Diduga tak tahan hidup sebatang kara, AS nekat gantung diri
Korban sehari-hari bekerja membersihkan bulu ayam.
Seorang pria paruh baya berinisial AS (50), asal Lingkungan Gerung Apitaik, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, ditemukan gantung diri di rumahnya.
Polres Mataram melalui Kasubbag Humas AKP Wirya Yasa mengatakan AS ditemukan tewas dengan cara gantung diri menggunakan kain yang diikatkan pada kayu atap rumahnya.
"Anggota menemukannya sudah dalam keadaan tewas tergantung di dalam rumah," kata Wirya, Selasa (19/4).
Tindak lanjut penanganan itu dilakukan berdasarkan laporan warga setempat yang heboh mendengar kabar AS tewas dengan posisi gantung diri di dalam rumah.
"Jadi informasinya kami dapatkan dari masyarakat setempat," terangnya.
Wirya memaparkan, AS tewas pertama kali oleh rekannya bernama Rumkasih sekitar pukul 03.00 WITA. Rumkasih mengatakan bahwa dirinya menemukan AS tergantung, saat hendak mengajaknya untuk bekerja membersihkan bulu ayam.
"Saat itu Rumkasih memanggilnya dari luar rumah tapi tidak juga ditanggapi, karena itu dia langsung masuk ke dalam dan mencari AS. Ternyata AS ditemukan sudah dalam keadaan tergantung," beber Wirya dikutip dari Antara.
Kejadian yang tidak disangka itu pun langsung dilaporkan Rumkasih kepada warga sekitar, sesaat setelah dia memastikan sahabatnya itu sudah tidak bernyawa lagi.
"Karena syok melihat AS, Rumkasih langsung lari keluar rumah dan memberi kabar ke warga lain," sambung dia.
Menindaklanjuti laporan masyarakat setempat, pihak kepolisian langsung menuju lokasi bersama tenaga medis dari Puskesmas Cakranegara. "Tim yang datang ke lokasi langsung mengecek kondisi jenazahnya," kata Wirya.
Dari hasil visum luar, tim tidak menemukan adanya indikasi kekerasan pada jenazah AS. Melainkan hanya bekas guratan kain di bagian leher AS. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan, itu kata tim yang datang ke lokasi," paparnya.
Setelah melakukan olah TKP dan visum luar di tempat, tim langsung membawa jenazah AS ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, guna mendalami pemeriksaan jenazahnya.
"Sejauh ini anggota masih mendalami motif gantung diri AS, dan terus mengumpulkan keterangan sejumlah pihak yang mengenalnya," ungkap Wirya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat setempat, AS tinggal sebatang kara karena tidak memiliki keturunan dari istrinya yang sudah lama meninggal.