Diduga Menolak Dijual, Siswi SMP di Makassar Disiram Air Keras
Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Makassar berinisial RN (12) diduga menjadi korban human trafficking dan penganiayaan berat. Dia disiram air keras, diduga karena menolak dijual.
Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Makassar berinisial RN (12) diduga menjadi korban human trafficking dan penganiayaan berat. Dia disiram air keras, diduga karena menolak dijual.
Kondisi RN dan peristiwa yang dialaminya sempat diunggah akun Instagram atas nama Agustini yang merupakan tante korban. Pemilik akun mengaku sebagai tante korban.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan Mata Air Cikandung ramai pengunjung? Setiap akhir pekan kawasan ini selalu dipadati pengunjung hingga luar daerah.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Air Panas Citando mulai sepi pengunjung? Hal ini berbeda dengan kondisi Citando empat tahun lalu yang dipadati oleh pengunjung dari berbagai kalangan.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
Dalam unggahannya, Agustini memunculkan foto luka bakar pada tubuh RN. Pada foto itu Agustini juga menuliskan bahwa keponakannya mendapatkan penganiayaan dari temannya.
Baca juga:
Suami Ketahuan Nikah Lagi, Istri di Asahan Nekat Lakukan Ini hingga Masuk Penjara
Fakta Baru Kasus Kekerasan oleh WN Arab Saudi di Cianjur, Ditemukan Bukti Air Keras
"Keponakanku (anaknya sepupuku) awalnya dipanggil sama temannya untuk semir rambut. Tapi ternyata teman2 nya sudah ada rencana sama keponakanku ini disiram air keras, dipukul kepalanya sampai bocor," tulisnya dalam instastory.
Dikonfirmasi terkait unggahannya, Agustini mengaku kejadian yang dialami RN sudah dilaporkan ke Komnas Perlindungan Anak. "Tanya saja di Komnas Perlindungan Anak, karena sudah ditangani sama beliau," katanya melalui pesan WhatsApp, Jumat (7/1).
Korban Dirawat di RSUD Daya Makassar
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar Achi Soleman mengatakan, setelah mendapat informasi soal aksi kekerasan itu, pihaknya langsung mendatangi korban dan segera mendampinginya ke rumah sakit. Ia memaparkan saat ini korban sudah berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar untuk mendapatkan penanganan kesehatan.
"Besok kami akan ke Unit PPA Polrestabes Makassar untuk melakukan pendampingan keluarga korban agar mendapatkan penanganan hukum. Pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini," ujarnya.
Wakil Wali Kota Makassar Minta Diusut Tuntas
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengecam keras aksi kekerasan itu. Bahkan, ia sangat berharap aparat kepolisian segera mengusut tuntas para pelaku human trafficking.
"Kami sangat mengecam keras aksi pelaku, dan berharap aparat kepolisian segera mengusut tuntas jaringan human trafficking ini. Kita sangat miris mendengar kejadian seperti ini. Ini harus kita hentikan, agar tidak sampai terjadi kejadian serupa,” kata dia.
Polsek Panakkukang Belum Terima Laporan
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Panakkukang Komisaris Polisi (Kompol) Ali Surya mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan dari keluarga korban terkait kejadian itu. Ia mengaku pihaknya terakhir kali mendapatkan laporan tentang adanya orang mengalami luka bakar pada November 2021, yang terjadi di Jalan Pampang.
"Itu juga korban mengalami luka bakar karena tersengat listrik dan itu berdasarkan hasil visum," kata dia.
Terkait adanya kasus human trafficking di wilayah hukum Panakkukang, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat. Jika benar terjadi, pihaknya akan berkolaborasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar.
"Kalau (keluarga) mau melapor human trafficking, polsek akan menangani dan berkolaborasi dengan unit PPA Polrestabes," ucapnya.
(mdk/yan)