Diduga Diculik, Bocah SD di Riau Ternyata Dibawa Dosen Seharian
Seorang bocah berusia 12 tahun dibawa dosen laki-laki di salah satu universitas swasta di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tanpa izin orang tua. Bahkan bocah itu dibawa selama lebih dari 24 jam.
Seorang bocah berusia 12 tahun dibawa dosen laki-laki di salah satu universitas swasta di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tanpa izin orang tua. Bahkan bocah itu dibawa selama lebih dari 24 jam.
Keluarga bocah tersebut sempat mengira anaknya diculik karena ramainya isu penculikan di media sosial. Namun akhirnya sang anak dipulangkan oleh dosen berinisial S itu.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kasus penganiayaan anak SD di Jombang ini viral? Usai video penganiayaan itu viral, aparat Polres Jombang mencari tahu identitas pelaku dan korban.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
Peristiwa itu berawal dari informasi anak hilang sejak 4 Januari kemarin sekitar pukul 20.00 WIB. Kedua orang tuanya kalut dan mencari tahu keberadaan putra mereka.
Mereka sempat mendatangi Polsek Siak Hulu di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, namun masih diskusi terkait persyaratan laporan orang hilang, Minggu (5/2) pukul 21.45 WIB.
Bocah itu ternyata dibawa seorang dosen berinisial S menggunakan mobil melintasi kompleks tempat tinggal keluarga korban.
"Kemarin malam itu keponakan kami pergi, bapak dosen itu (S) yang membawanya pada Sabtu sekitar pukul 20.00 WIB malam. Satpam perumahan tahu ponakan kami ini dibawa (S) dosen," ucap Sulaiman, paman korban saat dikonfirmasi, Senin (6/2).
Sulaiman menyebutkan, keluarga dapat kabar bahwa bocah itu diduga dibawa pergi mancing oleh dosen S. Padahal kedua orang tua korban dan dosen itu tidak saling kenal.
"Handphone dan semua keluarga dosen ini sudah kita tanya. Tidak ada yang tahu sama sekali, anaknya kita hubungi juga enggak tahu. Tadi malam kami keluarga memutuskan untuk datang ke Polsek Siak Hulu," kata Sulaiman.
Di Polsek Siak Hulu, keluarga mulai berdiskusi dengan polisi soal kronologi hilangnya korban. Keluarga menceritakan S yang diduga membawa korban pergi tanpa izin.
Ketika diskusi itu tiba-tiba handphone keluarga berdering, keluarga dosen S justru memberi kabar bawah korban dan dosen itu berada di Pelalawan.
"Saat itu juga keluarga dosen itu meminta kepada kami agar tidak melapor dulu, karena sudah tahu keduanya ada di Pelalawan. Sudah ditemukanlah intinya, makanya kami tunda melapor," kata Sulaiman.
Sekitar 1 jam kemudian atau pukul 22.45 WIB, S tiba di rumah Z. Melihat itu, keluarga dan tetangga korban yang memang sedang di rumah itu terlihat emosi.
Sang ibu histeris dan menangis terisak-isak begitu anaknya pulang dalam kondisi selamat. Namun, korban tampak trauma dan menangis tanpa henti.
Sang dosen mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari keluarga korban. Namun, S justru menjawab santai, bahwa dia membawa korban pergi memancing ikan. Tetapi kepergian mereka lebih dari 24 jam.
"Kami memang sangat bersyukur keponakan kami sudah pulang dengan selamat. Bapak itu (S) alasannya membawa mancing, tapi kami tetap mendalami karena memang sama sekali tidak ada izin sama keluarga. Orang tua ponakan kami ini juga tidak kenal sama dosen ini," jelasnya.
Keluarga korban masih menunggu penjelasan lengkap dari S yang membawa anak di bawah umur tanpa izin. Apalagi perbuatannya membuat keluarga gelisah karena sempat mengira diculik.
"Tadi malam kami tidak bisa minta keterangan lebih lengkap karena kondisi sudah malam juga. Keponakan kami itu menangis tadi malam dan tidak tahu karena apa. Sempat juga kami mengira keponakan kami ini diculik," ketus Sulaiman.
Sementara itu, Kapolsek Siak Hulu AKP Zainal Arifin mengaku keluarga korban sudah datang ke kantornya. Tapi kedatangan mereka baru diskusi awal dengan petugas di SPKT Polsek Siak Hulu.
"Kami belum sempat lapor, kalau mau dia dilaporkan apa yang dilaporkan. Orangnya jelas, tapi kalau orangnya enggak jelas iya baru dilapor. Minimal kami terbitkan yang namanya pemberitahuan (orang hilang) ke Polres lain ya," kata Zainal.
(mdk/cob)