Diduga Terdampak Pembangunan Tol Japek 2, Belasan Rumah Warga Bekasi Amblas
Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Juga ada sebagian sawah warga yang tertimbun longsoran sehingga tidak bisa digarap.
Diduga Terdampak Pembangunan Tol Japek 2, Belasan Rumah Warga Bekasi Amblas
- Anggota DPRD Sumut Ditangkap, Diduga Terlibat Korupsi Proyek Jalan di Toba
- Bejat! Gadis Remaja di Bekasi Dicabuli Kakak Iparnya
- Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
- Diduga Mark Up Dana Bantuan Pemprov DKI, 3 Pejabat Bekasi dan Kontraktor Ditahan
Belasan kepala keluarga (KK) di Kampung Legokcariu RT12 RW06, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi terpaksa tidak bisa menempati rumahnya. Karena bangunan rumah mereka amblas dan retak hingga terbelah.
Warga menduga bangunan tempat tinggal mereka rusak karena dampak dari pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Selatan atau Japek 2. Kondisi rusaknya bangunan tempat tinggal itu terjadi pada Senin (26/2) sekira pukul 01.00 WIB.
Hendri Hidayat (40), salah satu warga yang rumahnya rusak mengatakan, sebelumnya tempat tinggalnya tidak mengalami kerusakan sekalipun diguyur hujan deras. Namun sejak adanya pembangunan Tol Japek 2, rumahnya amblas dan retak-retak.
"Ini enggak pernah kayak begini walaupun musim hujan, pertama ada jalan tol yang masuk kawasan ya dampaknya jadi begini," katanya, Selasa (27/2).
Sejak adanya pembangunan Tol Japek 2, lanjut Hendri, rumahnya sudah mengalami kerusakan kecil seperti retak-retak pada dindingnya. Kerusakan pun semakin parah hingga akhirnya rumahnya amblas dan di bagian dindingnya terbelah.
"Awal permulaannya kecil (kerusakannya), sekarang ya paling parah ini, dalem banget amblasnya, kedalamannya sekitar 80 sentimeter, udah enggak bisa ditempatin, khawatir tiba-tiba ambruk," katanya.
Penjabat Kepala Desa Sukamukti, Samid mengatakan, ada 15 KK yang rumahnya amblas dan retak-retak. Selain itu, juga ada sebagian sawah warga yang tertimbun longsoran sehingga tidak bisa digarap.
"Ada 15 KK, yang biasanya jadi tempat usaha warga kalau seperti ini jangankan untuk usaha, untuk ditempatin aja juga udah menakutkan, takut roboh," katanya.
Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
"Ada kawasan di sini dan sebelumnya tidak apa-apa, nah setelah ada Tol Japek 2 ada longsor seperti ini," ucapnya.
Saat ini warga yang rumahnya rusak terpaksa mengungsi ke tempat lain. Namun ada juga warga yang nekat tetap tinggal di rumahnya meski kondisi bangunan mengalami kerusakan.
"Ada yang mengungsi ke tempat saudaranya dan ada yang terpaksa menempati, karena tidak punya tempat lagi, mau ngontrak juga ekonomi mereka pas-pasan, kerusakan paling parah sekitar 80 persen, karena sudah tidak bisa ditempati lagi," katanya.
Samid sudah bersurat ke pihak kecamatan dan pengembang Tol Japek 2, serta beraudiensi dengan komisi III DPRD Kabupaten Bekasi terkait persoalan tersebut. Dia berharap pihak pengembang dan pemerintah daerah setempat bisa membantu warga memperbaiki rumahnya yang rusak.
"Sudah bersurat ke pengembang juga, audiensi juga dengan komisi III bagaimana cara menangani masyarakat yang terdampak longsor di wilayah kami," tandasnya.