Diancam, ketua penyidik kasus Mobile 8 resmi laporkan Hary Tanoe
Pesan ancaman yang berasal dari nomor 08151068080.
Kepala Sub Bidang Penyidikan Pidana Khusus Kejagung, Yulianto selaku ketua tim penyidik kasus dugaan korupsi restitusi pajak PT Telecom Mobile 8 yang diduga melibatkan pengusaha Hary Tanoesoedibjo resmi melaporkan pesan berisi ancaman ke Bareskrim Polri. Kuat dugaan ancaman itu berasal dari Hary Tanoe.
"Saya hari ini melaporkan secara resmi seseorang yang saya duga berinisial HT (Hary Tanoe). Saya laporkan yang bersangkutan dengan Pasal 29 UU ITE diancam dengan 12 pidana," kata Yulianto di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/1).
Yulianto mengaku laporan polisi dengan nomor LP/100/1/2016/Bareskrim tertanggal 28 Januari 2016 itu dilakukan lantaran pihaknya telah memiliki bukti permulaan. Salah satunya, pesan berisi ancaman melalui telepon seluler dari nomor 08151068080.
"Kenapa dia saya laporkan demikian, saya telah mempunyai bukti bukti yang cukup untuk melaporkan. Seperti saudara ketahui, bahwa saya saat ini sedang menyidik kasus mobile 8. Pada saat menangani kasus tersebut saya mendapat sms ancaman," ujar dia.
Selain mendapat ancaman melalui sms, Yulianto juga menyebut kalau ancaman kembali datang melalui Whatsapp (WA) tepatnya pada Kamis, 7 Januari 2016. Dalam pesan WA yang diduga dikirim oleh Hary Tanoe itu berisi pesan yang sama. Hanya saja, si pengirim menambah kalimat tambahan pada pesan tersebut.
"Ternyata saya mendapat WA, yang nomornya sama dengan nomor yang tadi SMS tadi. Kemudian, dia berkirim SMS lagi melalui WA, isinya ujungnya ditambah, 'Kasihan rakyat yang miskin makin banyak sementara negara lain berkembang dan semakin maju'," ujar dia.
Tidak sampai di situ, pada Sabtu 9 Januari 2016, Yulianto kembali mendapat pesan dari nomor yang sama. Namun, pesan kali ini berisi penjelasan jika Hary Tanoe tidak terlibat dalam dalam kasus restitusi pajak tersebut.
"Tanggal 9 Januari saya duga HT mengirim lagi. Isinya, 'Saya sebenarnya tidak ada urusan dengan mobile 8 karena ini urusan operasional yang merupakan tanggung jawab direksi. Tapi karena penyidikannya diotak atik diarahkan kepada saya maka saya mencoba untuk mendalaminya'," jelas dia.
Disinggung apakah jaksa lain menerima ancaman itu, Yulianto membantahnya. Dia mengaku ancaman hanya datang kepada dirinya. "Hanya ke saya," pungkas dia.
Sekedar informasi, berikut isi pesan ancaman yang berasal dari nomor 08151068080, yang diduga milik bos MNC Group tersebut.
'Mas Yulianto, kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang personal dan siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasaan itu tidak akan langgeng. Saya masuk ke politik antara lain mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional, yang suka abuse of power. Catat kata-kata saya di sini. Saya pasti jadi pimpinan negeri ini. Di situlah saatnya Indonesia akan dibersihkan.'
Baca juga:
Jaksa Penyidik laporkan Hary Tanoe ke Bareskrim
Puluhan jaksa laporkan ancaman diduga dari Hary Tanoe ke Bareskrim
Kejagung lacak pengirim SMS ancaman diduga Hary Tanoe
Soal ancaman SMS dari HT, Jaksa Agung bantah ada motif politik
Cerita Jaksa Agung lempar bola panas ngaku diancam Hary Tanoe
Ruhut minta Jaksa Agung lapor polisi soal SMS ancaman dari HT
Tuding mobile 8 ribut antara Paloh dan HT, Masinton ogah minta maaf
-
Apa makna pesan yang disampaikan Tari Jayengrana? Tari ini membawa pesan agar manusia jangan sombong.
-
Bagaimana cara penyidik KPK menyita handphone Hasto Kristiyanto? Penyitaan itu dilakukan oleh salah seorang penyidik bernama Rossa Purbo Bekti. Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Di mana Pak Haryono tinggal? Ia tinggal menetap pada salah satu lorong goa itu.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.