Diduga pembunuh Jeni, satpam apartemen Belleza ditangkap di Ciamis
Diduga pelaku pembunuhan itu adalah selingkuhannya bernama Ferdianto (23).
Polres Jakarta Selatan mengungkap pembunuh perempuan berinisial Jeni Nurjanah (25) yang ditemukan di apartemen Belleza, Permata Hijau, Kebayoran Lama pada 29 Juni 2016 lalu. Diduga pelaku pembunuhan itu adalah selingkuhannya bernama Ferdianto (23) yang bekerja sebagai petugas keamanan apartemen.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, Ferdianto atau akrab disapa Pepi ditangkap saat tengah bersembunyi di Ciamis, Jawa Barat. Di mana dia melarikan diri ke rumah keluarganya.
"Motivasinya sakit hati, hasil pemeriksaan sementara, bukan penganiayaan yang menyebabkan kematian. Dia melakukannya secara sadar," katanya di kantornya, Jakarta Selatan, Minggu (3/7).
Ade menjelaskan, pembunuhan keji ini berlatar belakang pernyataan Jeni yang menyinggung Pepi. Padahal keduanya tengah menjalin asmara secara diam-diam.
"Hubungannya (keduanya) ada hubungan khusus, ada hubungan asmara. Sakit hatinya ada perkataan yang menyinggung perasaan. Padahal pelaku sudah berkeluarga, istrinya di Lampung dia kerja di sini ngekos, dan korban juga sudah berkeluarga," tegasnya.
Tersangka diancam pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman lima belas tahun penjara.
Sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan di apartemen Bellezza, Permata Hijau, Jalan Letjen Suprapto, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (29/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Diduga perempuan tersebut merupakan korban mutilasi.
"Potongan mayat tubuh seorang perempuan yang dibungkus plastik warna hitam dan gordyn warna krem ditemukan di depan wastafel di dalam kamar mandi unit Apartemen Belezza lantai 23A LV 6," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono dalam keterangannya, Rabu (29/6) malam.
Dia menceritakan, penemuan tersebut pertama kali oleh pembantu unit apartemen tersebut bernama Isroji. Saat itu Isroji diperintahkan oleh pegawai pemilik unit apartemen bernama Yuli untuk bersih-bersih di apartemen tersebut.
Ketika saksi membuka pintu unit tersebut langsung tercium bau busuk, dan langsung mencari asal bau itu. Ternyata bau busuk tersebut berasal dari kamar mandi yang di dalamnya ditemukan mayat.
"Diduga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan," ucapnya.
Dari keterangan saksi, apartemen milik Yulius Sakur tersebut sudah lama tidak ditinggali. Pada awal bulan Mei 2016 saksi juga datang ke apartemen tersebut untuk melakukan bersih-bersih namun tidak terjadi apa-apa.