Di Sidang Interpol, Kapolri Beberkan Tantangan Polisi Era Modern
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kemampuan dalam membangun jaringan, berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dari berbagai negara di dunia.
Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian memaparkan gagasan dan analisis strategis terkait tantangan tugas kepolisian di era modern dalam Sidang Umum Interpol ke-87 di Dubai, Uni Emirat Arab Tahun 2018.
Menurutnya, tantangan tugas kepolisian akan semakin banyak dipengaruhi oleh berbagai potensi gangguan keamanan sebagai akibat dari perkembangan teknologi, seperti kejahatan siber secara lintas negara atau transnasional.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
"Oleh karena itu, peningkatan kapasitas personel agar mampu beradaptasi dengan perkembangan situasi terkini menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan,” kata Tito melalui keterangan tertulisnya seperti dikutip Antara, Senin (19/11).
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kemampuan dalam membangun jaringan, berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dari berbagai negara di dunia.
Selain itu, Tito menceritakan pengalaman dan strategi yang diterapkan dalam menghadapi tantangan pemolisian di era modern. Salah satunya mengembangkan inovasi berbasis teknologi dalam aktivitas kepolisian yang dilaksanakan oleh Polri.
"Seperti pengembangan teknologi digital forensik, teknologi berbasis IT dalam penegakan hukum dan teknologi berbasis IT dalam penyelenggaraan pelayanan publik," ujarnya.
Dengan demikian, Kapolri menilai peran penting Interpol sebagai lembaga koordinatif bagi institusi kepolisian negara-negara di dunia. Menurut dia, Polri bisa berhasil menegakkan hukum terhadap kejahatan transnasional berkat dukungan Interpol juga.
"Interpol telah mempermudah dan mendukung keberhasilan Polri dalam melaksanakan penegakan hukum berbagai kejahatan lintas negara atau transnasional," jelasnya.
Di samping itu, Tito mengaku senang banyak institusi Kepolisian di berbagai negara yang mengadopsi pemikiran dan gagasannya terutama tentang penanggulangan dan pencegahan terhadap kejahatan terorisme.
Salah satu yang paling fenomenal dan mendapatkan pengakuan global adalah keberhasilan penerapan strategi soft approach dan hard approach secara simultan dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.
"Kini, institusi Polri telah diakui sebagai salah satu praktik manajemen pemolisian terbaik di dunia," tandasnya.
Baca juga:
Kapolri Optimis Sistem Online Mampu Tekan 'Kebocoran' Pembayaran Pajak Kendaraan
HUT ke-73 Brimob Polri Diadakan Secara Sederhana di Depok
Brigjen Iqbal Resmi Gantikan Irjen Setyo Wasisto Jabat Kadiv Humas Polri
Mabes Polri Siapkan Hunian Layak Untuk Bintara Polisi