Dicekoki Miras, Dua Siswi SMP di Berau Diperkosa Tiga Teman Sekolahnya
Dua siswi SMP di Tanjung Redeb berinisial Dd (14) dan Pr (14) diduga menjadi korban pemerkosaan empat temannya. Peristiwa itu terjadi usai keduanya dicekoki miras.
Dua siswi SMP di Tanjung Redeb berinisial Dd (14) dan Pr (14) diduga menjadi korban pemerkosaan empat temannya. Peristiwa itu terjadi usai keduanya dicekoki miras.
Pelakunya, tiga orang adalah rekan sekolahnya. Mereka ditangkap di rumah masing-masing, kemari. Sementara satu pelaku lainnya, pria dewasa dan kini dalam buruan polisi.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan pada anak? Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Anak 1. Berikan Perhatian PenuhApabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan. 2. Tetap Tenang Ketika gangguan kecemasan pada anak terjadi, orang tua atau pun kerabat yang ada di sekitarnya haruslah tetap tenang.(Foto : istockphoto.com) 3. Berikan Pujian Selalu berikan apresiasi atau apapun usaha yang telah anak lakukan. Hal itu akan membantunya untuk perlahan bangkit dari gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 4. Tidak Menghukum Sembarangan Apabila anak mengalami perkembangan yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, jangan menghukumnya. Orang yang ada di sekitarnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantunya agar tidak menjadi gangguan kecemasan pada anak. Beritahu dan peringatkan anak dengan bahasa yang baik dan lembut. 5. Ubah Ekspektasi Jangan terlalu menaruh harapan yang sangat tinggi kepada anak, bantu ia menyesuaikan dirinya dengan kondisi yang sedang dialami agar tidak terjadi gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 6. Bersiap untuk Segala Perubahan Luangkan waktu untuk anak dalam segala perubahan yang sedang ia alami agar ia tidak mengalami gangguan kecemasan pada anak dan mengetahui bagaimana penanganan terhadap situasi yang sedang dialami.(Foto : istockphoto.com)
-
Apa aja contoh gejala tukak lambung yang dialami anak? Anak dengan tukak lambung mungkin mengeluh nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut, terutama di sekitar bagian atas perut. Nyeri ini dapat berupa sensasi terbakar atau perih.
Dugaan pemerkosaan itu dilakukan 2 kali pada 15 September 2019 dan 22 September 2019. Dua peristiwa itu dilakukan saat orangtua korban Dd, tidak ada di rumah.
"Jadi awalnya, ada tetangga melapor ke orangtua korban. Waktu rumah kosong, putrinya bawa 4 temannya ke rumah. Satu diantaranya, orang dewasa," kata Kasat Reskrim Polres Berau AKP Rengga Puspo Saputro, kepada wartawan di Tanjung Redeb, Selasa (1/10).
Usai mendapatkan laporan tetangga, orangtua korban kaget bukan kepalang. Dia lantas menginterogasi putrinya. Akhirnya putrinya mengaku telah diperlakukan tidak senonoh temannya.
"Setelah orangtuanya kroscek ke anaknya, benar terjadi persetubuhan anak di bawah umur," ujar Rengga.
Sebelum perkosaan itu terjadi empat pelaku membawa miras. Korban dicekoki miras campuran beralkohol tinggi.
"Korban tidak sadarkan diri. Ada satu korban disetubuhi satu pelaku, dan korban lain disetubuhi 3 pelaku. Dari 4 pelaku, 3 pelajar usia 14-15 tahun dan 1 orang dewasa. Pelaku dewasa ini sedang kami cari, masuk DPO," terang Rengga.
Polisi menyita barang bukti pakaian korban, handuk dan juga hasil visum medis rumah sakit. "Kita kenakan pasal 81 ayat 2 Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman 10 tahun penjara," ucap Rengga.
Baca juga:
Rekonstruksi Pembunuhan Ungkap Fakta Bejat Keluarga Inses di Sukabumi
Iming-Imingi Service Gratis Handphone, Guru di Banjar Cabuli Puluhan Anak
Takut Dicerai, Istri di Kutai Kartanegara Bantu Suami Cabuli Anak
Bocah SD di Kukar Lompat dari Motor Takut Diperkosa Ayah Tirinya Lagi
Usai Menonton Video Porno, Remaja di Aceh Utara Perkosa Saudara Tiri
Cabuli Anak di Bawah Umur, Sopir Taksi di Gianyar Dibekuk Polisi