Diciduk Intel TNI, Bandar Judi di Langkat Mengaku Rutin Kasih Uang Setoran Tiap Bulan ke Polisi
Uang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi
Uang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi
Diciduk Intel TNI, Bandar Judi di Langkat Mengaku Rutin Kasih Uang Setoran Tiap Bulan ke Polisi
Video viral pengakuan bandar judi toto gelap (togel) rutin kasih setoran ke Kepolisian. Praktik itu dibongkar jajaran Intel Kodam I/Bukit Barisan di Stabat, Kabupaten Langkat. Sebagaimana dikutip dari akun Instagram @seputaran.binjai, video itu merekam pengakuan seorang pria inisial S ketika diinterogasi petugas. Dia mengatakan rutin menyetorkan uang ke polisi setempat.
"Guna memuluskan praktik ilegalnya, Sup selaku Korlap Togel merek Jiki itu diduga memberikan uang koordinasi kepada Polres Langkat sebesar Rp25 juta, Polsek Stabat Rp5 juta dan Polsek Secanggang Rp3 juta," tulis keterangan dalam video.
Merespons kabar tersebut, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Riko Siagian membenarkan bahwa Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan mengungkap praktik judi togel.
"Personel Denintel Kodam I/BB kembali mengungkap jaringan peredaran perjudian toto gelap (Togel)," kata Riko dalam keterangannya, Selasa (15/8).
Di mana, lanjut Rico, pihaknya turut mengamankan sebanyak empat orang pelaku judi togel di Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (12/8) malam. Keempat pelaku yakni AA berperan sebagai juru tulis, AS dan S yang berperan sebagai koordinator lapangan. Selain itu, ada juga seorang anggota polisi Aipda JPH juga diamankan petugas.
"Dalam pemeriksaan, S menerangkan bahwa dirinya mengaku sudah memberikan uang koordinasi kepada pihak Polres Langkat sebesar Rp25 juta per bulannya, yang diberikan kepada Iptu HS yang dikirim pada tanggal 7 Agustus 2023," beber Riko.
Selain itu, S juga mengaku memberi uang koordinasi kepada Polsek Stabat sebesar Rp5 juta per bulan dan uang sebesar Rp3 juta ke Polsek Secanggang yang diduga diberikan melalui perantara kepada Bripka HG.
"Pengakuan lain bahwa Aipda JPH sebagai korlap judi togel mendapat upah sebesar 6 persen dari omzet yang didapat per harinya dan akan dibagi tiga secara merata," tegas Riko. Denintel Kodam I/BB kemudian menyerahkan kasus ini kepada Polda Sumatera Utara untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Tiga orang warga dan oknum anggota Polisi tersebut langsung diserahkan ke pihak Kepolisian, dalam hal ini Polda Sumut Propam dan Polres Langkat untuk diproses lebih lanjut," katanya. Merdeka.com telah mencoba mengkonfirmasi ke Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. Namun sampai berita ini tayang, Hadi belum merespons pertanyaan yang diajukan.