DIB sebut vaksin palsu karena bobroknya sistem kesehatan Indonesia
DIB menilai akibat kasus vaksin palsu kepercayaan publik terhadap kedokteran menurun.
Dokter Indonesia Bersatu (DIB) Agung Sapta Abadi menyebut kasus vaksin palsu terjadi lantaran bobroknya sistem kesehatan di Indonesia. Akibatnya, fungsi pemerintah dalam hal pengawasan sangat lemah.
Selain itu, Agung juga menilai kasus vaksin palsu melibatkan mafia besar. Dia menduga sejumlah pembuat kebijakan di antaranya, legislatif, eksekutif, yudikatif, produksi, distribusi sampai kepada importir ikut bermain dalam kasus ini.
"Jangan hanya terjebak dengan pemain kecil dan dengan mudah menjadikan dokter serta tenaga kesehatan lain yang berhadapan langsung dengan pasien sebagai kambing hitamnya," kata Agung dalam diskusi bertajuk 'Darurat Farmasi' di Plaza Festival, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Minggu (24/7).
Menurut dia, kericuhan vaksin palsu jelas merugikan pihak kedokteran. Salah satunya, ketidakpercayaan publik terhadap bidang kesehatan di Indonesia.
"Akan makin besar peluang asing menguasai sektor kesehatan kita secara ekonomi maupun politik. Dan pada akhirnya akan melemahkan ketahanan nasional," kata dia.
Oleh karena itu, Agung meminta pemerintah ikut andil dalam menyelesaikan kasus vaksin palsu. Bagaimanapun, kata dia, pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab atas kasus tersebut.
"Ketidakmampuan pemerintah mengendalikan pasar bebas dunia kesehatan harus menjadi titik balik bagi negara untuk kembali bertanggungjawab atas pelayanan kesehatan yang berkeadilan sesuai amanah UUD 1945," pungkasnya.
Baca juga:
China bangun pabrik vaksin senilai USD 100 juta di Bogor
Rumah tersangka vaksin palsu ada di Depok, DPRD sempat gusar
Ahok sebut banyak perusahaan swasta tak jelas ikut kelola limbah RS
Bareskrim serahkan satu berkas perkara vaksin palsu ke Kejaksaan
Dinkes jamin vaksin milik DKI aman, setiap tahun disediakan 160 ribu
Soal vaksin palsu, Kadinkes DKI akui kurang tenaga awasi limbah RS
Ahok sebut anak tak divaksin tidak bisa sekolah di Jakarta
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas