudah banyak tentara di depan rumah, makanya saya kaget. Jadi masuk lagi di dalam rumah," ujarnya, Kamis (5/9).
Karena melihat sejumlah orang menggunakan pakaian tentara, Murni masuk kembali ke dalam rumah milik majikannya. Saat itulah, dirinya menyampaikan kepada majikannya.
"Saya tanya bos tempat kerjaku, bilang di depan banyak tentara," tuturnya.
Saat itu, tetangga Harmansyah bernama Herman menemui pria yang menggunakan pakaian dinas TNI AD. Murni mengaku saat itu Herman meminta nomor telepon istri Harmansyah kepada dirinya.
"Pak Herman (tetangga lainnya) bertanya ada nomornya Bu Reni (Istri Harmansyah) sama kau. Tapi di situ tentaranya masih santai. Saya bilang tunggu saya telepon, jadi saya masuk ambil handphone,” bebernya.
Murni mengaku saat itu dirinya tidak menelepon istri Harmansyah, Reni. Ia mengaku hanya mengirimkan chat.
"Saya tidak telepon, cuma chat. Saya sampaikan nomornya Ibu Reni tidak aktif," tuturnya.
Mengetahui nomor istri Harmansyah, oknum TNI AD mulai marah. Karena tidak senang dibentak, Murni meninggalkan oknum TNI AD tersebut.
"Di situ mulai akhirnya emosi, mulai marah-marah. Pas naik emosinya, saya pergi. Saya juga tidak suka dibentak, apalagi saya perempuan," sebutnya.
Saat marah tersebut, Murni mengaku mendengar pengakuan oknum anggota TNI AD tersebut mengeluarkan pistol. Bahkan, Murni mendengar jika pistol tersebut ada perlurunya.
"Kata-katanya saya dengar waktu kasih keluar pistol. Dia bilang, pistol ini ada pelurunya, saya mau tembak kepalanya Pak Harmansyah," ungkapnya.
Ia mengaku tidak mengetahui sebab musabab oknum anggota TNI AD tersebut marah dan mengeluarkan pistol. Murni mengungkapkan saat kejadian tersebut hanya ada anak Harmansyah.
"Tidak ada, istrinya Pak Harmansyah dia pergi jenguk anak sekolah yang besar, anak pertama dan kedua. Itu anaknya Pak Harmansyah, 2 orang ketakutan, gemetaran," bebernya.
Murni mengaku usai oknum TNI AD tersebut pulang, dirinya baru masuk ke rumah Harmansyah. Hanya saja, saat itu rumah Harmansyah dikunci dari luar oleh istrinya.
"Saya sempat masuk ke dalam rumah waktu tentaranya pergi, saya cek siapa ada dalam. Sempat saya suruh buka pintu, tapi tidak bisa karena kuncinya sama mamanya," tuturnya.
Akibat kejadian tersebut, Murni mengaku sudah diperiksa di Denpom XIV/4 Makassar.
"Tadi malam sempat ditanya-tanya di kantornya (Denpom)," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Sebuah video rekaman CCTV menunjukkan beberapa orang menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Gerindra Sulsel Harmansyah di Jalan Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar. Mereka diduga melakukan pengancaman kepada keluarga Harmansyah.
Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Mangapul Hutajulu mengatakan saat ini Denpom XIV/4 Makassar telah memanggil oknum anggota TNI AD tersebut untuk pemeriksaan. Mangapul menegaskan saat ini terkait video tersebut masih proses penyelidikan.
"Untuk oknum anggota tersebut, saat ini sedang dalam pemanggilan oleh Pihak Denpom XIV/4 Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan.
Mangapul tak menjelaskan lebih jauh pemeriksaan terhadap oknum anggota TNI AD yang diduga melakukan pengancaman dengan senjata api.
"Demikian saat ini yang sedang dilakukan, mohon bersabar sambil menunggu hasil penyelidikan dari pihak Denpom XIV/4 Makassar," tuturnya.