Dihujat karena bela gembong narkoba, Anggun tulis surat terbuka lagi
Anggun kembali menegaskan sikapnya yang menolak hukuman mati.
Penyanyi Anggun Cipta Sasmi yang kini berkewarganegaraan Prancis mendapat hujatan dari berbagai pihak, terutama di media sosial. Penyebabnya adalah surat terbuka Anggun untuk Presiden Jokowi yang meminta grasi terhadap Serge Atlaoui, warga negara Prancis terpidana mati kasus narkotika.
Dalam surat yang diunggah pada Rabu 22 April lalu melalui akun resmi Facebooknya, Anggun menulis bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas. Hukuman mati menurutnya adalah kegagalan sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai nilai hukum keadilan.
Sejumlah surat balasan terbuka pun muncul di media sosial seperti yang dibuat penulis Ayu Utami dan seorang ibu rumah tangga.
Anggun menyatakan tidak peduli dengan kecaman yang datang terhadapnya. Dia menyatakan tetap teguh dengan pendiriannya menolak hukuman mati.
Sebuah surat terbuka kembali dia unggah di akun Facebooknya pada 2 Mei lalu. Dia kembali menjelaskan posisinya yang menentang hukuman mati dan menentang peredaran narkoba. Anggun menegaskan, sikapnya itu tidak ada kaitannya dengan kedaulatan Indonesia.
"Ini hati saya yang berbicara," tulis Anggun.
Berikut isi lengkap surat terbuka Anggun seperti dikutip merdeka.com, Senin (4/5):
To the People of Indonesia.
Belakangan ini ada kontroversi tentang opini saya mengenai hukuman mati yang kebanyakan datang dari hujatan netizen di social network dan ini penjelasan saya.
Saya adalah seorang ibu, darah saya 100% Indonesia. Seorang ibu yang mencintai anaknya seperti layaknya semua ibu di Indonesia. Dan tentunya saya menolak, berperang dan membenci Narkoba juga semua pihak yang membantu membuat atau menjualnya. Narkoba adalah musuh manusia yang menghancurkan hidup dan memecahkan keluarga. Narkoba memperkayai mafia juga orang yang gemar korupsi dibelakang kepedihan orang-orang kecil. Tentu saja saya berdiri di sisi korban dan di sisi semua orang yang membenci Narkoba. Mereka yang membuat dan menjual racun Narkoba harus di adili dan harus diberi hukuman yang seberat-beratnya di penjara.
Saya juga seorang pembela Hak Asasi Manusia. Saya bekerja sama dengan PBB sebagai Goodwill Ambassador dan dalam Universal Deklarasi Hak Asasi Manusia tertulis larangan membunuh manusia. Saya sangat percaya bahwa kita tidak bisa membasmi kriminalitas dengan membunuh orang-orang yang terlibat dalam kejahatan. Nyawa yang dibalas nyawa tidak akan mengembalikan hidup korban. Kematian bukanlah keadilan. Untuk saya, hanya Allah semata yang mempunyai hak atas hidup dan mati manusia.
Saya ingin hukuman yang setimpal dan seberat-beratnya kepada para kriminal. Saya membenci koruptor yang membantu bandar Narkoba menjalankan bisnis penjualan bahkan lewat penjara. Saya ingin adanya proyek bantuan kepada keluarga dari korban Narkoba, seperti Ibu Ephie Craze yang surat terbukanya amat dan sangat menyentuh saya.
Saya berada di posisi yang sama seperti semua ibu dan istri yang akan selalu berada di sisi korban Narkoba. Tetapi saya juga menolak hukuman mati karena tidak manusiawi dan tidak berhasil membasmikan kejahatan.
Berpendapat seperti ini bukan berarti menyangkal darah yang mengalir di nadi saya atau mempertanyakan kedaulatan Indonesia yang saya hormat dan cintai. Ini hati saya yang berbicara.
Semoga Allah memberkati.
Anggun
Baca juga:
Menteri Jonan melawan serangan pemerintah Belanda soal hukuman mati
Anak buah Jokowi sebut eksekusi mati tak pengaruhi hubungan ekonomi
Galeri Foto Nasional Australia copot foto Jokowi
Ini koran Filipina yang sebut Mary Jane telah dieksekusi mati
Kejaksaan Agung nilai eksekusi mati gelombang dua berjalan sempurna
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kenapa karmin kontroversial? Meskipun dibuat dari bahan alami, namun pewarna karmin tidak lepas dari kontroversi.
-
Apa yang menjadi kontroversi dari pernyataan Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika sempat viral lantaran melontarkan ide tentang para capres yang harusnya ada tes mengaji.
-
Kontroversi apa yang terjadi antara Atta Halilintar dan Tompi? Menurut penyanyi dan dokter bedah tersebut, apa yang dilakukan oleh kreator konten adalah sebuah kekeliruan besar. Terlebih saat mengetahui bahwa angka taksiran rumah senilai 150 miliar itu hanyalah trik untuk menarik perhatian penonton, bukan berdasarkan fakta yang sebenarnya.
-
Apa yang menjadi masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.